Laman

Minggu, 21 Februari 2016

MENGENAL LEBIH TENTANG JAMUR



"JAMUR”
Kata  jamur sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sudah familiar namanya. Meskipun jamur  tak sebaik  sayuran/tumbuhan lainnya, mengapa demikian????
Mau tau jawabannya ?!!! J
Nah yuk kita bahas!
 Karena jamur hanya tumbuh diwaktu tertentu dan pada kondisi tertentu yang mendukung juga, dan lama hidupnya pun terbatas karena tak bisa sembarang hidup dimanapun, jamur pada umumnya hanya hidup dimusim hujan dan tumbuhan. Namun kita harus berhati-hati karena jamur itu ada dua macam ada yang beracun dan ada pula yang tidak beracun, yang kita konsumsi tentunya tidak beracun dong :D heheee ,,,,,karena kalau yang beracun kan berbahaya buat tubuh kita, iya gak??! J
Seiring dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi manusia mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, diantaranya yaitu:  jamur merang, jamur tiram, jamur kuping dan tentunya masih banyak lagi.
A.    STRUKTUR TUBUH
Struktur tubuh jamur bergantung pada jenis jamurnya, ada jamur yang hanya memiliki satu sel saja seperti khamir, ada pula jamur yang memiliki multiseluler  membentuk tubuh yang besar ukurannya bahkan mencapai satu meter atau lebih, seperti jamur kayu.
            Tubuh jamur terdiri dari komponen dasar yang disebut dengan Hifa. Hifa tersebut membentuk jaringan yang disebut Miselium. Miselium itu sendiri nantinya akan menyusun jalinan-jalinan semu yang akan membentuk menjadi  tubuh buah.



            Sedangkan arti Hifa sendiri adalah  struktur yang menyerupai benang yang
Tersusun dari dinding yang berbentuk pipa, dinding tersebut menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasma hifa mengandung organel euariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding yang melintang/septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati Ribosom mitokondria dan kedangkalan inti sel yang mengalir drai sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta(hifa senositik).
            Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel yang berkali-kali tidak diikuti pembelahan sitoplasma. Hifa yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi hautoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrap;hauroria dapat menembus substrat.
B.     PERTUMBUHAN JAMUR
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun berbeda dengan organism lainnya.
Jamur tidak memangsa dan tidak dapat mencersna makanan. Untuk memperoleh makanan jamur dapat dengan cara menyerap zat organic dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen oleh sebab itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, vitamin, protein, dan senyawa kimia lainnya. Sebagai makhluk heterotrof jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a.       Parasit obligat
Merupakan sifat jamur yang hanya hidup pada inangnya. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b.      Parasit fakultatif
Jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi yang bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c.       Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanan dari tumbuhan yang mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacam lingkungan  dan berasosiasi dengan banyak organisme.
C.     PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI JAMUR
Reproduksijamur dapat secara seksual (generatife) dan aseksual (vegetatife). Secara seksual jamur dapat menghasilkan spora. Spora jamur berbeda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, namun adapula yang multi seluler.
Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
Berdasarkan struktur hifa dan penghasil spora, jamur dibagi menjadi beberapa divisi yaitu:

1. Divisi Zygomycota
Jamur yang tergolong zygomycota pada umumnya hidup di darat, tanah yang lembab, atau pada tumbuhan dan hewan yang sudah membusuk. Pada saat jamur ini masih muda, hifanya banyak bercabang namun tidak bersekat tetapi setelah dewasa hifanya menjadi bersekat. Jamur golongan ini dapat bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi jamur secara vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel sedangkan secara generatif dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang sesuai dengan menghasilkan zygospora. Beberapa contoh dari jamur zygomycota yaitu :
a.       Jamur Roti (Rhizopus Nigricans)
Jamur ini biasanya muncul pada roti yang teralu lama disimpan pada tempat yang lembab dan gelap. Jamur ini berwarna hitam dan sporangiumnya dapat menghasilkan 50.000 spora.
b.        Jamur Tempe (Rhizopus oryzae)
Jamur ini digunakan untuk membuat tempe. Hifanya tidak bersepta dan tidak berwarna. Hifa kapang terspesialisasi menjadi 3 bentuk, yaitu rhizoid, sporangiofor, dan sprorangium. Rhizoid merupakan bentuk hifa yang menyerupai akar. Sprorangiofor adalah hifa yang menyerupai batang. Sporangium adalah hifa pembentuk spora dan berbentuk bulat. Suhu pertumbuhan maksimum adalah 33-36°C dan suhu perturnbuhan optimum adalah 30°C. 

a.                   Pilobolus
Salah satu jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi. Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya. Jamur ini menunjukkan respon positif terhadap cahaya. Di bawah ujung sporangiofor merupakan daerah yang peka terhadap cahaya.  Tangkai tersebut akan tumbuh ke arah cahaya matahari.  Ketika jamur telah matang, maka tekanan air di dalam tangkai menyebar sampai dengan ujung tangkai dan menyebabkan ujung tangkai meledak.  Saat itulah terjadi penyebaran spora dengan penembakan spora ke udara.
2.  Divisi Ascomycota
Jamur yang termasuk divisi ini umumnya hidup di dalam tanah (hipogean), di kotoran ternak (koprofil), ataupun parasit pada tumbuhan. Ada yang bersifat uniseluler atau multiseluler. Reproduksi jamur ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu vegetatif dan generatif. Secara vegetatif, jamur melakukan fragmentasi yaitu pemisahan sebagian cabang dari miselium yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru, tunas, dan membentuk spora berdinding tebal (kalmidospora). Sedangkan secara generatif, jamur menghasilkan spora yang dibentuk dalam askus. Askus-askus itu akan membentuk askokarp. Beberapa spesies yang termasuk divisi ascomycota :


a.       Penicillium
Biasanya jamur ini hidup di daerah yang sejuk dan suka muncul pada bahan-bahan organik. Jamur ini biasanya berwarna hijau kebiruan dan merupakan salah satu penyebab kebusukkan pada makanan. Beberapa spesies yang terkenal adalah Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti untuk pembuatan keju, Penicillium notatum dan Penicillium chryzogenum sebagai penghasil antibiotik pinisilin.

b. saccharomyces
merupakan organisme uniseluler dan tidak berklorofil yang dikelompokkan ke dalam Ascomycota karena reproduksi seksualnya terjadi dengan pembentukan askus. Jamur ini dapat tumbuh baik pada suhu 30oC dan pH 4,8. Saccharomyces memiliki beberapa kelebihan terutama dalam proses fermentasi yaitu mikroorganisme ini cepat berkembang biak , tahan terhadap kadar alkohol yang tinggi, tahan terhadap suhu yang tinggi, dan mempunyai sifat stabil dan cepat beradaptasi. Bebrapa spesies yang terkenal antara lain Saccharomyces cerevisiaeuntuk membuat tape, Saccharomyces sake untuk membuat sake jepang dan Saccharomyces uvarum untuk pembuatan bir
c.  Aspergillus
Umumnya ditemukan pada daerah yang kaya akan oksigen karena aspergillus termasuk spesies aerob. Biasanya tumbuh pada makanan yang mengandung zat tepung seperti kentang dan roti serta pada tumbuhan. Beberapa spesies yang termasuk aspergillus yaitu :
·                     Aspergillus flavus menghasilkan alfatoksin
·                     Aspergillus fumigatus parasit paru-paru burung
·                     Aspergillus oryzae untuk membuat tape
·                     Aspergillus wentii untuk membuat kecap
·                     Aspergillus nidulans penyebab automikosis/penyakit telinga





3.         divisi basidiomycota
Jamur ini berukuran makroskopis sehingga dapat dilihat dengan kasat mata tanpa alat bantu apapun. Memiliki mesilium yan sekat dan dibedakan menjadi dua yaitu:
a.       Miselium primer
Memiliki sel berinti satu dan berasal dari perkembangan basidiospora.
b.      Miselium sekunder
Memiliki sel berinti dua dan hasil konjungsi dari dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora.
Seperti jamur lainnya jamur ini dapat bereproduksi secara vegetatif maupun generative. Secara vegetatif jamur membentuk tunas, dengan konidia ataupun fragmentasi miselium sedangkan secara generatif  jamur memiliki bagian yang disebut basidium, basidium ini berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang akan menghasilkan sopra yang disebut basidiospora. Spora tersebut akan menyebar kebaerbagai tempat jika jatuh ditempat yang sesuai spora tersebut akan tumbuh dan  membentuk jamur yang baru. Beberapa contoh spesies yang termasuk basidiomycota, yaitu :
·                   Volvariella volvacea jamur merang untuk dimakan
·                   Auricularia polytrica jamur kuping untuk dimakan
·                   Pleurotes jamur tiram untuk dimakan
·                   Ustilago vireus parasit pada padi
·                   Ustilago maydis parasit pada jagung



4. devisi deuteromycota
Jamur yang tidak sempurna karena belum diketahui reproduksi seksual sehingga reproduksinya dilakukan secara aseksual dengan cara fragmentasi (konidium). Beberapa contoh spesies yang termasuk deuteromycota diantaranya sbb:
·                     Helminthosprium oryzae parasit pada padi
·                     Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merah
·                     Monila sitophila jamur oncom untuk dimakan
·                     Tinea versicolor jamur panu
·                     Epidermophyton floocossum jamur kulit parasit pada kaki



S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar