Timah dalam bahasa Inggris disebut “Tin” dengan simbol kimia
Sn . Kata Tin diambil dari nama dewa Bangsa Etruscan “Tinia” . Nama
latin dari timah adalah Stannum, dimana kata ini berhubungan dengan kata
stagnum yang didalam bahasa Inggris bersinonim dengan kata “dripping”yang
artinya menjadi cair atau basah.Penggunaan kata ini dihubungkan dengan sifat
dari logam timah yang mudah mencair.
Timah
adalah salah satu dari jenis logam berat, bagian yang umum digunakan
sehari-hari, dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Barang-barang seperti
keramik yang diglasir (bisa kita jumpai sebagai alat masak atau makan), cat,
bahan bakar, dan batere, mengandung timah. Air pun bisa mengandung timah
apabila sumber air tersebut tercemar oleh logam berat (timah) ini.
Adapun senyawa-senyawa yang ada didalam timah antara lain:
1.Senyawa arganotin
Arganotin
merupakan senyawa kimia yang terdiri dari timah dengan hidrokarbon membentuk
ikatan C-Sn. Senyawa ini merupakan bagian dari golongan senyawa
organometalik.Senyawa ini banyak digunakan untuk sintesis senyawa
organic,sebagai biosida, sebagai pengawet kayu, sebagai stabilisator panas, dan
lain sebagainya.
Diantara beberapa contoh dari senyawa organotin adalah:
a. Tetrabutil timah, yang digunakan sebagai material dasar
untuk mensintesis senyawa di- dan tributil.
b. Dialkil atau monoalkil-timah, digunakan sebagai
stabilisator panas dalam pembuatan PVC.
c. Tributil timah oksida, dipakai untuk mengawetkan kayu.
d. Trifenil-timah hidroksida, digunakan untuk fungisida dan
mengontrol serangga.
e. Dan masih banyak yang lainnya.
Jumlah
kecil timah dalam makanan kaleng tidak berbahaya bagi manusia. Limit didalam
makanan di Amerika adalah 300 mg/kg. Senyawa timah trialkil dan triaril
berbahaya bagi makhluk hidup dan harus ditangani secara hati-hati.Timah juga
digunakan dalam pembuatan grenjeng rokok( timah putih), pada longsongan
peluru(timah hitam). Wadah kaleng pada umumnya digunakan pada berbagai produk
yang mengalami proses sterilisasi ternal. Pada mulanya wadah kaleng dibuat dari
plat timah yang terdiri dari lembaran dasar baja timah putih panas atau dengan
proses elektrolisa.Kemudian berkembang menjadi berbagai jenis yang berbeda
dengan plat timah standar, seperti misalnya kaleng baja bebas timah( tin free
steel).
Bentuk dari kaleng timah dibedakan menjadi dua
1.Jenis two piece cans
Two piece
cans yaitu kaleng yang secara keseluruhan hanya memiliki dua sambungan yaitu
dibagian tutup atas kaleng dan sebagian tutup bawah kaleng.
2.Jenis three piece cans
Three piece
cans yaitu kaleng yang terdiri dari tiga sambungan yaitu dibagian badan kaleng,
dibagian tutup atas kaleng, dan sebagian tutup atas kaleng.
Kerusakan
produk pangan kalengan terutama disebabkan karena interaksi antara logam dasar
pembuat kaleng ,yaitu Sn dan Fe yang dapat menyebabkan yang tidak
diinginkan , seperti perubahan warna, terjadinya off-flavour, kehilangan nilai
nutrisi, kekeruhan pada sirup, dan terbentuknya karat pada kaleng tersebut.
Selain itu, bagian sambungan kaleng yang disolder dapat menyebabkan terjadinya
kontak antara Sn dan Pb dari solder dengan produk pangan yang memiliki kadar
asam rendah sehingga terjadi sulfide stain atau noda hitam pada produk kaleng
tersebut. Logam Sn dan Fe yang merupakan logam dasar pembuat produk kaleng
termasuk kedalam golongan logam berat.Jika produk pangan kalengan yang
terkontaminasi oleh logam berat masuk kedalam tubuh manusia maka akan menyebabkan
keracunan. Hal ini disebabkan toksikan dari logam berat mempunyai kemampuan
untuk berfungsi sebagai co faktor enzim, akibatnya enzim tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya sehingga reaksi metabolisme terhambat.
Manusia
dapat keracunan timah disebabkan karena makan dari piring atau mangkok keramik
berglasir yang mengandung timah, dan keracunan timah dapat mengancam kesehatan meskipun
ia hanya menelan setitik debu timah saja. Menghirup udara yang debu timah, atau
menghirup uap bahan bakar yang mengandung timah pun bisa menyebabkan seseorang
keracunan.
Bayi dan
anak-anak jangan sampai keracunan timah , karena akibatnya bisa berbahaya.
Bahkan sejak dalam kandungan pun bayi harus dilindungi. Bila ibunya keracunan
timah, maka bayi bisa lahir dengan berat lebih rendah dari yang normal,
pertumbuhannya terhambat, mengalami kerusakan otak ( yang bisa permanen alias
cacat otak seumur hidup), dan dapat mengalami kematian. Oleh sebab itu, ibu
yang sedang hamil jangan bekerja dengan bahan-bahan yang mengandung timah.
Bila anda terpaksa bekerja dengan timah, usahakanlah
lindungi diri anda dan keluarga anda dengan cara:
1. Jangan sampai debu timah masuk kedalam mata atau ke
tangan anda.
2. Jauhkan anak-anak dari tempat anda bekerja.
3. Bersihkan tempat kerja anda dengan menggunakan lap basah,
dan bukan memakai kemonceng serta sapu.
Hal ini dilakukan bertujuan agar debu timah melekat kedalam lap basah dan tidak
terbang akibat disapu menggunakan kemonceng atau sapu.
4. Setelah anda bekerja basuhlah tangan sampai bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar