Laman

Senin, 07 Maret 2016

Mengapa ketika luka kita harus pakai obat merah atau betadine?


Apa yang akan dilakukan oleh seorang ibu, ketika mendapati anaknya jatuh, dan terluka?  Seakan-akan sebuah gerakan reflek, ia akan mengambil air hangat, membersihkan luka anaknya dan mengambil betadine atau obat merah untuk menetesi luka itu.  Tak perduli rasa ngeri dan kesakitan yang diderita anaknya.   Kasih sayang menuntunnya melakukan hal itu.  Mengapa betadine atau obat merah yang digunakan untuk menetesi luka itu?
Betadine
Betadine, sebenarnya sebuah merk dagang yang dikeluarkan oleh perusahaan Farmasi Purdue di Stamford, Connecticut USA.   Betadine mengandung  povidone-iodine (PVPI).  Iodine/Iodium sudah digunakan sebagai antiseptik  sejak tahun 1830.  PVPI adalah iodium yang bersifat “germisidal”,  tidak menimbulkan warna, dan sifat iritasinya lebih kecil (Pelczar & Chan, 1988:492).  Apa itu “germisidal”?Germisidal adalah menghambat pertumbuhan dan perkembangan [germinasi] spora bakteri.     Bakteri tertentu seperti Streptomyces, Bacillus, Clostridium, dan Sporosarcina.  dapat mengubah dirinya dari bentuk vegetative menjadi spora apabila keadaan memburuk. Pada bentuk spora ini kegiatan bakteri akan berhenti, tidak bermetabolisme ataupun bereproduksi (dorman). Dalam bentuk ini bakteri sangat resisten dan dapat bertahan hidup dalam waktu lama meskipun dalam keadaan lingkungan yang kurang baik karena panas, kekurangan nutrient, radiasi ultraviolet, atau adanya zat kimia yang toksik.  Iodium dapat larut dalam air dengan kelarutan yang sangat kecil, tetapi larut dengan baik pada larutan alkohol, kalium atau natium iodida.  Selain efektif terhadap spora, iodium juga efektif terhadap segala macam bakteri, cendawan, dan virus (Pelczar & Chan, 1988:492) .

Obat merah
Obat merah merupakan etes luka yang sangat populer sejak Indonesia sebelum merdeka (para anggota p3k tentara nasional menggunakannya untuk menetesi luka para tentara nasional) sampai tahun 1980-an.  Obat merah ditemukan oleh dokter Hugh Young pada tahun 1919, tetapi pada tahun 1998 FDA (Food and Drug Administration) AS melarang penggunaan obat merah ini.  Ini karena obat merah mengandung mercurochrome (Merkuri dan Krom).  Merkurikrom ini bermanfaat untuk membuat luka basah mengering. Kondisi basah dan lembab sangat disukai oleh mikroba seperti bakteri dan jamur, jika luka dibiarkan basah maka akan menjadi tempat yang sangat baik bagi pertumbuhan mikroba.   Kandungan merkuri organik pada obat merah bersifat toksik pada otak.  Sifat toksik pada otak inilah yang menyebabkan obat merah yang mengandung merkuri dilarang digunakan lagi.


sumber
https://educationalmicrobiology.wordpress.com/2011/08/21/mengapa-ketika-luka-kita-harus-pakai-obat-merah-atau-betadine-r/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar