Laman

Jumat, 18 Maret 2016

KOMPOSISI MINYAK BUMI



KOMPOSISI MINYAK BUMI

Setiap kita berangkat sekolah atau keluar rumah berpergian pasti kita akan berhubungan dengan kendaraan bermotor. Mungkin kita akan sempat memikirkan bahan bakarnya apa ? Pastinya kita tahu jika bahan bakar seperti bensin atau solar berasal dari minyak bumi. Sumber energi memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari minyak bumi dan gas alam. Minyak bumi dan gas alam merupakan barang yang yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia.
Minyak bumi, seperti yang diyakini para ilmuan saat ini adalah hasil dari peruraian jasad renik dinosaurus yang telah punah berjuta-juta tahun yang lalu. Jasad renik yang telah terkubur di dalam tanah mengalami tekanan dan perubahan suhu yang ekstrim, akhirnya membentuk minyak bumi yang kita kenal sekarang. Minyak bumi merupakan campuran hidrokarbon yang sangat banyak macamnya. Banyak bahan bakar yang dihasilkan dengan pengolahan yang diupayakan manusia. Sebagian campuran berada dalam dalam fase cair dan dikenal sebagai minyak bumi, sedangkan sebagian lagi berada dalam fase gas disebut dengan gas alam. Karena memiliki kerapatan yang lebih rendah dari air, maka minyak bumi dan gas alam dapat bergerak ke atas melalui bantuan sedimen yang berpori. Jika tidak menemui hambatan, minyak bumi dapat mencapai permukaan bumi. Akan tetapi, pada umumnya minyak bumi terperangkap dalam bebatuan yang tidak berpori dalam pergerakannya ke atas. Hal ini menjelaskan mengapa minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin petrus yang artinya batu dan oleum yang artinya minyak. Untuk memperoleh minyak bumi atau petroleum dilakukan pengeboran. Minyak hasil pengeboran ini disebut minyak mentah (crude oil). Adapun proses pembentukan minyak bumi sebagai berikut:
1.      Teori Anorganik
Menurut teori anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat organik yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti minyak yang berisi hidrokarbon.
2.      Teori Organik
Menurut teori organik (biogenetik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah endapan lumpur. Endapan lumpur ini kemudian dihanyutkan oleh arus sungai menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup lumpur dalam jangka waktu yang lama, ribuan bahkan jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan lapisan batuan diatasnya, maka binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.
3.      Teori Duplex
Teori Duplex menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati.
            Minyak bumi dan gas alam merupakan campuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana, kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang. perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi, yaitu:
1.      Karbon                        : 83,0-87,0%
2.      Hidrogen          : 10,0-14,0%
3.      Nitrogen           : 0,1-2,0%
4.      Oksigen            : 0,05-1,5%
5.      Sulfur               : 0,05-6,0%

Adapun komposisi minyak bumi dapat digolongkan sebagai berikut.
1.      Senyawa Golongan Alkana
Senyawa alkana merupakan komponen utama minyak bumi. Pada suhu kamar, metana dan etana berupa gas. Metana dan etana merupakan komponen utama LNG. Sementara itu, propana dan butana merupakan komponen utama LPG berbentuk cair.[1] Golongan alkana yang tidak bercabang terbanyak adalah n–oktana, sedang alkana bercabang terbanyak adalah isooktana (2,2,4–trimetilpentana).


2. Senyawa Golongan sikloalkana
Senyawa sikloalkana merupakan komponen terbesar kedua setelah n-alkana. Senyawa sikloalkana yang paling banyak terdapat pada minyak bumi yaitu siklopentana dan sikloheksana.


3. Senyawa Golongan Hidrokarbon Aromatik
Golongan hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah benzena. Hanya sedikit senyawa aromatik dengan titik didih rendah dalam minyak bumi.

4. Senyawa isoalkana
Hanya sedikit isoalkana yang terkandung dalam minyak bumi.

5. Senyawa-senyawa Lain
Senyawa-senyawa mikro yang lain, seperti senyawa belerang berkisar 0,01–7%, senyawa nitrogen berkisar 0,01 – 0,9%, senyawa oksigen berkisar 0,06–0,4%, dan mengandung sedikit senyawa organologam yang mengandung logam vanadium dan nikel.
                  Sementara itu sumber energi yang lain, yaitu gas alam memiliki komponen alkana suku rendah, yaitu metana, etana, propana, dan butana. Sebagai komponen terbesarnya adalah metana. Dalam gas alam, selain mengandung alkana, terkandung juga di dalamnya berbagai gas lain, yaitu karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), meskipun beberapa sumur gas alam yang lain ada juga yang mengandung helium. Dalam gas alam ini, metana digunakan sebagai bahan bakar, sumber hidrogen, dan untuk pembuatan metanol. Etana yang ada dipisahkan untuk keperluan industri, sedangkan propana dan butana juga dipisahkan, dan kemudian dicairkan untuk bahan bakar yang dikenal dengan nama LPG (Liquid Petroleum Gas) yang biasa digunakan untuk bahan bakar kompor gas rumah tangga.
Tabel 1. senyawa alkana dan senyawa lainnya dari fraksi hidrokarbon beserta titik didihnya.

No.
Fraksi
Jumlah Atom C
Titik Didih (°C)
Kegunaan
1.
Gas
C1 – C4
< 30
Bahan bakar pemanas
2.
Petroleum eter
C5 – C7
30 – 90
Pelarut /sintesis bahan organik, binatu kimia
3.
Bensin
C6 – C12
30 – 180
Bahan bakar kendaraan bermotor
4.
Minyak tanah
C10 – C15
180 – 230
Bahan bakar, pemanas
5.
Minyak gas
C10 – C20
230 – 305
Bahan bakar diesel, pemanas
6.
Solar
C16 – C20
> 305
Bahan bakar mesin jet
7.
Minyak pelumas
> C20
Zat padat, titik cair rendah
Digunakan untuk minyak pelumas karena kekentalannya yang tinggi
8.
Parafin (lilin)
> C20
meleleh
52 °C – 57 °C
lilin gereja, pengendapan
air bagi kain, korek api,dan
pengawetan
8.
Aspal / Bitumer/ Ter
> C25
Residu
Lilin, malam, pelapis jalan raya
9.
Kokas petroleum

residu
Bahan bakar, elektrode

Itulah penjelasan singkat mengenai minyak bumi. Semoga bermanfaat..




Sumber:
Sulistiyaningsih. Star Platinum Buku Ajar Kimia Kelas X. Solo: Putra Kertonatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar