Laman

Senin, 29 Februari 2016

Bahan apa saja yang terdapat pada detergen?


BAHAN-BAHAN YANG TERDAPAT PADA DETERGEN

Seringkali kita mencuci menggunakan detergen, namun kita tanpa mengetahui bahan apa saja yang terkandung didalamnya, kita hanya memakai saja tanpa memikirkan apapun itu bahannya.
Detergen adalah berasal dari campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membersihkan semua jenis kotoran yang ada pada pakaian kita. Dibandingkan dengan sabun, detergen mempunyai beberapa keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik yang tidak terpengaruh oleh kesadahan air dan jauh lebih lembut dibandingan dengan sabun colek.
Komposisi yang terdapat pada detergen diantaranya adalah sebagai berikut:
·       
 Surfaktan
Surfaktan ( surface active agent) merupakan bahan yang paling pentimg utuk membuat detergen itu sendiri, surfaktan adalah zat aktif yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) daan hidrofob (suka lemak), berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan atau pakaian yang kita cuci.
Ada 4 kategori surfaktan:
1.      a. Surfaktan kationik (Garam Ammonium)
Surfaktan ini mengandung muatan positif dalam air sehingga tidak bereaksi dengan ion yang bermuatan positif pada airsadah. Surfaktan katonik dalam detergen digunakan untuk conditioning kain dan efektif bila dikombbinasikan dengan surfaktan non-ionik pada perbadingan yang tepat.
2.      b. Surfaktan anionik
Surfaktan ini membawa muatan negatif sehingga bereaksi pada ion bermuatan positif pada air sadah. Dan digunakan untuk mengetahui apakah air sadah mengandung senyawa magnesium dan kalsium. Surfaktan anionik bereaksi dengan senyawa pada air sadah untuk menetralkannya.
Pada anionik terdapat pula:
-          Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)
-          Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
-          Alpha olein Sulfonate (AOS)

3.     C   Surfaktan non ionik ( Nonyl phenol polyethoxyle)
Surfaktan ini tidak memiliki muatan, maka tidak mengalami ionisasi dalam air. Surfaktan ini membantu untuk membersihkan noda beminyak melalui proses emulsifikasi.
4.      d. Amphoterik (Acyl Ethylenediamines)
·    
     Filler (pengisi)
Merupakan bahan tambahan detergen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan day cuci, tapi untuk menambah kuantitas. Contoh : sodium sulfat.
·  
       Builder
Merupakan bahan kimia seperti polifosfat, natrium karbonat atau natrium silikat, dan aluminosilikat, yang membantu kualitas detergen. Builder juga untuk mencegah larutan terlalu basa agar pembersihan berjalan dengan optimal.
Dalam builder terdapat: 
-fosfat : Sodium Tri Poly Phospate (STPP)
-Asetat :  Nitril Tri Acetate (NTA), Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)     
-silikat : Zeolit sitrat
·   
    Natrium Silikat
Merupakan senyawa kimia yang mengubah panjang gelombang cahaya ultra violet menjadi cahaya tampak supaya membuat pakaian tampak lebih putih.
·        
 Fragrance
Merupakan wewangian dengan aroma yang unik pada detergen dan menghilangkan bau yang tidak menyenangkan dari bahan kimia yang digunakan pada pembuatan detergen tersebut.
·          
Colorant
Merupakan pewarna yang digunakan untuk aditif khusus pada detergen.
·      
   Natrium Sulfat
Digunakan untuk mencegah penggumpalan pada detergen bubuk.
·      
   Enzim
Digunakan untuk membantu memecahkan senyawa kotoran yang kompleks seperti: noda darah, dll.
·   
    Monoethanolamine (alkohol)
Untuk menurunkan titik beku detergen dan untuk lebih mudah digunakan dalam suhu yang rendah.




http://apikimia.blogspot.co.id/2012/06/sabun-dan-deterjen.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar