Seorang wanita bisa dikatakan tak pernah lepas dari kegiatan
memasak. Hampir setiap hari seorang wanita melakukan aktivitas itu. Apakah
kalian (seorang wanita) pernah merasakan bersin-bersin ketika menggoreng cabai
?? di dalam artikel ini akan dipaparkan sebab bersin-bersin tersebut.
Kita tahu, cabai adalah bahan pokok ketika kita akan memasak
jenis masakan rending ataupun yang lainnya. Nama latin dari cabai adalah
Capsicum annum.
Cabai juga baik untuk membantu
melangsingkan tubuh, karena kemampuannya membakar kalori dengan mudah. Cabai
juga merangsang nafsu makan, membantu untuk membersihkan paru-paru, dan juga
merangsang sistem pencernaan.
Cabai mengandung banyak senyawa
kimia yan menakjubkan, yang diketahui memiliki manfaat untuk pencegahan
banyak penyakit .
Cabai mengandung senyawa seperti
alkaloid, capsaicin, yaitu yang memberikan rasa pedas yang kuat.
Penelitian awal laboratorium pada hewan percobaan menunjukkan, bahwa
capsaicin memiliki anti-bakteri, anti-karsinogenik, memiliki sifat analgesik dan
anti-diabetes. Hal ini juga dapat mengurangi kadar kolesterol HDL pada orang
kegemukan.
Cabai merah dan hijau yang segar
adalah sumber yang kaya vitamin C-. Pada 100 g cabai segar menyediakan sekitar
143,7 mg , atau sekitar 240% RDA. Vitamin C adalah antioksidan ampuh yang
larut dalam air . Ini diperlukan untuk pembentukan kolagen dalam tubuh. Kolagen
adalah protein struktural utama dalam tubuh yang diperlukan untuk menjaga
integritas pembuluh darah, kulit, organ, dan tulang. Mengkonsumsi makanan yang
kaya vitamin C dapat membantu tubuh terlindungi dari penyakit kudis,
meningkatkan kekebalan, anti radikal bebas pada tubuh.
Cabai juga kaya jenis antioksidan
lain, seperti vitamin A dan flavonoid seperti ß-karoten,
α-karoten, lutein, zea-xanthin, dan cryptoxanthin. Zat antioksidan pada cabai
membantu melindungi tubuh dari efek radikal bebas yang merugikan, yang
dapat dihasilkan karena stres, dan kondisi penyakit lain.
Cabai juga mengandung banyak
mineral, seperti kalium, mangan, zat besi, dan magnesium. Kalium merupakan komponen penting
dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan
darah. Mangan digunakan oleh tubuh sebagai co-faktor untuk enzim antioksidan,
superoksida dismutase.
Cabai juga termasuk dalam
kelompokpenghasil vitamin B-kompleks, seperti niacin, pyridoxine (vitamin
B-6), riboflavin dan thiamin (vitamin B-1). Vitamin ini penting bagi
tubuh, dan harus diperoleh melalui sumber eksternal.
Kandungan tertinggi vitamin dan
mineral pada Cabai. Berikut yang disediakan per 100 g Cabai:
- 240% vitamin C-(asam askorbat),
- 39% vitamin B-6 (pyridoxine),
- 32% vitamin A,
- 13% besi,
- 14% tembaga,
- 7% kalium,
- Non kolesterol.
Berikut
kandungan gizi pada cabai , serta beberapa manfaat cabai bagi kesehatan:
Kandungan nutrisi cabai per 100gr
penyajian. (Sumber: USDA, National Nutrient data base)
Vitamin
|
Elektrolit
Mineral
|
Manfaat
dan khasiat cabai bagi kesehatan
Capsaicin: Cabai mengandung vitamin C dan Vitamin A mengandung
beta-karoten, yaitu jenis antioksidan yang kuat. Antioksidan ini berguna untuk
menangkal dampak akibat radikal bebas, sehingga dapat menjaga kulit untuk
senantiasa awet muda. Biasanya, bahan-bahan radikal bebas akan ikut dalam
sirkulasi tubuh, dan akan menyebabkan kerusakan sel yang besar. Radikal bebas
dapat merusak saraf dan pembuluh darah, yang bisa menyebabkan penyakit seperti
diabetes.
Detoxicants: Cabai juga bertindak sebagai pendetoks alami, karena dapat
membersihkan limbah dari tubuh kita dan akan meningkatkan asupan
nutrisi ke jaringan tubuh. Cabai juga bertindak sebagai detoxicants
pencernaan, sehingga membantu dalam proses pencernaan makanan.
Penghilang rasa sakit: Cabai akan merangsang pelepasan endorfin yang menimbulkan
efek penghilang rasa sakit alami. Karena hal ini, cabai akan mengurangi rasa
sakit akibat karena herpes, diabetes, rematik serta kejang otot di bahu.
Antibiotik: Cabai akan mempercepat membawa darah segar ke daerah
infeksi, sehingga darah dengan cepat untuk melawan infeksi. Sel-sel darah putih
dan leukosit terbetuk karena perang antara darah dan bakteri.
Otak: Capsaicin merangsang otak untuk mengeluarkan
endorfin, dan ini akan memberikan rasa nikmat ketika ditelan. Ini alasan
kenapa orang menjadi kecanduan makan cabai, walaupun sebelumnya pernah kapok
karena merasa kepedasan.
Kanker: Telah banyak diketahui bahwa, vitamin C, asam
beta-karoten dan folat yang ditemukan dalam cabai mengurangi akan risiko kanker
usus besar. Cabai seperti cabai merah mengandung lycopene cartonoid, yang
berguna untuk mencegah penyakit kanker.
Serangan Jantung: cabai mengandung vitamin B6 dan asam folat. Vitamin B
mengurangi tingkat homocysteine yang tinggi. Tingkat homocysteine tinggi
dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, dan ini berkaitan dengan
risiko meningkatnya serangan jantung dan stroke.Selain itu, cabai
juga akan mengubah homocysteine menjadi molekul lain yang bermanfaat bagi kadar
kolesterol.
Penyakit paru-paru:Cabai membantu mengatasi hidung tersumbat, dengan
jalan meningkatkan metabolisme. Hal inilah yang akan membantu melebarkan
saluran udara padaparu-paru yang akan mengurangi asma dan mengi. Asap rokok
mengandung zat kimia seperti benzopyrene, yang dapat merusak vitamin A dalam
tubuh. Vitamin A dalam cabai akan mengurangi radang paru-paru dan emfisema,
yang disebabkan karena kebiasaan merokok
Efek
samping mengkonsumsi cabai
Begitu besar kandungan nilai
gizi dan manfaat cabai, namun pada beberapa kasus, cabai juga bisa menimbulkan
masalah. Untuk itu, batasi konsumsi anda terhadap cabai yang diluar kemampuan
tubuh anda.
Yang menimbulkan rasa pedas pada
cabai adalah kandungan capsaicin, walaupun bermanfaat, namun ini dimakan dapat
menyebabkan iritasi parah, dan rasa panas pada mulut, lidah dan tenggorokan.
Pada awalnya capsaicin dalam cabai
akan menimbulkan peradangan, ketika mulai kontak dengan selaput lendir
halus pada ron m"Proses
terjadinya bersin itu biasanya muncul ketika sudah berjalan 10 menit pemasakan.
Faktor bersin karena adanya bau tajam yang keluar dari makanan yang sedang
dimasak," ucapnya kepada Okezone saat
ditemui di Intercontinental Jakarta MidPlaza, Jakarta, belum lama ini.
Baginya, aroma dari cabai maupun lada yang menyebabkan bersin muncul ketika memasak. Aroma ini bukan muncul dari pemakaian bawang merah.
"Biasanya bersin-bersin muncul dari pemakaian bahan yang pedas, seperti cabai dan lada. Sementara bawang merah tidak bikin bersin karena bawang punya sifat gas air mata dan bikin nangis," timpalnya.
Faktor berikutnya adalah kumpulan suhu dan uap panas yang menyelimuti ruangan dapur Anda, biasanya bagian dapur tidak terdapat sirkulasi udara yang baik guna membuang uap yang keluar dari bahan makanan yang dimasak.
"Ketika tidak ada sirkulasi udara yang baik maka, alat pernapasan, khususnya hidung, sudah tidak mampu lagi menyerap bau tajam. Hal inilah yang membuat Anda jadi bersin," tegasnya.
Terakhir adalah persoalan suhu panas yang ada di dalam wadah yang dipakai memunculkan proses pembakaran yang masuk ke dalam bahan-bahan yang beraroma tajam.
"Saat pertama dimasukkan hidung belum mencium aroma apapun, karena belum terjadi proses ekstrak yang ada di dalam wadah yang dipakai untuk memasak. Bila sudah bersin itu berarti cabai sudah terbakar, aromanya sudah keluar melalui uap dan berubah menjadi gas dan itu bikin bersin," tukasnya.
Bagi Anda yang ingin memasak tanpa melakukan bersin, maka Chef Riki memberikan solusi termudah dalam memasak biar makanan yang dibuat tidak terkontaminasi.
"Triknya cuma dua, yakni pertama Anda harus bernafas lewat mulut, sebab adanya bersin terjadi karena serapan panas yang masuk ke dalam hidung. Kedua, adalah memakai masker, lubang pernafasan Anda pun terlindungi," tutupnya. ,.gga mulut, tenggorokan dan perut, sehingga segera menghasilkan sensasi panas melalui ujung saraf bebas di mukosa. Makan yoghurt yang dingin dapat membantu mengurangi rasa nyeri terbakar, karena yoghurt akan pengenceran konsentrasi capsaicin dan mencegah kontak dengan dinding perut.
Baginya, aroma dari cabai maupun lada yang menyebabkan bersin muncul ketika memasak. Aroma ini bukan muncul dari pemakaian bawang merah.
"Biasanya bersin-bersin muncul dari pemakaian bahan yang pedas, seperti cabai dan lada. Sementara bawang merah tidak bikin bersin karena bawang punya sifat gas air mata dan bikin nangis," timpalnya.
Faktor berikutnya adalah kumpulan suhu dan uap panas yang menyelimuti ruangan dapur Anda, biasanya bagian dapur tidak terdapat sirkulasi udara yang baik guna membuang uap yang keluar dari bahan makanan yang dimasak.
"Ketika tidak ada sirkulasi udara yang baik maka, alat pernapasan, khususnya hidung, sudah tidak mampu lagi menyerap bau tajam. Hal inilah yang membuat Anda jadi bersin," tegasnya.
Terakhir adalah persoalan suhu panas yang ada di dalam wadah yang dipakai memunculkan proses pembakaran yang masuk ke dalam bahan-bahan yang beraroma tajam.
"Saat pertama dimasukkan hidung belum mencium aroma apapun, karena belum terjadi proses ekstrak yang ada di dalam wadah yang dipakai untuk memasak. Bila sudah bersin itu berarti cabai sudah terbakar, aromanya sudah keluar melalui uap dan berubah menjadi gas dan itu bikin bersin," tukasnya.
Bagi Anda yang ingin memasak tanpa melakukan bersin, maka Chef Riki memberikan solusi termudah dalam memasak biar makanan yang dibuat tidak terkontaminasi.
"Triknya cuma dua, yakni pertama Anda harus bernafas lewat mulut, sebab adanya bersin terjadi karena serapan panas yang masuk ke dalam hidung. Kedua, adalah memakai masker, lubang pernafasan Anda pun terlindungi," tutupnya. ,.gga mulut, tenggorokan dan perut, sehingga segera menghasilkan sensasi panas melalui ujung saraf bebas di mukosa. Makan yoghurt yang dingin dapat membantu mengurangi rasa nyeri terbakar, karena yoghurt akan pengenceran konsentrasi capsaicin dan mencegah kontak dengan dinding perut.
Hindari menyentuh mata dengan
jari-jari yang terkontaminasi zat dari cabai yang terbuka. Bilas mata terkena
cabai, benamkan mata secara menyeluruh dalam air dingin untuk mengurangi
iritasi. Cabai juga dapat memperburuk kondisi refluks gastro esofagus (GER)
yang ada.
Senyawa kimia tertentu seperti
aflatoksin (hasil dari jamur) yang ditemukan pada cabai telah diketahui dapat
menyebabkan kanker lambung, hati dan usus. untuk itu, pastikan cabai yang anda
dapatkan adalah cabai yang segar dan sehat.
Lalu, kenapa saat menggoreng vabai hidung kita mengalamai
bersin ? ini alasannya. "Proses terjadinya bersin itu biasanya muncul
ketika sudah berjalan 10 menit pemasakan. Faktor bersin karena adanya bau tajam
yang keluar dari makanan yang sedang dimasak," ucapnya kepada Okezone saat ditemui di
Intercontinental Jakarta MidPlaza, Jakarta, belum lama ini.
Baginya, aroma dari cabai maupun lada yang menyebabkan bersin muncul ketika memasak. Aroma ini bukan muncul dari pemakaian bawang merah.
"Biasanya bersin-bersin muncul dari pemakaian bahan yang pedas, seperti cabai dan lada. Sementara bawang merah tidak bikin bersin karena bawang punya sifat gas air mata dan bikin nangis," timpalnya.
Faktor berikutnya adalah kumpulan suhu dan uap panas yang menyelimuti ruangan dapur Anda, biasanya bagian dapur tidak terdapat sirkulasi udara yang baik guna membuang uap yang keluar dari bahan makanan yang dimasak.
"Ketika tidak ada sirkulasi udara yang baik maka, alat pernapasan, khususnya hidung, sudah tidak mampu lagi menyerap bau tajam. Hal inilah yang membuat Anda jadi bersin," tegasnya.
Terakhir adalah persoalan suhu panas yang ada di dalam wadah yang dipakai memunculkan proses pembakaran yang masuk ke dalam bahan-bahan yang beraroma tajam.
"Saat pertama dimasukkan hidung belum mencium aroma apapun, karena belum terjadi proses ekstrak yang ada di dalam wadah yang dipakai untuk memasak. Bila sudah bersin itu berarti cabai sudah terbakar, aromanya sudah keluar melalui uap dan berubah menjadi gas dan itu bikin bersin," tukasnya.
Bagi Anda yang ingin memasak tanpa melakukan bersin, maka Chef Riki memberikan solusi termudah dalam memasak biar makanan yang dibuat tidak terkontaminasi.
"Triknya cuma dua, yakni pertama Anda harus bernafas lewat mulut, sebab adanya bersin terjadi karena serapan panas yang masuk ke dalam hidung. Kedua, adalah memakai masker, lubang pernafasan Anda pun terlindungi," tutupnya.
Baginya, aroma dari cabai maupun lada yang menyebabkan bersin muncul ketika memasak. Aroma ini bukan muncul dari pemakaian bawang merah.
"Biasanya bersin-bersin muncul dari pemakaian bahan yang pedas, seperti cabai dan lada. Sementara bawang merah tidak bikin bersin karena bawang punya sifat gas air mata dan bikin nangis," timpalnya.
Faktor berikutnya adalah kumpulan suhu dan uap panas yang menyelimuti ruangan dapur Anda, biasanya bagian dapur tidak terdapat sirkulasi udara yang baik guna membuang uap yang keluar dari bahan makanan yang dimasak.
"Ketika tidak ada sirkulasi udara yang baik maka, alat pernapasan, khususnya hidung, sudah tidak mampu lagi menyerap bau tajam. Hal inilah yang membuat Anda jadi bersin," tegasnya.
Terakhir adalah persoalan suhu panas yang ada di dalam wadah yang dipakai memunculkan proses pembakaran yang masuk ke dalam bahan-bahan yang beraroma tajam.
"Saat pertama dimasukkan hidung belum mencium aroma apapun, karena belum terjadi proses ekstrak yang ada di dalam wadah yang dipakai untuk memasak. Bila sudah bersin itu berarti cabai sudah terbakar, aromanya sudah keluar melalui uap dan berubah menjadi gas dan itu bikin bersin," tukasnya.
Bagi Anda yang ingin memasak tanpa melakukan bersin, maka Chef Riki memberikan solusi termudah dalam memasak biar makanan yang dibuat tidak terkontaminasi.
"Triknya cuma dua, yakni pertama Anda harus bernafas lewat mulut, sebab adanya bersin terjadi karena serapan panas yang masuk ke dalam hidung. Kedua, adalah memakai masker, lubang pernafasan Anda pun terlindungi," tutupnya.
demikian artikel yang bisa saya sampaikan. semoga dapat bermanfaat ^.^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar