Buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan tanaman buah
yang berasal dari Brasil. Di Indonesia, nanas biasanya ditanam di perkebunan
dan untuk diambil buahnya. Subang merupakan daerah penghasil nanas terbesar di
Indonesia. Buah nanas selain di makan secara langsung, bisa juga diawetkan
dengan cara direbus dan diberi gula, dibuat selai, atau dibuat sirop.
Siapa
sangka kalau ternyata buah nanas adalah buah yang kaya akan manfaat, selain
banyak mengandung vitamin A dan C yg baik untuk kesehatan, bonggol buah nanas
juga dapat dimanfaatkan menjadi salah
satu alternatif pembuatan minyak kelapa yaitu melalui proses fermentasi enzimatis
karna bonggol buah nanas yang mengandung enzim bromelin yang mampu memecah protein
dalam emulasi santan.menurut Arnela Meida Effendi, Winarni
Pratjojo, dan Woro Sumarni dalam Indonesian journalof chemical science
untuk mengetahui kondisi optimum pembuatan minyak kelapa yaitu dengan
memvariasi perbandingan volume sari bonggol nanas dan santan kelapa dalam waktu
fermentasi 48 jam. Selanjutnya, minyak kelapa hasil fermentasi dilakukan uji
bilangan asam, bilangan iod, bilangan penyabunan, dan kadar air. Pembuatan
minyak kelapa diawali dengan pembuatan santan, dicampur dengan sari bonggol
nanas dengan variabel yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan
volume santan dengan sari bonggol nanas adalah 800:600, dan menghasilkan minyak
sebanyak 97 mL. Hasil uji kadar air, bilangan asam, bilangan penyabunan, dan
bilangan iod berturut-turut adalah 0,481%, 0,495 mg KOH/g minyak, 264,28 mg
KOH/g minyak, dan 48,4 g iod/ 100 g minyak.
Selain itu menurut Fiona Drefin Oktadina, Bambang Dwi Argo, dan
Mochammad Bagus Hermanto dalam Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem nanas (Ananas comosus L. Merr)
dapat dimanfaatkan untuk penurunan kadar kafein dan perbaikan citra rasa kopi
dalam pembuatan kopi bubuk. Mereka
meneliti ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi kopi (Coffea
sp) dengan konsentrasi nanas (Ananas comosus (L) Merr.) terhadap kadar kafein
dan citarasa kopi bubuk. Penelitian ini menggunakan dua faktor, faktor yang
pertama yaitu konsentrasi nanas 40 dan 80 %, faktor yang kedua yaitu lama
fermentasi 24, 36, dan 48 jam. Hasil perlakuan dibandingkan dengan data kontrol
sebagai acuan penelitian. Kopi bubuk yang dihasilkan dianalisa kadar kafein
(%), kadar air (%), kadar abu (%), dan uji organoleptik (citarasa dan aroma)
oleh panelis ahli di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember. Hasil analisa
menunjukkan bahwa nilai perlakuan terbaik terdapat pada lama fermentasi kopi 36
jam dan konsentrasi nanas 40 %. Perlakuan ini menghasilkan kadar kafein 1,15%,
kadar air 5,32±0,05%, kadar abu 5,62±0,01%, dan uji organoleptik (citarasa dan
aroma) 74,50 dengan notes Acidity, Good Body. Hasil kadar kafein dan uji
organoleptik (citarasa dan aroma) ini menunjukkan bahwa enzim bromelin yang
terdapat pada nanas mampu menurunkan kadar kafein. Sehingga dengan kadar kafein
yang rendah menghasilkan citarasa dan aroma yang baik dari pada kontrol.
Menurut penelitian Utami, Dhiah Putri dan Pudjomartatmo, dan Nuhriawangsa kandungan bromelin pada buah nanas juga
bermanfaat untuk Meningkatkan Kualitas Daging Itik
Afkir ketika dimasak. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui pengaruh aras tarik, pH, daya ikat air (DIA) dan susut masak daging
itik afkir. Itik yang digunakan adalah 18 itik Mojosari umur 84 minggu. Sampel
untuk uji keempukan dan kekuatan tarik menggunakan daging paha penambahan
ekstrak buah nanas (Ananas comosus L. Merr) yang mengandung bromelin, aras
waktu pemasakan dan interaksi antara kedua faktor terhadap keempukan, kekuatan bawah,
uji pH, DIA dan susut masak menggunakan daging paha bagian atas. Rancangan
penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial 4 × 3,
dengan faktor pertama penambahan ekstrak buah nanas (0, 5, 10, 15%) dan faktor
kedua waktu pemasakan (0, 30, 60 menit). Terdapat interaksi antara penambahan
ekstrak buah nanas dan waktu pemasakan (P<0,01) pada pH, DIA, susut masak
dan (P<0,05) pada kekuatan tarik. Penambahan ekstrak buah nanas dan waktu
pemasakan dapat meningkatkan keempukan, pH, daya ikat air dan menurunkan susut
masak daging itik. Penambahan ekstrak buah nanas 15% dan waktu pemasakan 60
menit menghasilkan kualitas daging itik yang terbaik.
Kulit Nanas (Ananas Comosus) juga dapat
dimanfaatkan Sebagai Bahan Baku Pembuatan Cuka Dengan Penambahan Acetobacter
Aceti, Kulit
nanas (Ananas comosus) mengandung karbohidrat sebanyak 17,53%. Adanya kandungan
karbohidrat ini dapat diolah menjadi cuka. Proses pembuatan cuka dilakukan
melalui 2 tahap fermentasi yaitu, secara anaerob dengan Saccharomyces
cerevisiae dan fermentasi aerob dengan bakteri Acetobacter aceti.
Selain
bermanfaat sebagai makanan, buah nanas juga berkhasiat sebagai obat
tradisional. Selain itu, kandungan vitamin seperti vitamin C dan
mineralnya sangat baik untuk kesehatan. Khasiat buah nanas antara lain
mengurangi keluarnya asam lambung yang berlebihan, membantu mencernakan makanan
di lambung, antiradang, peluruh kencing (diuretik), membersihkan jaringan kulit
yang mati (skin debridement), mengganggu pertumbuhan sel kanker, menghambat
penggumpalan trombosit (agregasi platelet), dan mempunyai aktifitas
fibrinolitik. Buah muda rasanya asam, berkhasiat memacu enzim pencernaan,
antelmintik, diuretik, peluruh haid (emenagog), abortivum, peluruh dahak
(mukolitik), dan pencahar.
Meski
banayak sekali manfaat dari buah nanas namun disarankan untuk tidak berlebihan
dalam mengkonsumsinya, karna jika berlebihan :
1.
Dapat menggugurkan kandungan. Ada mitos yang
menyebutkan bahwa mengkonsumsi nanas muda dapat menyebabkan gugurnya kandungan.
Beberapa penelitian mengatakan nanas muda berpotensi sebagai obat penggugur
kandungan. Oleh karena itu disarankan kepada ibu-ibu hamil untuk tidak
mengkonsumsi nanas muda.
2.
Meningkatkan kadar gula darah. Buah nanas yang telah
masak ternyata mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Para penderita diabetes
sebaiknya tidak mengkonsumsi nanas secara berlebihan.
3.
Menimbulkan rematik. Menurut beberapa penelitian, di
dalam proses pencernaan, buah nanas mengalami fermentasi menjadi alkohol yang
dapat memicu rematik. Untuk penderita rematik dan radang sendiri sebaiknya
membatasi konsumsi nanas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar