Kanker. Ya kanker. Siapa sih yang
tidak kenal dengan penyakit yang satu ini. Merupakan penyakit nomor satu yang
dapat menyebabkan kematian pada manusia. Tak jarang jika banyak orang yang
merasa takut apabila mendengar istilah “kanker” tersebut. Namun, pada artikel
ini tidak akan membahas lebih jauh mengenai kanker, melainkan yang akan dibahas
adalah mengenai karsinogen.
Tahukah Anda apa itu karsinogen?
![]() |
(kliksma.com) |
Karsinogen
(cancer-causing agents) merupakan zat yang dapat menyebabkan timbulnya kanker. Zat-zat
karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat
(DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis. Karsinogen
kimiawi yang pertama kali diidentifikasi adalah senyawa hidrokarbon aromatik
polisiklik.
Tanpa kita sadari bahwa zat
karsinogen yang berada di sekeliling kita ternyata telah tercampur dengan udara
yang biasa kita hirup, makanan serta minuman.
Hingga kini para peneliti masih
terus mengkaji sumber daya alam untuk didayagunakan sebagai obat anti kanker
baik sebagai multidrug resistance (MDR) modulator ataupun zat anti
karsigonik lainnya. Tetapi perlu diketahui bahwa kanker tidak hanya disebabkan
oleh asap rokok saja.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan bahwa 80-90% penyakit kanker disebabkan oleh faktor lingkungan,
10-20% karena faktor genetik dan mungkin virus. Yang termasuk faktor lingkungan
adalah asap rokok 40%, konsumsi makanan 25-30%, dan udara di sekitar tempat
tinggal 10%. Sedangkan berdasarkan data yang disiarkan beberapa media massa,
dapat disimpulkan bahwa “apapun” dapat menyebabkan kanker. Di antaranya adalah
bahan kimia, tetapi hanya ± 30 senyawa yang diidentifikasi sebagai karsinogen manusia.
Sekitar 300 senyawa lainnya menyebabkan kanker pada binatang secara
laboratorium.
Jenis Karsinogen
Senyawa kimia karsinogen bervariasi, yang akan diuraikan di sini hanya beberapa karsinogen utama. Beberapa karsinogen yang sangat berbahaya adalah hidrokarbon aromatik, yang paling dikenal adalah 3,4-benzpirena. Hidrokarbon karsinogenik terbentuk selama pembakaran tidak sempurna dari hampir setiap senyawa organik. Mereka ditemukan dalam batubara, asap rokok, pembakaran kendaraan bermotor, kopi, gula gosong dan sebagainya. Tidak semua hidrokarbon aromatik polisiklik merupakan karsinogen. Terdapat korelasi yang erat kekarsinogenan dengan ukuran dan bentuk tertentu dari molekul. Nampaknya sifat karsinogen tidak hanya disebabkan oleh hidrokarbon semata tetapi dapat terbentuk karena produk oksidanya dalam hati.
Jenis karsinogen yang lain adalah amina aromatik. Dua di antaranya adalah b-naftilamina dan benzidina. Kedua senyawa ini pernah digunakan di industri zat warna. Senyawa ini bertanggung jawab untuk kanker kandung kemih pada pekerja yang kontak lama dengan senyawa tersebut.
Beberapa pewarna aminoazo juga menunjukkan karsinogen, misalnya 4-dimetilaminobenzena. Senyawa ini dikenal sebagai “pewarna kuning mentega”. Senyawa ini digunakan untuk pewarna mentega sebelum diketahui sifat karsinogennya.
Tidak semua karsinogen merupakan senyawa aromatik, beberapa di antaranya adalah nitrosamin dan vinil klorida. Senyawa lainnya merupakan cincin heterosiklik tiga- dan empat-anggota yang mengandung oksigen atau nitrogen, misalnya etilenaimina, epoksida dan turunannya, ester siklik yang juga disebut lakton.
Senyawa kimia karsinogen bervariasi, yang akan diuraikan di sini hanya beberapa karsinogen utama. Beberapa karsinogen yang sangat berbahaya adalah hidrokarbon aromatik, yang paling dikenal adalah 3,4-benzpirena. Hidrokarbon karsinogenik terbentuk selama pembakaran tidak sempurna dari hampir setiap senyawa organik. Mereka ditemukan dalam batubara, asap rokok, pembakaran kendaraan bermotor, kopi, gula gosong dan sebagainya. Tidak semua hidrokarbon aromatik polisiklik merupakan karsinogen. Terdapat korelasi yang erat kekarsinogenan dengan ukuran dan bentuk tertentu dari molekul. Nampaknya sifat karsinogen tidak hanya disebabkan oleh hidrokarbon semata tetapi dapat terbentuk karena produk oksidanya dalam hati.
Jenis karsinogen yang lain adalah amina aromatik. Dua di antaranya adalah b-naftilamina dan benzidina. Kedua senyawa ini pernah digunakan di industri zat warna. Senyawa ini bertanggung jawab untuk kanker kandung kemih pada pekerja yang kontak lama dengan senyawa tersebut.
Beberapa pewarna aminoazo juga menunjukkan karsinogen, misalnya 4-dimetilaminobenzena. Senyawa ini dikenal sebagai “pewarna kuning mentega”. Senyawa ini digunakan untuk pewarna mentega sebelum diketahui sifat karsinogennya.
Tidak semua karsinogen merupakan senyawa aromatik, beberapa di antaranya adalah nitrosamin dan vinil klorida. Senyawa lainnya merupakan cincin heterosiklik tiga- dan empat-anggota yang mengandung oksigen atau nitrogen, misalnya etilenaimina, epoksida dan turunannya, ester siklik yang juga disebut lakton.
Demikian pemaparan mengenai
karsinogen yang menyebabkan kanker. Karena sehat ada di tangan kita, jadi
berhati-hatilah dalam memilih dan mengkonsumsi makanan serta minuman. Semoga
bermanfaat.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar