Laman

Rabu, 16 Maret 2016

sifat koligatif larutan


SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Pernahkan sobat memasak air hingga mendidih? Atau jika belum pernah, paling tidak pernah melihat orang memasak air hingga mendidih. Berapa temperatur air saat mendidih? Pernahkah sobat melihat orang tua memasak sayur? Berapa temperatur air sayur saat mendidih? Samakh temperatur antara air sayur dan air murni saat mendidih? Mengapa?


Kali ini kita akan membahas mengenai hal-hal yang berkenaan dengan pertanyaan di atas. Dalam ilmu kimia, hal-hal tersebut dinamakan sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah suatu sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada sifat zat terlarut tersebut. Istilah koligatif berasal dari kata latin colligarae yang berarti bergabung bersama. Terdapat empat macam sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap larutan jenuh, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sebelum sobat mempelajari sifat koligatif larutan, terlebih dahulu sobat harus memahami pengertian larutan dan partikel. Selain itu, juga harus memahami pengertian senyawa elektrolit, senyawa nonelektrolit, ion dan molekul.

Apakah air murni dapat dikatakan sebagai larutan? Benar, air murni bukan termasuk ke dalam jenis larutan. Suatu larutan terbentuk apabila ada zat terlarut di dalam zat pelarut. Contohnya, apabila ke dalam air murni dimasukkan satu sendok gula maka air murni tersebut berubah menajdi larutan gula. Air murni berperan sebagai pelarut dan gula berperan sebagai zat terlarut.

Secara garis besar, senyawa dapat dikelompokan menjadi dua golongan, yaitu senyawa nonelektrolit dan senyawa nonelektrolit. Apabila suatu senyawa nonelektrolit ditambahkan kedalam air maka akan terjadi  peristiwa pelarutan. Sebagai contoh, apabila gula yang merupakan senyawa nonelektrolit dicampurkan ke dalam air maka akan mengalami pelarutan. Pada proses pelarutan, partikel-partikel gula akan menjauh satu sama lain dan bercampur dengan molekul air. Hasil pencampuran yang terjadi disebut larutan gula.

Proses pelarutan gula akan berbeda dengan pelarutan garam dapur. Garam dapur termasuk ke dalam larutan elektrolit. Apabila garam dapur dilarutkan ke dalam air maka akan terjadi peristiwa ionisasi. Untuk lebih mudahnya, perhatikan peristiwa kimia berikut ini.

NaCl(s) + H2O(l) → Na+(aq) + Cl–(aq)


Proses pelarutan NaCl
Dari reaksi di atas, terlihat bahwa jika sebuah senyawa NaCl dilarutkan ke dalam air maka akan dihasilkan sebuah partikel Na+ dan sebuah partikel Cl–. Dengan demikian, kita mendapati bahwa jumlah total partikel yang terlarutnya menjadi dua partikel.

Pengetahuan tentang proses pelarutan menjadi hal yang sangat penting dalam memahami sifat koligatif larutan.

Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu dipengaruhi oleh faktor temperatur, ukuran partikel (luas permukaan zat), aksi dari luar (misalnya, pengadukan), dan sifat-sifat zat terlarut. Faktor-faktor ini berkaitan erat dengan sifat koligatif larutan.

Kesimpulan

Sifat koligatif adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut, dan bukan pada jenis zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari:

Penurunan tekanan uap
Kenaikan titik didih
Penurunan titik beku
Tekanan osmosis
Untuk bisa mempelajari sifat koligatif larutan, sobat harus memahami:

Konsep larutan
Senyawa elektrolit dan nonelektrolit
Konsentrasi
Demikian ulasan mengenai sifat koligatif. Jika ada masukan, saran ataupun pertanyaan silahkan berkomentar ya. Semoga bermanfaat…..

Sumber:

Cahyana, U., Sukandar, D., & Rahmat.(2007).KIMIA untuk SMA dan MA Kelas XII. Piranti Darma Kalokatama: Jakarta.
http://kimiadasar.com/sifat-koligatif-larutan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar