"JAMUR”
Kata jamur sudah dikenal
dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sudah familiar namanya. Meskipun jamur tak sebaik
sayuran/tumbuhan lainnya, mengapa demikian????
Mau
tau jawabannya ?!!! J
Nah
yuk kita bahas!
Karena jamur hanya tumbuh
diwaktu tertentu dan pada kondisi tertentu yang mendukung juga, dan lama
hidupnya pun terbatas karena tak bisa sembarang hidup dimanapun, jamur pada
umumnya hanya hidup dimusim hujan dan tumbuhan. Namun kita harus berhati-hati
karena jamur itu ada dua macam ada yang beracun dan ada pula yang tidak
beracun, yang kita konsumsi tentunya tidak beracun dong :D heheee ,,,,,karena
kalau yang beracun kan berbahaya buat tubuh kita, iya gak??! J
Seiring dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi manusia mampu
membudidayakan jamur dalam medium buatan, diantaranya yaitu: jamur merang, jamur tiram, jamur kuping dan
tentunya masih banyak lagi.
A.
STRUKTUR
TUBUH
Struktur tubuh jamur bergantung pada jenis jamurnya, ada jamur yang
hanya memiliki satu sel saja seperti khamir, ada pula jamur yang memiliki
multiseluler membentuk tubuh yang besar
ukurannya bahkan mencapai satu meter atau lebih, seperti jamur kayu.
Tubuh jamur
terdiri dari komponen dasar yang disebut dengan Hifa. Hifa tersebut membentuk
jaringan yang disebut Miselium. Miselium itu sendiri nantinya akan menyusun
jalinan-jalinan semu yang akan membentuk menjadi tubuh buah.

Sedangkan arti Hifa sendiri adalah struktur yang menyerupai benang yang
Tersusun dari dinding yang berbentuk pipa, dinding tersebut
menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasma hifa mengandung
organel euariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding yang melintang/septa.
Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati Ribosom mitokondria dan
kedangkalan inti sel yang mengalir drai sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa
yang tidak bersepta(hifa senositik).
Struktur hifa
senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel yang berkali-kali tidak diikuti
pembelahan sitoplasma. Hifa yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi
menjadi hautoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrap;hauroria
dapat menembus substrat.
B. PERTUMBUHAN JAMUR
Semua jenis jamur bersifat heterotrof.
Namun berbeda dengan organism lainnya.
Jamur tidak memangsa dan tidak dapat
mencersna makanan. Untuk memperoleh makanan jamur dapat dengan cara menyerap
zat organic dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya
dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen oleh sebab itu jamur bergantung
pada substrat yang menyediakan karbohidrat, vitamin, protein, dan senyawa kimia
lainnya. Sebagai makhluk heterotrof jamur dapat bersifat parasit obligat,
parasit fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit obligat
Merupakan sifat jamur yang hanya hidup pada
inangnya. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir
yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
Jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi
yang bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.
Jamur saprofit menyerap makanan dari tumbuhan yang mati seperti kayu tumbang
dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada
substrat.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis
mutualisme. Simbiosis mutualisme jamur dengan
tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar
tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme.
C. PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI JAMUR
Reproduksijamur dapat secara seksual (generatife) dan
aseksual (vegetatife). Secara seksual jamur dapat menghasilkan spora. Spora
jamur berbeda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, namun adapula yang
multi seluler.
Apabila kondisi
habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora
aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat
yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi
secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak
gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua
individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan
sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah
plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak
melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau
miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan
meiosis.
Berdasarkan
struktur hifa dan penghasil spora, jamur dibagi menjadi beberapa divisi yaitu:
1. Divisi Zygomycota
Jamur yang
tergolong zygomycota pada umumnya hidup di darat, tanah yang lembab, atau pada
tumbuhan dan hewan yang sudah membusuk. Pada saat jamur ini masih muda, hifanya
banyak bercabang namun tidak bersekat tetapi setelah dewasa hifanya menjadi
bersekat. Jamur golongan ini dapat bereproduksi secara vegetatif maupun
generatif. Reproduksi jamur secara vegetatif dengan cara membentuk spora tak
berflagel sedangkan secara generatif dengan cara gametangiogami dari dua hifa
yang sesuai dengan menghasilkan zygospora. Beberapa contoh dari jamur
zygomycota yaitu :
a.
Jamur Roti (Rhizopus Nigricans)
Jamur ini
biasanya muncul pada roti yang teralu lama disimpan pada tempat yang lembab dan
gelap. Jamur ini berwarna hitam dan sporangiumnya dapat menghasilkan 50.000
spora.
b. Jamur
Tempe (Rhizopus oryzae)
Jamur ini digunakan
untuk membuat tempe. Hifanya tidak bersepta dan tidak berwarna. Hifa kapang
terspesialisasi menjadi 3 bentuk, yaitu rhizoid, sporangiofor, dan sprorangium.
Rhizoid merupakan bentuk hifa yang menyerupai akar. Sprorangiofor adalah hifa
yang menyerupai batang. Sporangium adalah hifa pembentuk spora dan berbentuk
bulat. Suhu pertumbuhan maksimum adalah 33-36°C dan suhu perturnbuhan optimum
adalah 30°C.
a.
Pilobolus
Salah satu jamur
yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi. Jamur ini tidak
dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya. Jamur ini menunjukkan respon
positif terhadap cahaya. Di bawah ujung sporangiofor merupakan daerah yang peka
terhadap cahaya. Tangkai tersebut akan tumbuh ke arah cahaya matahari.
Ketika jamur telah matang, maka tekanan air di dalam tangkai menyebar
sampai dengan ujung tangkai dan menyebabkan ujung tangkai meledak. Saat
itulah terjadi penyebaran spora dengan penembakan spora ke udara.
2. Divisi
Ascomycota
Jamur yang
termasuk divisi ini umumnya hidup di dalam tanah (hipogean), di kotoran ternak
(koprofil), ataupun parasit pada tumbuhan. Ada yang bersifat uniseluler atau
multiseluler. Reproduksi jamur ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
vegetatif dan generatif. Secara vegetatif, jamur melakukan fragmentasi yaitu
pemisahan sebagian cabang dari miselium yang selanjutnya tumbuh menjadi
individu baru, tunas, dan membentuk spora berdinding tebal (kalmidospora).
Sedangkan secara generatif, jamur menghasilkan spora yang dibentuk dalam askus.
Askus-askus itu akan membentuk askokarp. Beberapa spesies yang termasuk divisi
ascomycota :
a. Penicillium
Biasanya jamur
ini hidup di daerah yang sejuk dan suka muncul pada bahan-bahan organik. Jamur
ini biasanya berwarna hijau kebiruan dan merupakan salah satu penyebab
kebusukkan pada makanan. Beberapa spesies yang terkenal adalah Penicillium
camemberti dan Penicillium roqueforti untuk pembuatan keju,
Penicillium notatum dan Penicillium chryzogenum sebagai penghasil antibiotik
pinisilin.
b.
saccharomyces
merupakan
organisme uniseluler dan tidak berklorofil yang dikelompokkan ke dalam
Ascomycota karena reproduksi seksualnya terjadi dengan pembentukan askus. Jamur
ini dapat tumbuh baik pada suhu 30oC dan pH 4,8. Saccharomyces memiliki beberapa kelebihan terutama dalam proses
fermentasi yaitu mikroorganisme ini cepat berkembang biak , tahan terhadap
kadar alkohol yang tinggi, tahan terhadap suhu yang tinggi, dan mempunyai sifat
stabil dan cepat beradaptasi. Bebrapa spesies yang terkenal antara lain Saccharomyces cerevisiaeuntuk membuat tape, Saccharomyces
sake untuk
membuat sake jepang dan Saccharomyces uvarum
untuk pembuatan bir
c. Aspergillus
Umumnya
ditemukan pada daerah yang kaya akan oksigen karena aspergillus termasuk
spesies aerob. Biasanya tumbuh pada makanan yang mengandung zat tepung seperti
kentang dan roti serta pada tumbuhan. Beberapa
spesies yang termasuk aspergillus yaitu :
·
Aspergillus flavus menghasilkan alfatoksin
·
Aspergillus fumigatus parasit paru-paru
burung
·
Aspergillus oryzae untuk membuat tape
·
Aspergillus wentii untuk membuat kecap
·
Aspergillus nidulans penyebab
automikosis/penyakit telinga
3. divisi
basidiomycota
Jamur ini berukuran makroskopis sehingga
dapat dilihat dengan kasat mata tanpa alat bantu apapun. Memiliki mesilium yan
sekat dan dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Miselium primer
Memiliki sel berinti satu dan berasal dari perkembangan basidiospora.
b. Miselium sekunder
Memiliki sel berinti dua dan hasil konjungsi dari dua
miselium primer atau persatuan dua basidiospora.
Seperti
jamur lainnya jamur ini dapat bereproduksi secara vegetatif maupun generative.
Secara vegetatif jamur membentuk tunas, dengan konidia
ataupun fragmentasi miselium sedangkan secara generatif jamur memiliki bagian yang disebut basidium,
basidium ini berkumpul dalam badan yang disebut
basidiokarp, yang akan menghasilkan sopra yang disebut basidiospora.
Spora tersebut akan menyebar kebaerbagai tempat jika
jatuh ditempat yang sesuai spora tersebut akan tumbuh dan membentuk jamur yang baru. Beberapa
contoh spesies yang termasuk basidiomycota, yaitu :
·
Volvariella volvacea jamur merang untuk
dimakan
·
Auricularia polytrica jamur kuping untuk
dimakan
·
Pleurotes jamur tiram untuk dimakan
·
Ustilago vireus parasit pada padi
·
Ustilago maydis parasit pada jagung
4. devisi deuteromycota
Jamur yang tidak sempurna karena belum
diketahui reproduksi seksual sehingga reproduksinya dilakukan secara aseksual
dengan cara fragmentasi (konidium). Beberapa contoh spesies yang termasuk
deuteromycota diantaranya sbb:
·
Helminthosprium oryzae parasit pada padi
·
Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merah
·
Monila sitophila jamur oncom untuk dimakan
·
Tinea versicolor jamur panu
·
Epidermophyton floocossum jamur kulit parasit
pada kaki
S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar