Obat nyamuk sangat
berbahaya bagi tubuh kita, terutama obat nyamuk bakar. Obat nyamuk termasuk
obat yang mengandung bahan kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh kita, bila
kita menghirup asap nyamuk tersebut saat kita tidur. Selain transfultrin
terdapat pula jenis bahan kimia lain yang kerap terdapat dalam racun nyamuk yaitu praletrin dan d-alletrin. Berdasarkan penelitiannya, d-alletrin tidak menyebabkan perubahan
signifikan kadar eritrosit jika digunakan dalam waktu 1, 2 atau empat jam,
sedangkan praletrin bisa menyebabkan perbedaan dalam waktu dua dan empat
jam.“Meski perbedaannya tidak terlalu signifikan,” lanjutnya.
Sementara itu, racun nyamuk yang mengandung transflutrin dan d-alletrin menyebabkan
kenaikan kadar hemoglobin jika digunakan dalam waktu dua dan empat jam.
Sedangkan praletarin menyebabkan kenaikan kadar hemoglobin jika digunakan
selama satu dan dua jam. Eritrosit atau sel darah merah mengandung hemoglobin
dan bertugas mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh, dan bila tubuh mengalami
kekurangan eritrosit maka orang tersebut akan menderita anemia. Banyaknya
jenis dan merek racun nyamuk yang beredar di pasaran dengan komposisi bahan kimia
yang berbeda, lanjut Surahma, diduga akan menyebabkan komposisi gas dan
partikel dalam asap juga bervariasi sehingga menimbulkan dampak yang berbeda
terhadap partikel darah. Dalam penelitian tersebut, peneliti memanfaatkan
mencit (mus musculus) sebanyak 35 ekor dengan berat badan dan umum berkisar
antara 23-30 gram dan 2-3 bulan dengan lama penelitian 15 hari. Mencit tersebut
kemudian dibagi menjadi tujuh kelompok, satu kelompok sebagai kontrol dan
sisanya sebagai kelompok perlakuan,katanya.
Saat ini terdapat begitu banyak pilihan obat
nyamuk yang ada di pasaran. Misalnya, berbentuk semprot, bakar, oles maupun
elektrik. Khasiat semua obat nyamuk adalah membunuh dan mengusir nyamuk.
Bedanya, adalah kemasan dan konsentrasi bahan aktif atau zat racunnya. Obat nyamuk berbahaya buat manusia karena kandungan bahan aktif yang termasuk golongan
organofosfat. Bahan aktif ini adalah Dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP),
Propoxur (Karbamat) dan Diethyltoluamide, yang merupakan jenis insektisida
pembunuh serangga. Selain itu, umumnya produk obat nyamuk juga memiliki zat tambahan tertentu. berupa pewarna,
pengawet serta pewangi. Bahan-bahan tambahan, seperti juga zat aktif yang
terdapat dalam obat nyamuk juga dapat merugikan kesehatan.
Racun nyamuk ditemukan
pada semua jenis obat nyamuk baik pada obat nyamuk bakar, semprot dan elektrik.
Racun ini bersifat membunuh nyamuk. Sedangkan obat nyamuk oles lebih bersifat
pencegahan yaitu mengusir nyamuk. Kendati zat racunnya sama, dosis
masing-masing obat nyamuk berbeda satu sama lain. Bahan aktif pada obat nyamuk
terdiri dari konsentrasi ringan sampai berat, dari yang kurang toksid sampai
yang lebih toksid. Kandungan racun
berbahaya pada obat nyamuk tergantung kadar konsentrasi racun dan jumlah
pemakaiannya. Misalnya, kadar konsentrasi bahan aktif obat nyamuk semprot yang
sedikit dapat bertambah banyak jika disemprotkan berulang kali.
Risiko terbesar terdapat pada obat
nyamuk bakar akibat
asapnya yang dapat terhirup. Sedangkan obat nyamuk semprot cair memiliki
konsentrasi berbeda, karena cairan yang dikeluarkan ini akan diubah menjadi
gas. Artinya, dosisnya lebih kecil. Sementara obat nyamuk elektrik lebih kecil
lagi, karena bekerja dengan cara mengeluarkan asap tapi dengan daya elektrik.
Makin kecil dosis bahan zat aktif, makin kecil pula bau yang ditimbulkan.
Sekaligus, makin minim pula kemungkinan mengganggu kenyamanan manusia.
Umumnya bahan aktif yang dipakai pada obat
nyamuk adalah yang cepat terurai dan berdaya racun tinggi, dalam arti mematikan
nyamuk dengan cepat. Namun, pemakaian obat nyamuk yang tidak benar, dapat
membahayakan kesehatan. Seberapa jauh dampaknya tergantung pada jenis, jumlah,
usia dan bahan campurannya. Bayi dan balita bisa dikatakan rentan terhadap obat
nyamuk. Hal ini bisa terjadi karena organ- organ tubuhnya belum sempurna, daya
tahan tubuhnya belum baik serta refleks batuknya pun belum baik. Efek yang
lebih berbahaya juga akan timbul pada anak yang alergi dan mempunyai bakat
asma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar