BALON UDARA
“Andaikan
aku punya sayap, kukan terbang jauh mengelilingi angkasa” begitulah bunyi
cuplikan lirik lagu anak-anak yang mungkin sering kita nyanyikan saat kecil dulu. Terbang, terdengar sangat menyenangkan
bukan jika kita dapat melakukannya, bagaikan burung-burung yang yang terbang
bebas menjelajahi dunia dengan sayapnya.
Tetapi kita manusia tidak bisa terbang layaknya burung yang dianugrahi dua
sayap untuk melakukannya. Eits jangan salah, kita diciptakan oleh Allah lebih
sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena kita dianugrahi akal untuk
dapat berfikir. Walaupun kita tidak bersayap, kita bisa terbang melihat keindahan dunia
tanpa adanya sayap. Salah satunya adalah menggunakan balon udara, sebuah alat
yang diciptakan manusia sebagai bukti kecanggihan otak manusia yang
dianugrahkan Tuhan Yng Maha Esa.
Yah
balon udara, tentu kalian tidak asing bukan dengan nama itu. Dan mungkin kalian
bertanya-tanya siapa manusia hebat yang pertama kali menemukannya? bagaimana
balon udara yang tidak memiliki sayap bisa terbang tinggi ke angkasa? Bagaimana
balon udara dikendalikan dan peralatan apa saja yang membuat balo udara
bekerja? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita simak ulasan menarik mengenai
balon udara berikut ini.
Orang
pertama yang mencetuskan balon udara adalah Archimedes, seorang ahli matematika
yunani kuno yang telah mengembangkan prinsip mengapung lebih dari 2000 tahun
yang lalu. Pada abad ke-13, peneliti Inggris Roger Bacon dan filusuf Jerman
Albertus Magme keduanya pernah menyampaikan teori tentang mesin terbang.
Namun
belum ada yang menjadi kenyataan sampai akhirnya pada musim panas 19 September
1783, dihadapan Raja Louis XVI, Montgolfier bersaudara, Joseph dan Etienne
menjadikan domba, bebek dan ayam sebagai penumpang pada penerbangan perdana
diatas Perancis selama 8 menit. Dua bulan kemudian Marquis Francois dan Pilatre
menjadi dua manusia pertama yang terbang.
Sebelum
kita mengetahui bagaimana cara kerja balon udara, ada baiknya kita mengetahui
terlebih dahulu bagian-bagian dari balon udara. Balon udara secara garis besar
mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope, burner dan basket.
1) Envelope merupakan kantong yang terbuat dari bahan nilon berbentuk balon tempat
udara dipanaskan. Karena nilon ini tidak tahan api, maka bagian bawah envelopi
dilapisi dengan bahan anti api (skirit). Envelope ini berisi udara atau gas
ringan (seperti gas hidrogen) yang berfungsi mengangkat balon udara dari
landasannya.
2) Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan
udara di dalam envelope. Burner di letakkan diatas kepala penumpang dekat
kemulut envelope. Burner ini mengatur tekanan dalam kantung udara agar balon
dapat terbang dengan ketinggian yang diharapkan.
3) Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang
mengendalikan udara atau penumpang yang menikmati penerbangan balon udara.
Basket dibuat dari bahan yang ringan dan lentur dan terletak dibawah kantung
udara.
Cara kerja balon udara sangat sederhana
yaitu dengan cara memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara
diluarnya sehingga balon udara mengrembang dan dapat naik (terbang). Balon
udara panas dapat terangkat berdasarkan prinsip ilmiah dasar, udara yang lebih
panas akan menarik diatas udara yang lebih dingin. Sederhananya udara panas
lebih ringan dari udara dingin karena masa udara perunit volumenya lebih
sedikit. Satu kubik kaki udara yang dipanaskan dapat mengangkat 7 gram benda,
jumlah yang sangat sedikit bukan, oleh karena itu balon udara yang dipanaskan
berukuran sangat besar untuk mengangkat 450 kg beban dibutuhkan 65.000 kubik
kaki udara panas. Udara yang lebih panas akan lebih ringan karena masa per unit
volumenya lebih sedikit.
Untuk dapat terbang, udara di dalam
envelope dipanaskan menggunakan burner dengan temperatur sekitar 100 derajat
celcius. Udara panas ini akan terperangkap di dalam envelope sehingga balon
udarapun akan mengembang dan bergerak naik didorong oleh udara yang bertekanan
lebih kuat . jika ingin mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan
burner udara yang mulai mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak
turun.
Lalu bagaimana caranya balon udara
berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain? Jawabannya adalah dengan cara
memanfaatkan hembusan angin untuk bergerak secara horizontal. Arah tupan angin
berbeda pada setiap ketinggian tertentu. Perbedaan arah tiupan angin inilah
yang dimanfaatkan oleh pengemudi balon udara untuk mengendalikan balon udara
dari satu lokasi ke lokasi yang diinginkan.
Balon udara mempunyai dua tipe yaitu:
- balon udara yang
diisi dengan udara panas, yaitu balon udara yang mempunyai pembakaran yang
berfungsi untuk memanaskan udara dalam balon sehingga udara dalam balon
menjadi ringan dari udara luar sekitarnya.
- balon udara yang diisi dengan gas ringan, seperti gas hydrogen. Namun kelemaan gas hydrogen ini adalah mudah terbakar. Jika ingin aman gunakan gas helium namun kelemahannya sangat mahal.
sumber wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar