Sebelum
kita membahas intinya, kita harus tahu dulu apa itu reaksi redoks? Apa itu larutan asam?
Apa itu metode setengah reaksi? Dan apakah penyetaraan reaksi redoks
hanya memakai metode ini saja? Oke saya akan bahas satu-persatu.
Reaksi
redoks adalah reaksi dimana terdapat perubahan bilangan oksidasi. Jika
dalam suatu reaski tidak ada perubahan bilangan oksidasi maka reaksi itu
bukanlah reaksi redoks. Kalian tau tidak apa itu bilangan oksidasi? Bilangan oksidasi ialah muatan
yang dimiliki atom jika electron valensinya cenderug tertarik ke atom lain yang
berkaitan dengannya dan memiliki kelektronegatifan lebih besar.
Contoh bilangan
oksidasi:
Tentukanlah
unsur S dalam senyawa SF6:


(-1×6) = -6
+6
Jadi
bilangan S adalah +6
Sekarang apa itu larutan asam? Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau
lebih. Sedangkan, asam
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutan dalam air akan menghasilkan larutan
dengan pH lebih kecil dari 7 dan menghasilkan ion H+. Jadi, larutan asam adalah suatu
campuran yang terdiri atas pelarut dan terlarut yang apabila dilarutkan dalam
air akan menghasilkan ion H+.
Metode setengah reaksi ini digunakan
untuk reaksi redoks yang memiliki persamaan reaksi ionic dimana searah terima
electron digambarkan dengan jelas. Prinsip metode ini adalah pemisahan reaksi
oksidasi dengan reaksi reduksi dalam reaksi redoks. Apakah kalian mengerti apa
yag dimaksud dengan oksidasi dan reduksi? Oksidasi adalah penambahan bilagan
oksidasi, sementara Reduksi adalah pengurangan bilangan oksidasi.
Contoh:
tetukanlah oksidasi dan reduksinya dari reaksi dibawah ini:
SO32-
+ CrO42- SO42-
+ CrO2-
Jawab
:
Reduksi
+6-8 = -2 +3-4
= -1
SO32-
+ CrO42- à SO42- +
CrO2-
+4-6 = -2
+6-8 = -2
Oksidasi
Apakah kalian sudah mengerti?
Barulah kita bahas topic utamanya yaitu, penyetaraan reaksi redoks larutan asam
dengan metode setengah reaksi. Penyetaraan reaksi redok utuk kondis asam
dilakukan untuk kondisi asam dengan menambahkan ion H+. untuk memahami
hal ini perhatikanlah penyetaraan reaksi berikut ini!
Mn2+
+ BiO3- à MnO4- + Bi3+
Langka
langka penyetaraan sebagai berikut :
1. Tulis
semua bilangan oksidasi atom unsur yang terlibat reaksi. Tentukan usur-unsur
yang tereduksi dan terduksi.
Oksidasi
+2
+7-8
= -1
Mn2+
+ BiO3- à
MnO4- + Bi3+
+5-6 = -1 +3
reduksi
2. Tulis
kerangka setengah reaksi reduksi oksidasinya.
Reduksi
: BiO3- à Bi3+
Oksidasi
: Mn2+ à MnO4-
3. Setarakan
jumlah atom yang tereduksi dan teroksidsi (selain atom H dan O). karena jumlah
atom Bi dan Mn sudah setara, tidak ada
yang perlu disetarakan lagi
Reduksi
: BiO3- à Bi3+
Oksidasi
: Mn2+ à MnO4-
4. Setarakan
oksigen dengan menambahkan H2O keruas yag kekurangan atom O. pada
reaksi reduksi, ruas kanan membutuhka 3 atom H. jadi tambahkan 3H2O.
pada reaksi oksidasi ruas kiri membutuhkan 4 atom O. jadi, tambahkan 4H2O.
Reduksi
: BiO3- à Bi3+ + 3H2O
Oksidasi
: Mn2+ + 4H2O à MnO4-
5. Setarakan
hydrogen dengan menambah H+ ke ruas yang kekurangan atom H. Pada
reaksi reduksi, ruas kiri membutuhkan 6 atom H. jadi, tambahkan 6H+.
Pada reaksi oksidasi, ruas kiri membutuhkan 8 atom H. Jadi, tambahkan 8H+.
Reduksi
: 6H+ + BiO3- à Bi3+ + 3H2O
Oksidasi
: Mn2+ + 4H2O à MnO4-
+ 8H+
6. Setarakan
mauatan dengan menambahkan elekton (e-) di ruas dengan muatan lebih
positif.
Reduksi
: 2e- +6H+ + BiO3- à
Bi3+ + 3H2O
Oksidasi
: Mn2+ + 4H2O à MnO4-
+ 8H+ + 5e-
7. Samakan
jumlah electron pada reaksi reduksi dan oksidasi dengan perkaliahn silang
berikut
a. Kalikan
koefisien reaksi reduksi dengan jumlah electron pada reaksi oksidasi
b. Kalikan
koefisien reaksi okisdasi degan jumlah electron pada reaksi reduksi
Reduksi : 2e-
+6H+ + BiO3- à Bi3+ + 3H2O
(×5)
Oksidasi : Mn2+
+ 4H2O à MnO4- + 8H+ +
5e- (×2)
Reduksi
: 10e- + 30H+ + 5BiO3- à
5Bi3+ + 15H2O

Redoks
: 30H+ + 5BiO3- + 2Mn2+ + 8H2O
à
5Bi3+ + 15H2O + 2MnO4- + 16H+
8. Periksa
apakah ada spesi yang sama di ruas kiri dan ruas kanan. Jika ada kurangi spesi
yag lebih besar dengan yang lebih kecil. Setarakan sisanya dalam persamaan
reaksi.
Redoks
: 14H+ + 5BiO3- + 2Mn2+ + 8H2O
à
5Bi3+ + 15H2O + 2MnO4-
Satu pembahasan lagi yaitu apakah
ada metode lain? Ada, yaitu memakai metode bilangan oksidasi. Metode ini
didasarkan pada pengertian bahwa jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari
reduktor sama dengan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator.
SEMOGA
BERMANFAAT
TERUSLAH
MENGGALI ILMU YANG BELUM ANDA KETAHUI
MAJU
TERUS PENDIDIKAN INDONESIA
JJJJJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar