
Air adalah senyawa yang sangat penting
bagi segala aspek kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi ini.
Hampir 71% permukaan bumi ini telah tertutupi oleh air. Sebagian besar air
terdapat di lautan, danau, sungai, awan, hujan, dan pada lapisan-lapisan es.
Semua Makhluk Tersusun dari Air
Allah SWT berfirman, “Dan Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup berasal dari air.” (QS. Al-Anbiya’: 30).
Ayat tersebut menunjukkan bahwa semua
makhluk hidup yang ada di muka bumi ini tersusun dari air. Namun, setiap
makhluk hidup memiliki kadar air yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang
lainnya. Darinya tercipta manusia, hewan, dan segala jenis tumbuhan. Jadi, dapat
dikatakan bahwa air adalah asal-usul kehidupan.
Ayat tersebut sejalan dengan berbagai
penemuan ilmiah kontemporer. Seperti yang dikatakan oleh para ahli, bahwa semua
makhluk hidup tersusun dari 80% air, serta 70% tubuh manusia juga tersusun dari
air. Oleh karena itu, manusia tidak dapat hidup tanpa air lebih dari empat
hari. Adapun tumbuh-tumbuhan terbukti makan dari air, bukan dari tanah, di mana
ia mampu tumbuh di air yang jauh dari tanah.
Fungsi Air Tidak Tergantikan oleh Senyawa
Lainnya
Mengapa fungsi air tidak tergantikan oleh
senyawa lainnya? Air memiliki fungsi yang tidak tergantikan oleh senyawa lain,
karena merupakan komponen penting dalam bahan makanan yang dapat mempengaruhi
penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan tersebut. Bahkan dalam bahan
makanan yang kering sekalipun, seperti biji-bijian, terkandung air dalam jumlah
tertentu.
Semua fungsi organ tubuh makhluk hidup
berhenti seiring dengan menghilangnya air. Organ-organ tersebut tidak dapat
beraktivitas sebagaimana mestinya tanpa adanya air. Jadi, air bukan hanya sebagai
unsur pembentuk tubuh, namun semua aktivitas kehidupan dalam tubuh manusia,
hewan, dan tumbuhan bergantung pada air. Tubuh tidak bisa melakukan aktivitas
kehidupannya tanpa air.
Zat Cair yang Sangat Istimewa
Air merupakan zat cair yang sangat
istimewa. Setiap tubuh makhluk hidup di bumi terbentuk oleh air dengan
perbandingan antara 50% - 95%. Dari bakteri yang hidup di sumber air panas
dengan suhu yang mendekati titik didih air, sampai beberapa jenis lumut yang
tumbuh pada gletser. Kehidupan ada di setiap tempat yang terdapat air, tanpa
memandang tinggi rendahnya suhu. Bahkan pada tetesan air yang tergantung di
ujung daun, ribuan mikroorganisme hidup, bereproduksi, dan mati.
Molekul Air Terbentuk oleh Kombinasi Antara
Dua Atom yang Berbeda
![]() | |
Proses terbentuknya molekul air |
Air juga memiliki banyak sifat kimiawi
yang unik. Setiap molekul air terbentuk oleh kombinasi antara atom hydrogen dan
oksigen. Yang terdiri dari dua atom hydrogen dan satu atom oksigen. Kedua gas
ini, yang satu mudah membakar dan yang lainnya mudah terbakar, bergabung
membentuk sebuah cairan, dan cairan itu adalah air. Cukup menarik, bukan?
Molekul Air Lebih Rapat dalam Berwujud Cair
Dibanding Wujud Padatnya
Pernahkah Anda berpikir mengapa es lebih ringan dari pada air? Muatan listrik air adalah nol atau bermuatan netral. Meskipun demikian, komponen oksigen dari molekul air memiliki muatan yang sedikit negatif dan komponen hidrogennya sedikit bermuatan positif. Jika ada lebih dari satu molekul yang bergabung, maka muatan positif dan negatif tersebut akan tarik-menarik membentuk sebuah ikatan yang sangat istimewa, yaitu “ikatan hydrogen”.
Ikatan hydrogen memungkinkan air untuk
melawan perubahan suhu. Walaupun suhu udara meningkat secara tiba-tiba, suhu
air hanya meningkat perlahan. Sebaliknya, jika suhu udara turun secara
tiba-tiba, suhu air berkurang secara perlahan.
Ikatan hydrogen juga melengkapi air dengan
sifat luar biasa lainnya, yaitu molekul air lebih rapat dalam berwujud cair dibanding
wujud padat. Sebenarnya, hampir semua molekul zat di bumi ini lebih rapat dalam
wujud padat dibanding wujud cair. Ini yang menyebabkan mengapa es lebih ringan
daripada air.
Demikian beberapa pemaparan mengenai air
yang dapat dikataan sebagai molekul yang ajaib. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Achmad, R.
(2004). Kimia Lingkungan. Yogyakarta: ANDI.
Sutresna, N. (2008). Kimia untuk Kelas X Semester I Sekolah Menengah Atas. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Thayyarah, N. (2014). Buku Pintar Sains dalam Al-Qur'an. Jakarta: Zaman.
Malik, I. (2011, Februari 14). Air dalam Tinjauan Kimia Pangan. Retrieved Februari 19, 2016, from Bontocina: http://bontocina-kaizen.blogspot.co.id/2011/02/air-dalam-tinjauan-kimia-pangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar