Laman

Jumat, 12 Februari 2016

Rahasia Buah Nanas

Buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan tanaman buah yang berasal dari Brasil. Di Indonesia, nanas biasanya ditanam di perkebunan dan untuk diambil buahnya. Subang merupakan daerah penghasil nanas terbesar di Indonesia. Buah nanas selain di makan secara langsung, bisa juga diawetkan dengan cara direbus dan diberi gula, dibuat selai, atau dibuat sirop.
Siapa sangka kalau ternyata buah nanas adalah buah yang kaya akan manfaat, selain banyak mengandung vitamin A dan C yg baik untuk kesehatan, bonggol buah nanas juga dapat dimanfaatkan menjadi  salah satu alternatif pembuatan minyak kelapa yaitu melalui proses fermentasi enzimatis karna bonggol buah nanas yang mengandung enzim bromelin yang mampu memecah protein dalam emulasi santan.menurut Arnela Meida Effendi, Winarni Pratjojo, dan Woro Sumarni dalam Indonesian journalof chemical science  untuk mengetahui kondisi optimum pembuatan minyak kelapa yaitu dengan memvariasi perbandingan volume sari bonggol nanas dan santan kelapa dalam waktu fermentasi 48 jam. Selanjutnya, minyak kelapa hasil fermentasi dilakukan uji bilangan asam, bilangan iod, bilangan penyabunan, dan kadar air. Pembuatan minyak kelapa diawali dengan pembuatan santan, dicampur dengan sari bonggol nanas dengan variabel yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan volume santan dengan sari bonggol nanas adalah 800:600, dan menghasilkan minyak sebanyak 97 mL. Hasil uji kadar air, bilangan asam, bilangan penyabunan, dan bilangan iod berturut-turut adalah 0,481%, 0,495 mg KOH/g minyak, 264,28 mg KOH/g minyak, dan 48,4 g iod/ 100 g minyak.
Selain itu menurut Fiona Drefin Oktadina, Bambang Dwi Argo, dan Mochammad Bagus Hermanto dalam Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem nanas (Ananas comosus L. Merr) dapat dimanfaatkan untuk penurunan kadar kafein dan perbaikan citra rasa kopi dalam pembuatan kopi bubuk. Mereka meneliti ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi kopi (Coffea sp) dengan konsentrasi nanas (Ananas comosus (L) Merr.) terhadap kadar kafein dan citarasa kopi bubuk. Penelitian ini menggunakan dua faktor, faktor yang pertama yaitu konsentrasi nanas 40 dan 80 %, faktor yang kedua yaitu lama fermentasi 24, 36, dan 48 jam. Hasil perlakuan dibandingkan dengan data kontrol sebagai acuan penelitian. Kopi bubuk yang dihasilkan dianalisa kadar kafein (%), kadar air (%), kadar abu (%), dan uji organoleptik (citarasa dan aroma) oleh panelis ahli di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember. Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai perlakuan terbaik terdapat pada lama fermentasi kopi 36 jam dan konsentrasi nanas 40 %. Perlakuan ini menghasilkan kadar kafein 1,15%, kadar air 5,32±0,05%, kadar abu 5,62±0,01%, dan uji organoleptik (citarasa dan aroma) 74,50 dengan notes Acidity, Good Body. Hasil kadar kafein dan uji organoleptik (citarasa dan aroma) ini menunjukkan bahwa enzim bromelin yang terdapat pada nanas mampu menurunkan kadar kafein. Sehingga dengan kadar kafein yang rendah menghasilkan citarasa dan aroma yang baik dari pada kontrol.
Menurut penelitian Utami, Dhiah Putri dan Pudjomartatmo, dan Nuhriawangsa kandungan bromelin pada buah nanas juga bermanfaat untuk Meningkatkan Kualitas Daging Itik Afkir ketika dimasak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aras tarik, pH, daya ikat air (DIA) dan susut masak daging itik afkir. Itik yang digunakan adalah 18 itik Mojosari umur 84 minggu. Sampel untuk uji keempukan dan kekuatan tarik menggunakan daging paha penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus L. Merr) yang mengandung bromelin, aras waktu pemasakan dan interaksi antara kedua faktor terhadap keempukan, kekuatan bawah, uji pH, DIA dan susut masak menggunakan daging paha bagian atas. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial 4 × 3, dengan faktor pertama penambahan ekstrak buah nanas (0, 5, 10, 15%) dan faktor kedua waktu pemasakan (0, 30, 60 menit). Terdapat interaksi antara penambahan ekstrak buah nanas dan waktu pemasakan (P<0,01) pada pH, DIA, susut masak dan (P<0,05) pada kekuatan tarik. Penambahan ekstrak buah nanas dan waktu pemasakan dapat meningkatkan keempukan, pH, daya ikat air dan menurunkan susut masak daging itik. Penambahan ekstrak buah nanas 15% dan waktu pemasakan 60 menit menghasilkan kualitas daging itik yang terbaik.

Kulit Nanas (Ananas Comosus) juga dapat dimanfaatkan Sebagai Bahan Baku Pembuatan Cuka Dengan Penambahan Acetobacter Aceti, Kulit nanas (Ananas comosus) mengandung karbohidrat sebanyak 17,53%. Adanya kandungan karbohidrat ini dapat diolah menjadi cuka. Proses pembuatan cuka dilakukan melalui 2 tahap fermentasi yaitu, secara anaerob dengan Saccharomyces cerevisiae dan fermentasi aerob dengan bakteri Acetobacter aceti.

Selain bermanfaat sebagai makanan, buah nanas juga berkhasiat sebagai obat tradisional. Selain itu, kandungan vitamin seperti vitamin C dan mineralnya sangat baik untuk kesehatan. Khasiat buah nanas antara lain mengurangi keluarnya asam lambung yang berlebihan, membantu mencernakan makanan di lambung, antiradang, peluruh kencing (diuretik), membersihkan jaringan kulit yang mati (skin debridement), mengganggu pertumbuhan sel kanker, menghambat penggumpalan trombosit (agregasi platelet), dan mempunyai aktifitas fibrinolitik. Buah muda rasanya asam, berkhasiat memacu enzim pencernaan, antelmintik, diuretik, peluruh haid (emenagog), abortivum, peluruh dahak (mukolitik), dan pencahar.

Meski banayak sekali manfaat dari buah nanas namun disarankan untuk tidak berlebihan dalam mengkonsumsinya, karna jika berlebihan :

1.      Dapat menggugurkan kandungan. Ada mitos yang menyebutkan bahwa mengkonsumsi nanas muda dapat menyebabkan gugurnya kandungan. Beberapa penelitian mengatakan nanas muda berpotensi sebagai obat penggugur kandungan. Oleh karena itu disarankan kepada ibu-ibu hamil untuk tidak mengkonsumsi nanas muda.
2.      Meningkatkan kadar gula darah. Buah nanas yang telah masak ternyata mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Para penderita diabetes sebaiknya tidak mengkonsumsi nanas secara berlebihan.
3.      Menimbulkan rematik. Menurut beberapa penelitian, di dalam proses pencernaan, buah nanas mengalami fermentasi menjadi alkohol yang dapat memicu rematik. Untuk penderita rematik dan radang sendiri sebaiknya membatasi konsumsi nanas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar