Sang Pemberi Kecanduan
Pedas sebuah nama yang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat
di seluruh penjuru dunia. Hal ini dapat dilihat ketika kita mendengar, membaca
atau bahkan menonton sebuah tayangan kuliner baik dalam negeri maupun luar
negeri. Dan ternyata hampir di setiap negara terdapat kuliner yang memiliki
cita rasa pedas. Apakah yang menimbulkan rasa pedas itu? Cabai. Ya, sayuran
yang satu ini sangat menggiurkan dan menggoyang lidah para pecintanya. Pasalnya
ketika sang pecinta pedas itu memakan buah yang satu ini, maka mereka pasti
harus didampingi dengan yang namanya air minum. Dimana air minum ini ternyata
digunakan sebagai pereda rasa pedas. Selain itu, buah ini juga menimbulkan panas yang bisa dialami
pada lambung, bibir, bahkan kulit ketika kita memegangnya, terutama bagian
dalam dari cabai tersebut.
Rasa pedas yang ditimbulkan
oleh
buah cabai ternyata menjadi daya tarik tersendiri. Kenapa? Karena bisa kita lihat pada tayangan televisi yang menayangkan ajang kompetisi memakan cabai terbanyak. Dan ternyata ajang tersebut tidak hanya terjadi di luar negeri, bahkan di negeri kita sendiri Indonesia pun mengadakan kompetisi tersebut. Bukan hanya demi mendapatkan hadiah mereka rela mempertaruhkan lambung, lidah, bibir , bahkan wajah yang memerah dan mata bagai orang bangun tidur, tetapi mereka semua itu hanya ingin berkompetisi seru-seruan yang memang bertujuan untuk hiburan.
buah cabai ternyata menjadi daya tarik tersendiri. Kenapa? Karena bisa kita lihat pada tayangan televisi yang menayangkan ajang kompetisi memakan cabai terbanyak. Dan ternyata ajang tersebut tidak hanya terjadi di luar negeri, bahkan di negeri kita sendiri Indonesia pun mengadakan kompetisi tersebut. Bukan hanya demi mendapatkan hadiah mereka rela mempertaruhkan lambung, lidah, bibir , bahkan wajah yang memerah dan mata bagai orang bangun tidur, tetapi mereka semua itu hanya ingin berkompetisi seru-seruan yang memang bertujuan untuk hiburan.
Banyak sekali pecinta buah cabai, dari yang muda hingga yang tua.
Namun dibalik itu apakah mereka tahu kenapa cabai terasa pedas dan panas? Erat
hubungannya dengan kimia. Karena apa? Karena cabai merupakan tumbuhan Genus
Capsicum yang memiliki kandungan kimia yang diberi nama kapsaisin. Dimana
kandungan ini merupakan hasil metabolisme sekunder. Kapsaisin adalah
kapsaisinoid yang terbanyak pada buah cabai.
Sama halnya seperti tumbuhan lain, buah cabai juga memiliki
berbagai macam kandungan. Kandungan pada cabaipun ternyata di dalamnya bukan
hanya kapsaisinoid, namun ada yang dinamakan dengan dihidrokapsaisin. Dua
campuran ini merupakan kapsaisinoid yang dua kali lebih panas dari
nordihidrokapsaisin, homodihidrokapsaisin, dan homokapsaisin.
Nama Kimia dari senyawa yang memberi sensasi panas pada tumbuhan
Genus Capsicum ini adalah (E)-N-(4 hidroksi-3-retoksiphenilmetil)
8-metil-6-noneamida; trans-8 metil-N-vinilil-6-noneamida; N94hidroksi-3-metoksi
benzil)-8-metil none-trans-6-amida;
. Kapsaisin ini adalah suatu senyawa yang memberikan rasa panas pada
tumbuh-tumbuhan. Tapi kenapa kapsaisin ini menciptakan rasa pedas? Sebenarnya
rasa pedas ini muncul karena adanya isyarat yang sama bagi otak yang diciptakan
oleh kapsaisin itu sendiri. Dimana isyarat itu sama halnya seperti ketika kulit
terkena panas.
Berbicara mengenai kapsaisin, senyawa ini dapat ditemukan pada
plasenta berwarna putih seperti bunga karang yang menghubungkan biji cabai.
Senyawa ini seperti minyak dan menyengat sel-sel pengecap lidah. selain itu,
capsaisin murni merupakan senyawa hidrofobik, tanpa warna, tanpa bau dan
struktur antara crystalline hingga seperti lilin. Jadi plasenta inilah yang
dapat menimbulkan sensasi terbakar pada lidah. Namun, apa yang kita sebut
dengan pedas sebenarnya bukanlah rasa yang sesungguhnya. Karena apa? Karena
rasa itu sendiri yang terdiri dari manis, pahit, asam dan asin merupakan zat
kimia yang diidentifikasi oleh reseptor saraf tertentu di bagian atas lidah.
Sensasi pedas yang ditimbulkan ini diakibatkan adanya efek
iritatif. Yaitu terjadi setelah interaksi dengan neuron sensorik. Kapsaisin ini
berikatan dengan reseptor VR1 karena merupakan senyawa grup fungsional
vanilloid. VR1 adalah ion channel receptor, yang apabila teraktivasi akan
menginduksi masuknya kation kedalam sel. Apabila kation mencapai nilai ambang,
maka akan menimbulkan depolarisasi sehingga terbentuklah impuls menuju ke otak.
Efek ini sama halnya dengan efek iritatif yang ditimbulkan oleh panas maupun
trauma. Namun, panas yang terjadi disini hanya sebuah rasa, bukan terbakar yang
sebenarnya.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa rasa pedas dari
cabai ini tidak hanya terjadi pada mulut dan lidah, tetapi juga sampai ke usus
dan lambung. Hal ini akan terjadi pada orang-orang yang peka, mereka akan
merasakan iritatif sehingga sekresi getah lambung meningkat dan gerak
peristaltic saluran juga meningkat. Itu sebabnya mereka akan mencret.
Sudah tahu cabai pedas tapi kenapa ketagihan? Ternyata pada
kandungan cabai, yaitu kapsiasin tidak hanya menimbulkan rasa pedas, tetapi juga
dapat menyebabkan pengkonsumsinya merasa ketagihan. Itulah kenapa orang-orang
tidak pernah berhenti mengkonsumsi cabai. Memang rasa pedasnya itu menimbulkan
selera makan yang tinggi. Maka dari itu, tak heran jika banyak orang yang porsi
makannya bertambah ketika didampingi dengan sambal yang lezat.
Tapi hati-hati dalam mengkonsumsinya, karena ketika dimakan
berlebih, maka hal itu akan menyebabkan sakit perut yang dahsyat. Namun, ketika
dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, maka akan memberikan banyak manfaat bagi
kesehatan pengkonsumsinya. Diantaranya sebagai obat penyembuh luka, dimana zat
kapsaisin dalam cabai tersebut berperan sebagai penghilang rasa sakit.
Kapsaisin mampu berperan sebagai pengencer lendir dimana lendir pada hidung
yang tersumbat akan menjadi encer dan keluar dari rongga hidung. Selain itu
juga kapsain berperan sebagai pengencer darah dan kerak lemak pada pembuluh
darah pun tidak akan terbentuk, sehingga peredaran darah akan lancar dan akan
memperkecil resiko terserang stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi dan
jantung koroner. Adapun kapsaisin juga memiliki manfaat sebagai perangsang
produksi hormon edhorphi, yaitu hormon yang dapat membangkitkan rasa nikmat dan
kebahagiaan. Sehingga nafsu makan penikmatnya akan bertambah. Tidak berhenti
sampai disitu, ternyata cabai juga mampu menurunkan kadar kolesterol.
Lalu apakah benar dengan cabai rasa sakit kepala bisa terasa lebih
ringan? Dan ternyata itu benar, pasalnya rasa pedas dan panas yang ditimbulkan
oleh kapsaisin yang terkandung pada cabai dapat menghadang aktivitas pengiriman
sinyal rasa sakit dari pusat sistem saraf ke otak. Sehingga rasa sakit yang
dirasakan akan lebih berkurang, bahkan hilang.
Ingat! ketika kita memakan cabai, rasa pedas dan panas biasanya
menempel. Dan kebanyakan orang, untuk menghilangkan rasa pedas yang disebabkan
oleh cabai itu dengan meminum air. Tapi ternyata tidak. Kenapa? Karena
kapsiasin merupakan zat nonpolar, tidak dapat dicampur dengan air. Jadi, jika
terasa pedas tidak akan sembuh dengan meminum air. Bahkan dengan air rasa pedas
itu akan merata pada rongga mulut. Karena tidak larutnya zat kapsiasin
tersebut.
Lalu bagaimana caranya untuk menghilangkan rasa pedas tersebut?
Cara terbaiknya, yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung kasein. Karena
kapsiasin akan larut dalam kasein. Sehingga rasa pedas yang terasa akan
berkurang. Misalnya : susu bubuk, nasi dan roti tawar. Selain itu, dapat juga
dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung minyak. Karena minyak juga dapat
melarutkan kapsiasin. Dan untuk larangan, hindari minuman yang bersoda, karena
pada dasarnya minuman tersebut hanya akan membuat rasa pedas dan panas semakin
dahsyat.
Selanjutnya bagaimana cara menghilangkan rasa panas yang terjadi
pada kulit? Ternyata cukup dengan mengoleskan minyak sayur atau minyak zaitun,
karena telah kita ketahui bahwa minyak dapat melarutkan kapsiasin. Selain itu
dengan menggunakan alkohol, dimana alkohol ini dapat berperan juga sebagai
pelarut kapsiasin. Ada juga yang menggunakan sabun, susu, garam, pasta baking
soda serta body lotion. Karena memiliki peranan yang sama, yaitu sebagai
pekarut kapsiasin pada buah cabai.
Jika tidak melakukan tindakan apapun, maka respon dari rasa pedas
tersebut akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar