Siklus
Krebs atau biasa juga disebut dengan siklus asam sitrat adalah proses utama kedua dalam reaksi pernafasan sel. Siklus Krebs ini
ditemukan oleh Hans Krebs
(1900-1981). Reaksi pernafasan sel tersebut disebut juga sebagai daur asam
sitrat atau daur asam trikarboksilat.
Sekilas Proses
Siklus asam sitrat dimulai dengan
satu molekul asetil-KoA bereaksi dengan satu molekul H2O,
melepaskan gugus koenzim-A, dan mendonorkan dua atom
karbon yang tersisa dalam bentuk gugus asetil
kepada asam
oksaloasetat yang memiliki molekul dengan empat atom karbon, hingga
menghasilkan asam sitrat dengan enam
atom karbon.[4][5]
Produk
|
Reaksi
|
Keterangan
|
|||
1
|
Asam sitrat
+ CoA-SH + H+ |
Setelah enzim sitrat sintase melepaskan satu ion H+
dari molekul CH3 gugus asetil dari asetil-KoA, molekul CH2-
pada gugus asetil tersebut akan bereaksi dengan asam oksaloasetat membentuk metabolit S-sitril-KoA.
Reaksi hidrolisis yang terjadi selanjutnya pada gugus koenzim-A akan mendorong reaksi hingga
menghasilkan tiga jenis produk.
|
|||
2
|
Reaksi isomerisasi
terjadi dengan dua tahap, enzim asonitase akan melepaskan gugus air dari asam
sitrat membentuk metabolit cis-Asonitat,
kemudian terjadi penambahan kembali molekul air dengan pergeseran lokasi
gugus hidroksil dan menghasilkan isomer asam sitrat.
|
||||
3
|
cis-Asonitat
+ H2O |
||||
4
|
Enzim isositrat dehidrogenase bersama dengan koenzim NAD+ akan mengubah gugus karboksil menjadi gugus karbonil, membentuk senyawa intermediat yang disebut oksalosuksinat.
Eksitasi oleh ion H+ akan menyebabkan oksalosuksinat melepaskan
gugus COO- yang tidak stabil dan membentuk senyawa CO2.
|
||||
5
|
Ketoglutarat-α
+ CO2 |
||||
6
|
Ketoglutarat-α
+ NAD+ + CoA-SH |
Suksinil-KoA
+ NADH + H+ + CO2 |
Kompleks dehidrogenase
ketoglutarat-alfa mirip kompleks
piruvat dehidrogenase yang menjadi enzim pada transformasi asam piruvat menjadi asetil-KoA. Bersama dengan koenzim NAD+
akan mempercepat oksidasi yang membentuk koenzim baru, disebut suksinil-KoA,
yang memiliki ikatan tioester antara koenzim-A dengan gugus suksinil.
|
||
7
|
Suksinil-KoA
+ GDP + Pi + H2O |
||||
8
|
Suksinat
+ FAD |
Fumarat
+ FADH2 |
Koenzim FAD akan menarik dua atom
hidrogen dari suksinat.
Reaksi ini tidak terjadi di dalam matriks mitokondria, tetapi terjadi pada
antarmuka antara matriks mitokondria dan rantai transpor elektron yang
disebut suksinat
dehidrogenase yang melintang pada membran mitokondria bagian
dalam, enzim ini sering juga disebut "kompleks II".
|
||
9
|
Fumarat
+ H2O |
||||
10
|
Malat
+ NAD+ |
Oksaloasetat
+ NADH + H+ |
Tahapan Reaksi dalam Siklus Krebs
Siklus Krebs terjadi di mitokondria
dengan menggunakan bahan utama berupa asetil-CoA,
yang dihasilkan dari proses dekarboksilasi oksidatif. Ada delapan tahapan utama
yang terjadi selama siklus Krebs.
1.
Kondensasi
Kondensasi
merupakan reaksi penggabungan molekul asetil-CoA
dengan oksaloasetat membentuk asam sitrat. Enzim yang bekerja dalam reaksi ini
adalah enzim asam sitrat sintetase.
2.
Isomerase sitrat
Tahapan
ini dibantu oleh enzim aconitase, yang menghasilkan isositrat.
3.
Produksi CO2
Dengan
bantuan NADH, enzim isositrat dehidrogenase akan mengubah isositra menjadi
alfa-ketoglutarat. Satu molekul CO2 dibebaskan setiap satu reaksi.
4.
Dekarboksilasi oksidatif kedua
Tahapan
reaksi ini mengubah alfa-ketoglutara menjadi suksinil-CoA. Reaksi dikatalisasi
oleh enzim alfa-ketoglutarat dehidrogenase.
5.
Fosforilasi tingkat substrat
Respirasi
seluler juga menghasilkan ATP dari tahapan ini. Reaksi pembentukan ATP inilah
yang dinamakan dengan fosforilasi, karena satu gugus posfat akan ditambahkan ke
ADP menjadi ATP. Pada awalnya, suksinil-CoA akan diubah menjadi suksinat,
dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP tersebut akan digunakan untuk
membentuk ATP.
6.
Dehidrogenasi
suksinat
dehydrogenase.
7.
Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat
Dua
tahapan ini merupakan akhir dari Siklus Krebs. Hidrasi merupakan penambahan
atom hidrogen pada ikatan ganda karbon (C=C) yang ada pada fumarat sehingga
menghasilkan malat. Malat dehidrogenase mengubah malat menjadi oksaloasetat.
Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga
siklus Krebs akan terus berlangsung. Adapun hasil dari Siklus Krebs adalah ATP,
FADH2, NADH dan CO2. Siklus akan menghasilkan 2 molekul CO2, yang dilepaskan.
Jumlah molekul NADH yang dihasilkan adalah 6 molekul, sedangkan FADH adalah 2
molekul. ATP yang diproduksi secara langsung ada sebanyak 2 molekul, yang
merupakan hasil dari reaksi fosforilasi tingkat substrat. FADH2 dan NADH adalah
molekul yang digunakan dalam tahapan transpor elektron. Setiap molekul NADH
akan dioksidasi lewat transpor elektron sehingga menghasilkan 3 ATP per
molekul, sedangkan satu molekul FADH2 menghasilkan 2 molekul ATP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar