Laman

Rabu, 16 Maret 2016

BAHAYA OBAT NYAMUK SAAT TIDUR



Obat nyamuk sangat berbahaya bagi tubuh kita, terutama obat nyamuk bakar. Obat nyamuk termasuk obat yang mengandung bahan kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh kita, bila kita menghirup asap nyamuk tersebut saat kita tidur. Selain transfultrin terdapat pula jenis bahan kimia lain yang kerap terdapat dalam racun nyamuk yaitu praletrin dan d-alletrin. Berdasarkan penelitiannya, d-alletrin tidak menyebabkan perubahan signifikan kadar eritrosit jika digunakan dalam waktu 1, 2 atau empat jam, sedangkan praletrin bisa menyebabkan perbedaan dalam waktu dua dan empat jam.“Meski perbedaannya tidak terlalu signifikan,” lanjutnya.
Sementara itu, racun nyamuk yang mengandung transflutrin dan d-alletrin menyebabkan kenaikan kadar hemoglobin jika digunakan dalam waktu dua dan empat jam. Sedangkan praletarin menyebabkan kenaikan kadar hemoglobin jika digunakan selama satu dan dua jam. Eritrosit atau sel darah merah mengandung hemoglobin dan bertugas mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh, dan bila tubuh mengalami kekurangan eritrosit maka orang tersebut akan menderita anemia. Banyaknya jenis dan merek racun nyamuk yang beredar di pasaran dengan komposisi bahan kimia yang berbeda, lanjut Surahma, diduga akan menyebabkan komposisi gas dan partikel dalam asap juga bervariasi sehingga menimbulkan dampak yang berbeda terhadap partikel darah. Dalam penelitian tersebut, peneliti memanfaatkan mencit (mus musculus) sebanyak 35 ekor dengan berat badan dan umum berkisar antara 23-30 gram dan 2-3 bulan dengan lama penelitian 15 hari. Mencit tersebut kemudian dibagi menjadi tujuh kelompok, satu kelompok sebagai kontrol dan sisanya sebagai kelompok perlakuan,katanya.

Bahan Aktif dalam Obat Nyamuk
           
Saat ini terdapat begitu banyak pilihan obat nyamuk yang ada di pasaran. Misalnya, berbentuk semprot, bakar, oles maupun elektrik. Khasiat semua obat nyamuk adalah membunuh dan mengusir nyamuk. Bedanya, adalah kemasan dan konsentrasi bahan aktif atau zat racunnya. Obat nyamuk berbahaya buat manusia karena kandungan bahan aktif yang termasuk golongan organofosfat. Bahan aktif ini adalah Dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP), Propoxur (Karbamat) dan Diethyltoluamide, yang merupakan jenis insektisida pembunuh serangga. Selain itu, umumnya produk obat nyamuk juga memiliki zat tambahan tertentu. berupa pewarna, pengawet serta pewangi. Bahan-bahan tambahan, seperti juga zat aktif yang terdapat dalam obat nyamuk juga dapat merugikan kesehatan.
Racun nyamuk ditemukan pada semua jenis obat nyamuk baik pada obat nyamuk bakar, semprot dan elektrik. Racun ini bersifat membunuh nyamuk. Sedangkan obat nyamuk oles lebih bersifat pencegahan yaitu mengusir nyamuk. Kendati zat racunnya sama, dosis masing-masing obat nyamuk berbeda satu sama lain. Bahan aktif pada obat nyamuk terdiri dari konsentrasi ringan sampai berat, dari yang kurang toksid sampai yang lebih toksid.   Kandungan racun berbahaya pada obat nyamuk tergantung kadar konsentrasi racun dan jumlah pemakaiannya. Misalnya, kadar konsentrasi bahan aktif obat nyamuk semprot yang sedikit dapat bertambah banyak jika disemprotkan berulang kali.
Risiko terbesar terdapat pada obat nyamuk bakar akibat asapnya yang dapat terhirup. Sedangkan obat nyamuk semprot cair memiliki konsentrasi berbeda, karena cairan yang dikeluarkan ini akan diubah menjadi gas. Artinya, dosisnya lebih kecil. Sementara obat nyamuk elektrik lebih kecil lagi, karena bekerja dengan cara mengeluarkan asap tapi dengan daya elektrik. Makin kecil dosis bahan zat aktif, makin kecil pula bau yang ditimbulkan. Sekaligus, makin minim pula kemungkinan mengganggu kenyamanan manusia.
Umumnya bahan aktif yang dipakai pada obat nyamuk adalah yang cepat terurai dan berdaya racun tinggi, dalam arti mematikan nyamuk dengan cepat. Namun, pemakaian obat nyamuk yang tidak benar, dapat membahayakan kesehatan. Seberapa jauh dampaknya tergantung pada jenis, jumlah, usia dan bahan campurannya. Bayi dan balita bisa dikatakan rentan terhadap obat nyamuk. Hal ini bisa terjadi karena organ- organ tubuhnya belum sempurna, daya tahan tubuhnya belum baik serta refleks batuknya pun belum baik. Efek yang lebih berbahaya juga akan timbul pada anak yang alergi dan mempunyai bakat asma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar