
Vitamin
merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia. Sudah
sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu
senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Seiring dengan
berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, berbagai hal dan penelusuran lebih
mendalam mengenai vitamin pun turut diperbaharui.
Vitamin
(bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini
berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan
amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa
banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal.
Vitamin
memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu
penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika
kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu
karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan
ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan
vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin
juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada
tubuh.
Secara garis
besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang
larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin
yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin
A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan
disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini
kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa
jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan
jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin
yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan
dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke
dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak
dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin.
Oleh karena
hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Di bawa ini ada beberapa jenis
vitamin, diantaranya yaitu:
1. Vitamin A
Ø
sumber vitamin A = susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan
kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang,
pepaya, dan lain-lain)
Ø
Penyakit yang ditimbulkan
akibat kekurangan vitamin A = rabun
senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit
yang tidak sehat, dan lain-lain.
2. Vitamin B1
Ø
sumber yang mengandung vitamin
B1 = gandum, daging, susu, kacang hijau,
ragi, beras, telur, dan sebagainya
Ø
Penyakit yang ditimbulkan
akibat kekurangan vitamin B1 = kulit
kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
3. Vitamin B2
Ø sumber yang mengandung vitamin B2 =
sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi
lainnya.
Ø Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 = turunnya daya tahan tubuh, kilit kering
bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.
4. Vitamin B3
Ø sumber yang mengandung vitamin B3 =
buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging
unggas dan sebagainya
Ø Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 = terganggunya sistem pencernaan, otot mudah
keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan
lain-lain
5. Vitamin B5
Ø sumber yang mengandung vitamin B5 =
daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak
lagi yang lain.
Ø Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 = otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit
pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain
6. Vitamin B6
Ø
sumber yang mengandung vitamin
B6 = kacang-kacangan, jagung, beras,
hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.
Ø Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 = pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada
otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.
7. Vitamin B12
Ø
sumber yang mengandung vitamin
B12 = telur, hati, daging, dan lainnya
Ø Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 = kurang darah atau anemia, gampang
capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya
8. Vitamin C
Ø sumber yang mengandung vitamin C =
jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain
sebagainya
Ø Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C = mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa
nyeri pada persendian, dan lain-lain.
9. Vitamin D
Ø sumber yang mengandung vitamin D =
minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain
Ø Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D = gigi akan lebih mudah rusak, otok bisa
mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis
kaki akan membentuk huruf O atau X.
10. Vitamin E
Ø sumber yang mengandung vitamin E =
ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan,
havermut, dsb
Ø Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E = bisa mandul baik pria maupun wanita, gangguan
syaraf dan otot, dll
11. Vitamin K
Ø
sumber yang mengandung vitamin
K = susu, kuning telur, sayuran segar, dkk
Ø
Penyakit yang ditimbulkan
akibat kekurangan vitamin K = darah sulit membeku bila
terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya.
( http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar