Tahukah kamu apa yang selama ini melindungi
kita dari bahaya luar angkasa sehingga kita hidup di bumi dengan aman?
Selama ini kita hidup diatas muka bumi
dengan nyaman dan aman, pernahkah kita berfikiran bahwa tidah menutup
kemungkinan ribuan meteor dan benda langit lainnya menghantam bumi. Apa yang
akan terjadi? Mungkin tidak akan ada kehidupan di planet tercinta kita yaitu
bumi.
Dalam quran surat Al-
Luqman ayat 20, Allah berfirman: Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah
telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di
bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara
manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau
petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.
Dalam surat Al-Luqman ayat
20 menjelaskan keesaan allah dan sebagian orang membantah tentang keesaannya,
tetapi dengan ilmu pengetahuan kita bisa membuktikan betapa besar keesaan allah
SWT. Banyak hal yang menarik yang harus kita pecahkan tentang apa yang ada di
alam semesta ini. Para ilmuwan tidak henti-hentinya berusaha untuk membuktikan
keesaan allah SWT.
Dalam sistim tatasurya
tidak satupun yang bisa dihuni mahluk hidup, kecuali Planet Bumi. Sistim dan
kondisi planet lainnya tidak
memungkinkan mahluk hidup menetap disana. Disamping suhunya yang ekstrim
terlalu panas sampai beberapa ratus derajat atau terlalu dingin sampai jauh
dibawah titik nol, planet tersebut juga tidak hentinya di bombardir oleh ribuan
meteor dan benda langit lainnya yang menghunjam dari angkasa. Disamping itu
permukaan planet itu juga dipenuhi gas beracun yang tidak memungkinkan, mahluk
melata dapat hidup dipermukaannya.
Bumilah satu-satunya planet di tata surya yang
memiliki sistim yang unik, nyaman, aman dan dapat dihuni berbagai mahluk hidup.
Bumi memiliki sistim pertahanan yang kuat dari bahaya terhadap gempuran berbagai benda
langit yang datang meghunjam. Allah telah membuat pertahanan yang khusus yang
melindungi bumi hingga dapat didiami
oleh berbagai mahluk hidup dengan nyaman dan aman. Bagaimana jika allah tidak
membuat rancangan untuk melindungi bumi dari bahaya?Lalu pakah yang selama ini
melindungi bumi dari gempuran berbagai benda langit di bumi?
Para ilmuwan terus menerus berusaha mengungkapkan faktanya. Pada akhir abad 19 dan awal abad ke-20, beberapa ilmuwan Carl
Stormer, Kristian Birkeland, dan Nicholas Christofilos berspekulasi tentang
kemungkinan terdapatnya sabuk radiasi yang
mengelilingi planet Bumi dan menimbulkan bahaya bagi astronot dan satelit.Namun hal ini tetap menjadi spekulasi sampai
tahun 1958 ketika keberadaannya dikonfirmasi oleh beberapa satelit Amerika
awal, Explorer 1 dan Explorer 3.
Proyek ini dipimpin oleh Dr. James Van Allen
dari University of Iowa, di mana sabuk bermuatan ini lantas diberi nama sesuai
dengan namanya yaitu: sabuk van
allen.
Sabuk van allen adalah sabuk radiasi yang terdiri dari
partikel-partikel bermuatan yang terperangkap dalam medan magnetik bumi.
Sabuk Van Allen pada awalnya ditemukan saat
peralatan deteksi sinar kosmik pada satelit mati sementara akibat adanya
radiasi lokal. Terdapat dua sabuk Van Allen, yaitu sabuk Van Allen dalam dan
sabuk Van Allen luar.
Dengan adanya temuan sabuk radiasi Bumi, maka para ilmuwan mulai
mengungkap bagian yang berbeda dari misteri yang terjadi pada setiap peristiwa
partikel tertentu, tentunya peristiwa yang mengubah struktur sabuk radiasi
bumi. Mereka berharap dapat memahami dinamika untuk memprediksi bagaimana sabuk
radiasi bekerja secara kolektif, semua kondisi yang berbeda bekerja secara
bersamaan akan membuat sabuk radiasi bergerak kedalam atau keluar, mengembang
atau mengempis, mengubah energi atau kehilangan energi, dan mungkin saja
kehilangan partikel.
Sabuk Van Allen dalam membentang 0,1-1,5
jari-jari bumi dari permukaan, terdiri dari proton sangat bermuatan serta mampu
menembus sampai satu milimeter timbal dan menyebabkan kerusakan pada peralatan
ruang angkasa serta membahayakan astronot. Sabuk Van Allen luar terletak antara
3 hingga 10 jari-jari bumi dari permukaan, dan terutama terdiri dari elektron
enerjik.
Partikel bermuatan yang
terperangkap oleh medan magnet bumi ini membentuk dua sabuk radiasi, yang
terdiri atas proton (sabuk sebelah dalam) dan elektron (sabuk sebelah luar). Proton
memiliki massa yang lebih besar dari pada elektron.
Sehingga proton ditarik oleh gaya gravitasi lebih kuat daripada elektron.
Dengan demikian, proton berada di sabuk sebelah dalam dan elektron berada di
sabuk sebelah luar. Sehingga proton ditarik oleh gaya gravitasi lebih kuat
daripada elektron. Dengan demikian, proton berada di sabuk sebelah dalam dan
elektron berada di sabuk sebelah luar. Sumber partikel energik
bervariasi tergantung pada jenis sabuk. Sabuk Van Allen dalam terdiri dari produk
peluruhan dari benturan sinar kosmik dengan atmosfer atas, sedangkan sabuk Van
Allen luar diproduksi dari influks partikel bermuatan dari badai geomagnetik.
Baru-baru ini astronom
berhasil menemukan sabuk radiasi ketiga. Sabuk yang masih bersifat sementara
itu muncul pada September 2012 dan bertahan selama satu bulan sebelum lenyap
akibat gelombang kejut yang dipancarkan badai matahari. Sabuk radiasi ketiga
masih menyimpan banyak misteri. Sabuk / cincin radiasi ketiga ini bertahan
sekitar satu bulan dan berada di antara sabuk radiasi dalam dan sabuk radiasi
luar. Diduga sabuk ketiga ini dibentuk oleh partikel yang sangat enerjik yang
dikenal sebagai partikel ultra-relativistic electrons. Dengan begitu enerjiknya partikel ini sampai-sampai bergerak mendekati kecepatan cahaya.
Para astronom berharap dapat mengetahui seberapa sering sabuk ketiga muncul dan
mempelajari perilaku ketiga sabuk radiasi Bumi.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar