Laman

Kamis, 18 Februari 2016

Tentang efek rokok

Merokok dapat merugikan kesehatan, namun lambat laun pendapat tersebut makin terkikis dan seolah kehilangan gregetnya atas berbagai efek negatif yang dibeberkannya. Kebiasaan menghisap rokok seolah–olah menjadi kebiasaan dari hidup diibaratkan sebagai “vitamin”. Yang terkandung dalam sebatang rokok itu adalah racun yang sangat membahayakan bagi tubuh kita. Bila selama ini masnyarakat mengetahui efek rokok menyerang kesehatan organ pernapasan dan reproduksi. Ternyata rokok juga bisa menyebabkan pada resiko osteoporosis atau keropos tulang. Fachry Ambia Tandjung, Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Jawa Barat, berkata bahwa perokok sangat rentan terkena osteoporosis, karena terdapat zat nikotin didalamnya yang mempercepat penyerapan selain penyerapan tulang. Nikotin juga dapat membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan-susunan sel tulang tidak kuat dalam mengahadapi proses pelapukan. Rokok juga bisa membuat penghisapnya bisa mengalami hipertensi, penyakit jantung, dan tersumbatnya aliran darah ke seluruh tubuh, jika darah sudah tersumbat maka yang terjadi proses pembuatan tulang sulit terjadi. Jadi, secara tidak langsung nikotin adalah zat yang menyebabkan osteoporosis, ujarnya.
Karena di Indonesia laki-laki hampir semuanya merokok, sehingga atas dasar tersebut Dokter di RS Advent Bandung tersebut menilai secara keseluruhan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang rawan terkena osteoporosis dan dari seluruh Negara Indonesia adalah Negara dengan urutan ke – 2 setelah China. Fachry menambahkan bahwa efek nikotin pada tulang tidak terasa karena pembentukan tulang masih terus terjadi. Namun, setelah melewati umur 35 efek rokok pada tulang akan terasa, karena proses pembentukan tulang pada umur tersebut sudah terhenti. Jadi, Apabila tulang anda ngilu, letih, dan sakit dibanding periode sebelumnya. Selain itu, perokok dalam jumlah kecil memang akan lebih kecil terkena dan yang menghisap akan lebih banyak dan lebih mudah di sergap penyakit silent disease itu. Lantas, bagaimana mengatasi osteoporosis bagi perokok? Dan Fachry menjawab singkat : berhenti total!!! Tidak merokok sama sekali dan menurut dia asumsi yang benar adalah melawan penyakit tersebut. Sebagai seorang yang pernah  kecanduan merokok, dia sadar bahwa berhenti merokok bukanlah semudah mengembalikan telapak tangan. Namun, dia menggaris bawahi bahwa dua hal penting yang harus diingat perokok yang ingin berhenti, yaitu terus mengingat efek negatif rokok serta memperteguh niat hidup sehat sebagaimana dianjurkan oleh Agama.

sumber :
http://googleweblight.com/?lite_url=https://www.scribd.com/mobile/doc/6192497/Artikel-kimia-tentang-Efek-Rokok&ei=WlfoSp88&lc=id-ID&geid=10&s=1&m=656&ts=1455113697&sig=ALL1Aj4swA87CyLxO7w3aAaiXmeBDx_NwA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar