Mungkin,
yang kita tahu selama ini adalah manfaat kedelai. Tapi, selain banyak
manfaatnya, kedelai juga berbahaya lhoo,,, tapi, itu hanya terdapat dalam olahan-olahan
tertentu. Jadi teman-teman gak usah khawatir, karena gak semua makanan olahan
dari kedelai itu berbahaya. Teman-teman
mau tau, apa aja siih olahan dari kedelai yang berbahaya? Yuuk kita baca
sama-sama..
Tahukah
kalian, olahan dengan bahan utama kedelai akan bermanfaat jika dikonsumsi
setelah melalui proses fermentasi. Maka, jika kita mengkonsumsi olahan dari
kedelai yang belum di fermentasikan, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Olahan dari kedelai terbagi menjadi 2 bagian. Yaitu olahan fermentasi dan
non-fermentasi.
Olahan yang
melalui proses fermentasi ialah: tempe, kecap, natto, miso, dan kecambah
kedelai. Adapun olahan kedelai yang
tidak melaui proses fermentasi ialah: tahu dan susu kedelai. Pada hasil olahan
dari kacang kedelai yang non-fermentasi terdapat kandungan zat yang diyakini
membawa dampak buruk bagi kesehatan dan sangat perlu diperhatikan, diantaranya ialah:
a. Goitrogen
Goitrogen adalah komponen yang mengganggu fungsi tiroid, dapat
menyebabkan hypotiroid dan juga beresiko menyebabkan kanker tiroid. Untuk terjadi
kanker, tergantung banyaknya jumlah yang dikonsdan usia. Berdasarkan Soy Online
Service, bayi seharusnya tidak mengonsumsi kedelai sama sekali. Bagi orang
dewasa, hanya dengan 30 mg isoflavone (termasuk komponen goitrogen) per hari
cukup mengganggu fungsi tiroid. Takaran isoflavon yang perlu diwaspadai ini ada
pada 5-8 ons susu kedelai.
b. Asam Phytic
Selain mengandung guitrogen,
kedelai juga mengandung asam Phytic, yaitu asam yang dapat menghalangi
penyerapan mineral seperti misalnya zat besi, kalsium, tembaga, dan terutama
seng dalam saluran pencernaan. Seng dibutuhkan untuk perkembangan dan fungsi
otak serta sistem syaraf. Juga berperan penting dalam mengendalikan mekanisme
kadar gula darah sehingga melindungi dari diabetes serta menjaga kesuburan.
Pada proses fermentasi kandungan asam phytic ini jauh berkurang sampai pada level aman untuk segala umur.
Pada proses fermentasi kandungan asam phytic ini jauh berkurang sampai pada level aman untuk segala umur.
c. Penghambat Trypsin
Dapat mengurangi kemampuan untuk mencerna protein. Pemberian produk
kedelai yang non-fermentasi pada bayi dan anak secara teratur akan menimbulkan
dampak yang kurang baik pada anak, yaitu mengganggu pertumbuhannya. Adapun kacang-kacangan
lain yang memiliki kandungan penghambat trypsin yang tinggi adalah kacang lima.
d. Nitrat
Nitrat bersifat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker, zat
nitrat terbentuk pada saat pengeringan, dan zat beracun lysinoalanin terbentuk
selama proses alkalin. Berbagai macam zat aditif buatan, terutama MSG (zat
aditif yang merusak sel syaraf) telah ditambahkan pada produk kedelai untuk
menyamarkan “aroma kacang”nya yang kuat dan memberikan rasa mirip daging.
e. Phytoestrogen
Phytoestrogen biasanya dipakai untuk membantu mengurangi efek
produksi estrogen yang rendah dalam tubuh,kini ditemukan sebagai faktor
penyebab kanker payudara dan leukemia pada anak.
f. Aluminum
Dari beberapa penelitian
telah diketahui adanya hubungan antara keberadaan aluminium dengan penyakit
Alzheimer. Tapi tahukah Anda bahwa susu kedelai mengandung aluminium 11 kali
(1100 persen) lebih banyak dibandingkan susu formula biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar