Nata
de coco adalah hidangan penutup yang terlihat seperti jeli, berwarna putih
hingga bening dan bertekstur kenyal. Makanan ini dihasilkan dari fermentasi air
kelapa, dan mulanya dibuat di Filipina.
Nata
de coco dalam bahasa spanyol berarti “krim kelapa”. Krim yang dimaksudkan
adalah santan kelapa. Penamaan nata de coco dalam bahasa Spanyol karena
Filipina pernah menjadi koloni Spanyol.
Pembuatan
:
Bibit
nata adalah bakteri Acetobacter xylinum
yang akan dapat membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang
sudah diperkaya dengan karbon dan nitrogen melalui proses yang terkontrol.
Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat
menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersebut,
akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat
berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.
Acetobacter
xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 – 7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya
4,3. Sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum pada suhu
28° – 31° C, bakteri ini sangat memerlukan oksigen.
Asam
asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan keasaman
air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat glacial (99,8%). Asam
asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan, namun untuk mencapai tingkat
keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5 - 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak.
Selain asam asetat asam-asam organic dan anorganik lain bisa digunakan.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar