Laman

Kamis, 17 Maret 2016

Kandungan Senyawa Fenolik dalam Sayuran

Assalamu’alaikum wr. wb
Apa yang kalian ketahui tentang kandungan dalam sayuran? pastinya kalian sudah tahu sayuran termasuk elemen penting dari diet sehat manusia. Sayuran adalah bagian dari tanaman herbal yang layak untuk dikonsumsi manusia. Nilai gizi sayuran mendefinisikan kandungan zat-zat esensial yang penting untuk mendukung kehidupan. Para ilmuwan mengkateggorikan sayuran kedalam Nutraceuticals, karena merupakan perpanduan antara gizi dan obat. Menurut pakar kesehaatn juga, orang-orang yang banyak mengonsumsi sayuran mereka lebih energik, dan tidak mudah lelah.
Tahukah kamu bahwa sayuran dapat berubah menjadi senyawa fenolik? Apakah senyawa fenolik itu? Bagaimana perubahan sayuran menjadi menjadi senyawa fenolik ?
Oke simak artikel ini baik –baik ya …. 

Pertama, Fenolik adalah salah satu kelompok fitokimia yang banyak terdapat di alam, memiliki fungsi fisiologis dan morfologis yang penting bagi tanaman. Senyawa fenolik merupakan metabolit sekunder tanaman serta komponen penting dalam kualitas sensoris dan nutrisi buah sayuran dan tanaman lainnya.

Perubahan sayuran menjadi senyawa fenolik ini dapat dengan cara memasak, menggoreng atau menumis sayuran sengan suhu api sedang, ingat yaa sebaiknya jangan gunakan dengan suhu tinggi, hal ini karena minyak zaitun memiliki titik asap yang lebih rendah, sehingga pada panas tinggi akan berasap. Dan jika Anda memanaskan minyak zaitun sampai ke titik asapnya, maka senyawa bermanfaat yang terkandung dalam minyak zaitun akan mulai menurun, dan bahkan bentuk senyawa akan berubah menjadi senyawa yang berpotensi merugikan kesehatan.
 Diawali dengan memanfaatkan minyak zaitun extra virgin. Ternyata minyak zaitun atau minyak nabati mengandung antioksidan baik bagi kesehatan. Minyak zaitun juga dapat bermanfaat terutama bagi jantung, menurunkan kadar kolestrol jahat, plus meningkatkan kadar kolestrol baik.
Namun, sejumlah pakar justu melarang siapa saja untuk memanaskan minyak yang berasal dari buah zaitun atau Olea europaea. Bila ingin mendapatkan manfaat sebenarnya dari minyak zaitun, gunakan sebagai dressing ketika hendak menyantap seporsi salad, dan digunakan saat menumis sayuran. 
Itu pun hanya beberapa tetes saja, dikutip dari situs World's Healtsest Foods, beberapa penelitian berulang kali menunjukkan memaskan minyak zaitun dengan suhu 3200F (1600C) dapat merusak fenol dalam minyak zaitun. Artinya, miyak zaitun sama saja seperti minyak kelapa lainnya yang kerap digunakan untuk menggoreng.
Dalam semua studi, paparan panas dapat menghancurkan fenol dari minyak zaitun. Bahkan, kandungan yang disebut dihydroxyphenols dalam minyak zaitun akan hilang dalam 10 menit setelah dipanaskan. Selain fenol kandungan vitamin E juga menghilang saat minyak zaitun dipanaskan.
Merujuk pada buku berjudul “Balance of unsaturated fatty acids is important to a cholesterol-lowering diet : comparison of mid-oleic sunflower oil and olive oil on cardiovascular disease risk factors` milik Binkoski AE, Kris-Etherton PM, Wilson TA Juli 2005 disebutkan kalau semua jenis minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal cukup besar. Bahkan, 70%--80% dari total lemak ditemukan dalam minyak zaitun tak jenuh tunggal
Lemak tak jenuh tunggal berasal dari asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) yang disebut asam oleat. Bila dipanaskan, komposisi minyak zaitun dapat meningkatkan stabilitas kimia yang justru berbahaya bila dikonsumsi.
Untuk mendapatkan manfaat minyak zaitun dengan kandungan yang sempurna meski digoreng  usahakan memanaskannya dengan suhu di bawah 1210C.
Binkoski AE dan rekan mengatakan, perlu dicatat kalau asam oleat yang ditemukan dalam minyak zaitun telah dijadikan bahan penelitian terhadap pencegahan kankerresistensi insulin, dan penyakit kardiovaskular.
Banyak studi telah menyatakan, asam oleat dalam minyak zaitun dapat mengubah aktivitas gen kanker tertentu dan memiliki efek antikanker yang mungkin akan didapat bila digunakan saat melakukan diet mediterania
Inilah yang harus digaris bawahi tentang minyak zaitun (Warning !!!)
Menggoreng menggunakan minyak zaitun tidak selalu baik. Adakalanya minyak zaitun yang sehat dan mahal ini justru berubah menjadi merugikan kesehatan, Asupan asam oleat dalam kandungan minyak zaitun berlebih dapat menimbulkan steatoris sejenis radang pada hati.
Bukan hanya itu karena sedikit kesalahpahaman tentang penggunaannya. Cukup hanya tambahkan sedikit minyak zaitun diatas roti, salad, sayur rebus, atau untuk menumis dengan api sedang, dan akan mendapatkan manfaat untuk kesehatan.
Sudah jelas bukan? Sekian artikel ketiga dari saya, semoga pengetahuan ini dapat bermanfaaat, dan menjadikan bahan pengamalan kita dalam menggunakan minyak zaitun ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar