Laman

Minggu, 28 Februari 2016

Hidrogen Pemanas Lingkungan




 Hidrogen. Apa sih yang dimaksud dengan hidrogen? Kok disebut pemanas? Makanan panaskah? Atau minuman? Atau bahkan bahan lainnya? Ya tentu sudah tidak asing lagi mendengarnya dong. Tapi tahukan anda? Hidrogen bukanlah bahan makanan ataupun minuman. Namun hidrogen merupakan suatu unsur yang paling ringan dan melimpah di alam semesta. Misalnya saja matahari dan bintang-bintang. Keduanya terbentuk dari gas hidrogen. Tetapi berbeda halnya dengan bumi, di bumi sendiri hidrogen hanya ditemukan dalam bentuk senyawa dan tidak terdapat secara alami dalam bentuk unsur bebas (unsur tunggal, berdiri sendiri).
Berbicara tentang matahari, matahari merupakan sumber cahaya utama bagi seluruh makhluk yang ada di bumi ini. Terutama makhluk hidup. Tapi, tahukah anda unsur apa yang membuat matahari menjadi panas?matahari merupakan bola raksasa yang berisi gas yang selalu meledak. Kandungan utama di dalamnya berupa hidrogen dan helium yang membuatnya menjadi  panas.  Dan selain itu, ternyata pada permukaan matahari terkadang terdapat semburan api yang terdiri dari hidrogen. Dimana semburan tersebut disebut dengan lidah matahari. Lain halnya dengan bintang. Bintang-bintang  merupakan bola yang berisi hidrogen dan gas lain. Dimana bola-bola tersebut memiliki suhu yang sangat panas.
Kembali lagi pada topik yang dibahas. Hidrogen berasal dari bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes: membentuk. Lebihg detailnya hidrogen adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.
Berbicara tentang keberadaan hidrogen, ternyata hidrogen juga merupakan unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta. Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.
Dalam reaktivitasnya, hidrogen ini sangat reaktif. Unsur tersebut akan terbakar dengan mudah dan membentuk senyawa dengan beragam unsur lain. Misalnya saja air. Air merupakan senyawa paling melimpah di bumi. Air ini terbentuk dari unsur hidrogen dan oksigen. Apakah hanya air? Ternyata tidak. Bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak bumi pun merupakan senyawa hidrogen dan carbon. Selain itu, gula dan pati juga mengandung hidrogen.
Apakah hidrogen dapat dibuat? Ternyata bisa. Yaitu dengan mereaksikan gas metana (  dengan uap air O) sesuai dengan rumus kimia ini :
Sebagian besar hidrogen yang dibuat dengan cara tersebut digunakan untuk membuat ammonia (NH-3) untuk pupuk. Untuk membuat amonia, hidrogrn direaksikan dengan nitrogen dengan menggunakan proses Haber, yang ditemukan oleh Fritz Haber pada 1909.
Adapun reaksi Haber tersebut terjadi ketika gas nitrogen dari udara dan hidrogen yang didapatkan dari metana (  direaksikan melewati katalis berupa besi. Dalam tekanan dan suhu yang sangat tinggi, gas-gas tersebut bereaksi untuk menghasilkan gas amonia. Gas tersebut kemudian didinginkan untuk membentuk amonia cair.
Dapat dilihat diatas, bahwa reaksi tersebut terjadi bolak-balik.
Hidrogen memang dapat diproduksi dalam beberapa cara, selain dengan reaksi Haber  bisa juga dengan proses ini. proses ini merupakan proses paling penting secara ekonomis yaitu penghilangan hidrogen dari hidrokarbon. Hidrogen komersial biasanya diproduksi dengan cara steam reforming gas alam. Pada tempratur tinggi (1,000 K (730 °C; 1,340 °F) – 1,400 K (1,130 °C; 2,060 °F)), steam (uap air) bereaksi dengan metana menghasilkan karbon monoksida dan H2.
Reaksi ini disukai pada tekanan rendah tetapi tetap dilakukan pada tekanan tinggi (2.0 megapascal (20 atm; 590 inHg)). Hal ini karena H2 bertekanan tinggi adalah produk yang paling banyak di pasaran dan sistem pemurnian Pressure Swing Adsorption (PSA) bekerja lebih baik pada tekanan tinggi. Campuran produk dikenal sebagai "gas sintetis" karena sering digunakan langsung untuk produksi metanol dan senyawa terkait. Hidrokarbon lain selain metana dapat digunakan untuk menghasilkan gas sintetis dengan rasio produk bervariasi. Salah satu komplikasi teknologi canggih ini adalah pembentukan kokas atau karbon:
Akibatnya, steam reforming biasanya menggunakan H2O berlebih. Hidrogen tambahan dapat diperoleh kembali dari uap air dengan menggunakan karbon monoksida melalui reaksi pergeseran gas air, terutama dengan katalis besi oksida. Reaksi ini juga merupakan sumber karbon dioksida industri yang umum.
            Apa yang akan terjadi jika hidrogen dibakar? Akan terjadi ledakan kah? Jika hidrogen dicampur dengan udara dan diberi api, maka hidrogen akan meledak. Proses tersebut biasanya dilakukan di dalam laboratorium untuk menguji gas dalam jumlah sedikit. Jika gas tersebut adalah hidrogen, maka letupan kecil akan terjadi.
            Jika hidrogen murni (  dibakar di udara atau oksigen , maka hidrogen akan terbakar dengan tenang dan membentuk api berwarna bir. Serta menghasilkan uap air, dimana rumus kimianya adalah sebagai berikut      :
Secara teori, hidrogen merupakan bahan bakar yang ideal. Kenapa dikatakan demikian? Karena hidrogen menghasilkan banyak energi ketika dibakar dan limbahnya berupa air, yang tidak menyebabkan pencemaran. Tetapi, saat ini hidrogen belum sesuai jika digunakan sebagai bahan bakar sehari-hari karena sulit disimpan dan dipindahkan dengan aman.
Tahukah anda bahwa hidrogen digunakan sebagai bahan bakar roket. Namun yang digunakan adalah hidrogen yang berwujud cair. Selain itu, roket membawa oksigen dalam ruangan yang terpisah agar hidrogen dapat terbakar di luar angkasa yang hampa oksigen. Hidrogen dan oksigen cair dimasukkan ke dalam ruang pembakaran yang kemudian akan terbakar dengan aman. Kenapa bisa aman? Karena tangki bahan bakar yang digunakan dibuat sekuat mungkin untuk menahan bahan bakar cair bertekanan tinggi agar tidak terlepas.
 Sejumlah besar H2 diperlukan dalam industri petrokimia dan kimia. Penggunaan terbesar H2 adalah untuk memproses bahan bakar fosil dan dalam pembuatan ammonia. Konsumen utama dari H2 di kilang petrokimia meliputi hidrodealkilasi, hidrodesulfurisasi, dan penghidropecahan ( hydrocracking). H2 memiliki beberapa kegunaan yang penting. H2 digunakan sebagai bahan hidrogenasi, terutama dalam peningkatan kejenuhan dalam lemak tak jenuh dan minyak nabati (ditemukan di margarin), dan dalam produksi metanol. Ia juga merupakan sumber hidrogen pada pembuatan asam klorida. H2 juga digunakan sebagai reduktor pada bijih logam.
Selain digunakan sebagai pereaksi, H2 memiliki penerapan yang luas dalam bidang fisika dan teknik. Ia digunakan sebagai gas penameng di metode pengelasan seperti pengelasan hidrogen atomik. H2 digunakan sebagai pendingin rotor di generator pembangkit listrik karena ia mempunyai konduktivitas termal yang paling tinggi di antara semua jenis gas. H2 cair digunakan di riset kriogenik yang meliputi kajian superkonduktivitas.[90] Oleh karena H2 lebih ringan dari udara, hidrogen pernah digunakan secara luas sebagai gas pengangkat pada kapal udara balon.
Baru-baru ini hidrogen digunakan sebagai bahan campuran dengan nitrogen (kadangkala disebut forming gas) sebagai gas perunut untuk pendeteksian kebocoran gas yang kecil. Aplikasi ini dapat ditemukan di bidang otomotif, kimia, pembangkit listrik, kedirgantaraan, dan industri telekomunikasi. Hidrogen adalah zat aditif (E949) yang diperbolehkan penggunaanya dalam ujicoba kebocoran bungkusan makanan dan sebagai antioksidan.
Isotop hidrogen yang lebih langka juga memiliki aplikasi tersendiri. Deuterium (hidrogen-2) digunakan dalam reaktor CANDU sebagai moderator untuk memperlambat neutron. Senyawa deuterium juga memiliki aplikasi dalam bidang kimia dan biologi dalam kajian reaksi efek isotop. Tritium (hidrogen-3) yang diproduksi oleh reaktor nuklir digunakan dalam produksi bom hidrogen, sebagai penanda isotopik dalam biosains, dan sebagai sumber radiasi di cat berpendar.
Pada dasarnya hidrogen adalah unsur kimia yang melimpah di alam semesta ini, serta banyak manfaat yang dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang.




sumber :


Gramedia, K. (2014). Ensiklopedia Sains. Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar