Laman

Sabtu, 27 Februari 2016

BAHAYA ALKOHOL



Mungkin saat ini di lingkungan masyarakat sekitar kita, mengonsumsi alkohol adalah hal yang biasa, baik untuk meningkatkan kesen, gaul, maupun macho. Padahal mengonsumsi minuman beralkohol sama sekali tidaklah keren karena efek mabuk, halusinasi, dan ketidakmampuan mengontrol diri menunjukkan kita lemah, tidak percaya diri atau pengecut. Selain itu, alkohol mampu mematikan fungsi-fungsi sosial moral etika kita sebagai manusia.
Dari segi kesehatan ternyata alkohol mengandung zat-zat kimia terutama etanol yang dapat merusak organ tubuh manusia. Asupan rutin alkohol menyebabkan berbagai efek jangka pendeks sekaligus jangka panjang pada berbagai bagian tubuh seperti struktur tulang, darah, hati, lambung, pankreas, jantung, jaringan perifer, dan mulut. Jika minuman berakohol diminum terus-menerus dalam jumlah besar, maka dapat menyebabkan kegagalan pernapasan akut dan kematian. Karena etanol dapat menghilangkan kesadaran, manusia yang mengkonsumsinya dapat melakukan perbuatan buruk yang tidak disadari.
Alkohol mempengaruhi sistem saraf dengan menhambat distribusi sinyal antara saraf tulang belakang dan otak. Alkohol diserap oleh darah yang pada akhirnya mempengaruhi saraf  sehingga memicu mati rasa.
Alkohol juga dikenal meningkatkan ‘assam gamma aminobutyric’(GABA) dan melemahkan ‘glutamin’. Akibatnya, koordinasi tubuh seseorang menjadi tumpul.Kurangnya koordinasi dan perilaku yang tidak terkontrol merupakan efek paling terlihat ketika seseorang mabuk.
Konsumsi alkohol dalam jangka panjang menyebabkan sel-sel menjadi semipermeabel atau berubah lebih tebal. Sel-sel yang tidak sehat ini akhirnya berkontribusi dalam melemahkan sistem saraf. Tingkat toleransi seseorang yang tinggi terhadap alkohol membuatnya lebih rentan terhadap berbagai macam infeksi.
Konsekuensi berat seperti serangan jantung, stroke, dan demensia berpotensi terjadi.Konsumsi alkohol kronis atau bertahap menyebabkan kecanduan minuman beralkohol. Gejala khas kecanduan akan meliputi panik, kecemasan, tremol, mual, dan gangguan tidur.
Alkohol juga akan merusak kedua lobus frontal, sekaligus mengurangi berat dan ukuran otak. Kecanduan alkohol akan membuat seseorang kekurangan vitamin. Alkohol membuat tubuh gagal menyerap vitamin B-1 (thiamine). Sindrom ini dikenal sebagai ‘ensefalopati Wernicke’ yang menyebabkan kurangnya koordinasi, gangguan penglihatan, ingatan jangka pendek dan kebingungan.
Perlu diingat bahwa alkohol merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia, baik karena menjadi penyakit, kecelakaan, maupun overdosis. (Saleh, Heru : 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar