KOMPOSISI MINYAK
BUMI
Setiap kita berangkat
sekolah atau keluar rumah berpergian pasti kita akan berhubungan dengan
kendaraan bermotor. Mungkin kita akan sempat memikirkan bahan bakarnya apa ?
Pastinya kita tahu jika bahan bakar seperti bensin atau solar berasal dari
minyak bumi. Sumber energi memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal
dari minyak bumi dan gas alam. Minyak bumi dan gas alam merupakan barang yang
yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia.
Minyak bumi, seperti
yang diyakini para ilmuan saat ini adalah hasil dari peruraian jasad renik
dinosaurus yang telah punah berjuta-juta tahun yang lalu. Jasad renik yang
telah terkubur di dalam tanah mengalami tekanan dan perubahan suhu yang
ekstrim, akhirnya membentuk minyak bumi yang kita kenal sekarang. Minyak bumi
merupakan campuran hidrokarbon yang sangat banyak macamnya. Banyak bahan bakar
yang dihasilkan dengan pengolahan yang diupayakan manusia. Sebagian campuran
berada dalam dalam fase cair dan dikenal sebagai minyak bumi, sedangkan sebagian
lagi berada dalam fase gas disebut dengan gas alam. Karena memiliki kerapatan
yang lebih rendah dari air, maka minyak bumi dan gas alam dapat bergerak ke
atas melalui bantuan sedimen yang berpori. Jika tidak menemui hambatan, minyak
bumi dapat mencapai permukaan bumi. Akan tetapi, pada umumnya minyak bumi
terperangkap dalam bebatuan yang tidak berpori dalam pergerakannya ke atas. Hal
ini menjelaskan mengapa minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal
dari bahasa Latin petrus yang artinya
batu dan oleum yang artinya minyak.
Untuk memperoleh minyak bumi atau petroleum dilakukan pengeboran. Minyak hasil
pengeboran ini disebut minyak mentah (crude
oil). Adapun proses pembentukan minyak bumi sebagai berikut:
1. Teori
Anorganik
Menurut teori anorganik, disebutkan bahwa minyak
bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen,
belerang, dan nitrogen dari zat-zat organik yang terkubur akibat adanya
aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti minyak yang berisi hidrokarbon.
2. Teori
Organik
Menurut teori organik (biogenetik), disebutkan bahwa
minyak bumi dan gas alam terbentuk beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan
yang mati dan tertimbun di bawah endapan lumpur. Endapan lumpur ini kemudian
dihanyutkan oleh arus sungai menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan
dan tertutup lumpur dalam jangka waktu yang lama, ribuan bahkan jutaan tahun.
Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan lapisan batuan diatasnya,
maka binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi
bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.
3. Teori
Duplex
Teori Duplex menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi
berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati.
Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal
dari materi nabati.
Minyak
bumi dan gas alam merupakan campuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon. Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah
alkana, kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik,
sedikit alkena dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen,
dan belerang. perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat
bervariasi, yaitu:
1.
Karbon :
83,0-87,0%
2. Hidrogen
: 10,0-14,0%
3. Nitrogen
: 0,1-2,0%
4.
Oksigen :
0,05-1,5%
5.
Sulfur :
0,05-6,0%
Adapun komposisi
minyak bumi dapat digolongkan sebagai berikut.
1.
Senyawa Golongan Alkana
Senyawa alkana merupakan komponen utama minyak bumi.
Pada suhu kamar, metana dan etana berupa gas. Metana dan etana merupakan
komponen utama LNG. Sementara itu, propana dan butana merupakan komponen utama
LPG berbentuk cair.[1] Golongan alkana yang tidak bercabang terbanyak
adalah n–oktana, sedang alkana bercabang terbanyak adalah isooktana
(2,2,4–trimetilpentana).
2. Senyawa Golongan sikloalkana
Senyawa sikloalkana merupakan komponen terbesar kedua
setelah n-alkana. Senyawa sikloalkana yang paling banyak terdapat pada minyak
bumi yaitu siklopentana dan sikloheksana.
3. Senyawa Golongan Hidrokarbon Aromatik
Golongan hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam
minyak bumi adalah benzena. Hanya sedikit senyawa aromatik dengan titik didih
rendah dalam minyak bumi.
4. Senyawa isoalkana
Hanya
sedikit isoalkana yang terkandung dalam minyak bumi.
5. Senyawa-senyawa Lain
Senyawa-senyawa mikro yang lain, seperti senyawa
belerang berkisar 0,01–7%, senyawa nitrogen berkisar 0,01 – 0,9%, senyawa
oksigen berkisar 0,06–0,4%, dan mengandung sedikit senyawa organologam yang
mengandung logam vanadium dan nikel.
Sementara
itu sumber energi yang lain, yaitu gas alam memiliki komponen alkana suku
rendah, yaitu metana, etana, propana, dan butana. Sebagai komponen terbesarnya
adalah metana. Dalam gas alam, selain mengandung alkana, terkandung juga di
dalamnya berbagai gas lain, yaitu karbon dioksida (CO2) dan
hidrogen sulfida (H2S), meskipun beberapa sumur gas alam yang
lain ada juga yang mengandung helium. Dalam gas alam ini, metana digunakan
sebagai bahan bakar, sumber hidrogen, dan untuk pembuatan metanol. Etana yang
ada dipisahkan untuk keperluan industri, sedangkan propana dan butana juga
dipisahkan, dan kemudian dicairkan untuk bahan bakar yang dikenal dengan nama
LPG (Liquid Petroleum Gas) yang biasa digunakan untuk bahan bakar kompor gas
rumah tangga.
Tabel 1. senyawa alkana dan senyawa lainnya dari fraksi hidrokarbon beserta
titik didihnya.
No.
|
Fraksi
|
Jumlah
Atom C
|
Titik
Didih (°C)
|
Kegunaan
|
1.
|
Gas
|
C1 – C4
|
< 30
|
Bahan
bakar pemanas
|
2.
|
Petroleum
eter
|
C5 – C7
|
30 – 90
|
Pelarut
/sintesis bahan organik, binatu kimia
|
3.
|
Bensin
|
C6 – C12
|
30 – 180
|
Bahan
bakar kendaraan bermotor
|
4.
|
Minyak
tanah
|
C10 – C15
|
180 – 230
|
Bahan
bakar, pemanas
|
5.
|
Minyak gas
|
C10 – C20
|
230 – 305
|
Bahan
bakar diesel, pemanas
|
6.
|
Solar
|
C16 – C20
|
> 305
|
Bahan
bakar mesin jet
|
7.
|
Minyak
pelumas
|
> C20
|
Zat padat,
titik cair rendah
|
Digunakan
untuk minyak pelumas karena kekentalannya yang tinggi
|
8.
|
Parafin
(lilin)
|
> C20
|
meleleh
52 °C – 57
°C
|
lilin
gereja, pengendapan
air bagi
kain, korek api,dan
pengawetan
|
8.
|
Aspal /
Bitumer/ Ter
|
> C25
|
Residu
|
Lilin, malam,
pelapis jalan raya
|
9.
|
Kokas
petroleum
|
residu
|
Bahan
bakar, elektrode
|
Itulah
penjelasan singkat mengenai minyak bumi. Semoga bermanfaat..
Sumber:
Sulistiyaningsih.
Star Platinum Buku Ajar Kimia Kelas X.
Solo: Putra Kertonatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar