Laman

Minggu, 06 Maret 2016

DIBALIK WANGINYA DETERGEN


Detergen adalah pembersih sintesis campuran bergabagai bahan yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bana turunan minyak bumi, yaitu senyawa kimia yang bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH). Kelebihan detergen daripada sabun yaitu daya cuci detergen lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Tetapi sabun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme. Air sadah merupakan air yang mengandung garam kalsium dan garam magnesiumyang larut dalam batuan yang dialiri air. Air sadah dibedakan menjadi dua jenis yaitu kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Kesadahan sementara disebabkan garam kalsium hydrogen karbonat (CaCO3) atau kerak air. Kesadahan tetap disebabkan garam kalsium dan magnesium yang larut dalam air. Kesadahan ini dapat dihilangkan dengan distilasi. Untuk menghindari kejadian tersebut digunakanlah detergen sebagai pengganti sabun. Sedangkan molekul sabun terdiri atas dua bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan yang bersifat hidrofobik.

Bahan-bahan Detergen :
1.      Surfaktan (Surface Active Agent)
Adalah zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Surfaktan ialah molekul organic dengan bahan lifofilik dan bagian polar yang berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan.

2.       Builder (Pembentuk)
Berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dan surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Bahan ini juga ditambahkan untuk menyingkirkan ion kalsium dan magnesium (kesadahan) dari air pencuci.

3.       Zeolit (Natrium Aluminosilikat)
Digunakan sebagai penukar ion, terutama untuk ion kalsium.

4.       Filter (Pengisi)

Adalah bahan tambahan Detergen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Seperti Sodium Sulfat.

5.       Bahan Antiredeposisi (Antideposition Agent)
Adalah senyawa yang ditambahkan ke detergen pakaian untuk mencegah pengendapan kembali kotoran pada pakaian. Seperti selulosa eter atau ester.

6.       Aditif
Adalah bahan suplemen/ tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi , pelarut, pemutih, pewarna, dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci Detergen. Contoh : Enzim, Boraks, Sodium Klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).

Jenis-jenis Detergen
Jenis-jenis detergen berdasarkan karakteristik :
1.       Fosfat Detergen, biasanya akan terassa panas ditangan
2.       Surfaktan Detergen,  adalah detergen yang beracun.
Perbedaannya adalah Fosfat detergen dapat membantu menghentikan kotoran dalam air. Sedangkan Surfaktan detergen lebih berbusa dan bersifat emulsifying dtergen.
Jenis-jenis detergen berdasarkan bentuk fisiknya :
1.       Detergen Cair
2.       Detergen Krim
3.       Detrgen Bubuk

Alergi tidak hanya terjadi ketika bersentuhan langsung dengan detergen saat mencuci, tetapi juga ketika memakai pakaian yang dicuci menggunakan detergen penyebab alergi. Penyebab utama alergi adalah bahan kimia yang terkandung di dalamnya yang bertindak sebagai iritan pada kulit. Bahan kimia yang menimbulkan alergi yaitu pewarna, pewangi, dn agen pemutih.
Gejala alergi biasanya muncul setelah kontak dengan detergen. Namun juga gejala baru muncul satu atau dua hari kemudian. Gejala alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menganggap komponen detergen tertentu berbahaya sehingga memicu tubuh melepaskan antibody seperti histamine. Akibatnya, tubuh merespon dengan gejala inflamasi untuk menghilangkan detergen. Alergi detergen umumnya terjadi pada kulit. Awalnya rasa gatal dirasakan semua bagian kulit yang terkena detergen. Kulit mengalami iritasi dan setelah beberapa waktu menjadi kering dan bersisik. Kulit yang terus menerus terpapar allergen akan mengalami peradangan berupa warna kemerahan dan ruam. Ruam terasa menyengat atau seperti terbakar serta lunak ketika disentuh. Jika dibiarkan, ruam akan melepuh dan berisi cairan. Larutan detergen yang masuk ke mata akan mengiritasi selaput lender yang menyebabkan mata merah dan gatal.

Pengobatan Alergi Detergen
Langkah pertama pengobatan ditujukan untuk meredakan gejala alergi detergen yang mengganggu. Anthistamin untuk aplikasi topical bisa diberikan pada ruam kulit. Jika kondisi ruam parah, maka krim kulit kortikosteroid bisa digunakan mengurangi peradangan. Lotion calamine akan sangat membantu dalam meredakan iritasi kulit. Selain obat-obatan, ruam kulit yang menyengat bisa dikurangi dengan kompres dingin selama 20 menit. Caranya adalah bungkus es batu dengan handuk lembut dan letakkan diatas kulit yang terpengaruh.
Akan tetapi tidak semua merk detergen itu berbahaya dan menyebabkan alergi. Seseorang akan mengalami alergi jika menggunakan merk tertentu tetapi tanda alergi tidak muncul pada saat menggunakan merk detergen yang berbeda. Alergi detergen bukan merupakan masalah kesehatan yang serius dan tidak menimbulkan kondisi yang mengancam jiwa. Untuk pencegahan timbulnya alergi, gantilah merk detergen segera setelah mengalami gejala alergi. Untuk pencegahan disarankan menggunakan sarung tangan saat mencuci menggunakan detergen. Untuk memastikan residu detergen benar-benar hilang, selalu bilas pakaian anda setidaknya 2 kali untuk mencegah alergi.




2 komentar:

  1. Maksudnya?judulnya kan di balik wanginya deterjen,tp uraiannya ttg bhn u mmbt dtrgn,kl mslh alergi kyny dtrgn di indo kebanyakan aman...so?

    BalasHapus
  2. Maksudnya?judulnya kan di balik wanginya deterjen,tp uraiannya ttg bhn u mmbt dtrgn,kl mslh alergi kyny dtrgn di indo kebanyakan aman...so?

    BalasHapus