Laman

Kamis, 17 Maret 2016

Tahukah kamu hujan asam itu?




Hujan asam pertama kali dicetuskan oleh robert angus smith pada tahun 1872, ditemukan hujan asam di kota Manchester, Inggris, yang menjadi kota penting dalam revolusi industri. Dia menemukan hubungan antara hujan asam dengan pencemaran udara 20 tahun sebelumnya yaitu pada tahun 1852. Ia mengamati bahwa hujan asam dapat mengarah pada kehancuran alam dan kehidupan manusia. Smith menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya yang berjudul “air and rain: the beginnings of chemical technology“. 

Lalu apakah hujan asam itu?
 
 
Hujan asam adalah segala jenis hujan yang memiliki ph dibawah 5,6. Hujan yang dimaksud disini bukan hanya hujan yang turun sebagai butiran air saja tetapi dapat berupa salju maupun kabut. Istilah hujan asam juga digunakan sebagai istilah umum untuk mendeskripsikan semua material asam baik kering maupun basah yang jatuh dari atmosfer. Sehingga dikenal adanya deposisi basah dan deposisi kering.
Hujan asam yang turun dalam bentuk hujan, salju maupun kabut disebut deposisi basah. Hujan asam yang turun  dalam bentuk gas, debu, dan partikel padat lainnya yang menyebabkan kondisi asam disebut deposisi kering.

Hujan asam yang sangat berbahaya unatuk kehidupan makhluk hidup sebaiknya kita mengurangi apa yang menjadi sebab terjadinya hujan asam. Sebelum kita melakukan pengurangan siklus hujan asam kita harus mengetahui proses turunnya hujan dan penyebab terjadinya hujan asam.
Baik saya akan menjabarkannya satu persatu.

 

Proses terjadinya hujan pada siklus air dan perubahan wujud zat yang terjadi karena uap air hasil l evaporasi transpirasi naik ke atmosfer. Namun dalam perjalanan jarak jauh ini, atmosfer bertindak sebagai reaktor kimia yang kompleks merubah zat pencemar setelah berinteraksi dengan substansi lain yaitu: uap air dan energy matahari. Pada kondisi tertentu sulfur oksida (so2) dan nitrogen oksida (nox) hasil pembakaran bahan bakar fosil akan bereaksi dengan molekul-molekul uap air di atmosfer manjadi asam sulfat (h2so4). Dan asam nitrat (hno3) yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan.

Hujan asam dapat terjadi secara alami akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.

Masalah yang timbul akibat hujan asam meningkat sejalan dengan adanya pertumbuhan populasi dan industri telah berkembang menjadi lebih luas karena penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan lebih luas. Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi sumbernya, di mana daerah pegunungan cenderung memperoleh lebih banyak karena tingginya curah hujan di sini.

Selain itu ion-ion beracun yang terlepas akibat hujan asam menjadi ancaman yang besar bagi manusia. Seperti tembaga di air yang akan berdampak pada timbulnya wabah diare pada anak dan air tercemar alumunium dapat menyebabkan penyakit alzheimer.

Kandungan asam dalam hujan menyebabkan hujan memiliki sifat  sama seperti larutan asam pada umumnya. Asam yang ada dalam hujan asam merupakan asam kuat. Secara alami hujan memang bersifat asam dengan ph antara 5,6 sampai 6,2 karena adanya kandungan co2 di udara. Co2 di udara bereaksi dengan uap air membentuk asam lemah yaitu asam karbonat (h2co3). Namun keasaman yang disebabkan oleh h2co3 ini dianggap normal karena jenis asam ini bermanfaat membantu melarutkan mineral tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.  Berbeda dengan kandungan h2so4 dan hno3 yang merupakan asam kuat yang dapat merusak jaringan hidup. Berikut beberapa dampak dari hujan asam terhadap lingkungan dan makhluk hidup :

1.      Hujan asam dengan kadar keasaman yang tinggi
Hujan asam dengan kadar keasaman yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada manusia. Kabut yang mengandung asam sulfat bersama-sama dengan udara terhisap dan masuk ke dalam saluran pernapasan manusia dapat merusak paru-paru.

      2. Menyebabkan korosi dan merusak bangunan
Hujan asam dapat mempercepat proses korosi. Proses korosi (perkaratan) dapat terjadi pada beberapa material dari logam yang tidak diinginkan ini adalah karat. Ciri-ciri karat adalah berupa bercak coklat tua .

            

             

 


Keberadaan karat ini sangat merugikan dan pada kondisi tertentu dapat mengancam keselamatan jiwa. Logam yang mengalami korosi ini biasanya akan menjadi rapuh dan keropos. Dan hal ini tentu sangat berbahaya jika yang mengalami korosi adalah jembatan dari besi. Jembatan lama kelamaan akan rapuh dan keropos. Untuk mencegah timbulnya korosi ini kita dapat melakukan beberapa cara salah satunya yaitu dengan pengecatan. 

       3. Tumbuhan menjadi layu, kering dan mati
Hujan asam yang larut bersama nutrisi di dalam tanah akan menyapu kandungan nutrisi dalam tanah sebelum tumbuhan sempat mempergunakannya untuk tumbuh. Zat kimia beracun seperti aluminium juga akan terlepas dan bercampur dengan nutrisi. Apabila nutrisi ini diserap oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, kemudian tumbuhan akan terserang penyakit, kekeringan, dan mati.

          

       4. Populasi ikan memburuk
Hujan asam yang jatuh pada danau akan meningkatkan keasaman danau. Keasaman danau yang meningkat menyebabkan beberapa spesies biota air mati karena tidak mampu bertahan di lingkungan asam. Meskipun  ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup tetapi karena rantai makanan terganggu maka spesies tersebut dapatmengalami kematian pula.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar