Laman

Selasa, 22 Maret 2016

MEMILIH BAHAN BAKAR DENGAN CERMAT



Bahan bakar menjadi kebutuhan pokok dari kendaraan kita. Produk bahan bakar beraneka ragam tergantung dari rasio kompresi mesin. Namun apakah perbedaan yang harus kita cermati agar dapat memilih bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan mesin?
1. Premium
Bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol. Premium mengandung RON 88 dan cocok untuk kendaraan rasio kompresi mesin 9 kebawah.
Premium dibandrol dengan harga Rp 7.800 per liter (Juli 2015) di Pulau Jawa dan sekitarnya.
2. Petralite
Bahan bakar dengan RON 90 yang baru dirilis Juli 2015. Tujuan dari diluncurkan pertalite adalah membiasakan konsumen untuk pindah menggunakan Pertalite dari Premium karena kualitasnya yang lebih baik. Penggunaan premium untuk rasio kompresi mesin diatas 9 dapat meninggalkan kerak berlebihan hingga kerusakan mesin. Pembakaran pada mesin juga lebih maksimal dan mesin bertenaga lebih halus. Pertalite produk yang ramah lingkungan dan tidak meninggalkan kerak berlebihan pada mesin.
Petralite dibandrol dengan harga Rp 8.300 per liter (Juli 2015) di beberapa kota di Pulau Jawa.
3. Pertamax
Motor gasoline tanpa timbal dengan kandungan aditif lengkap generasi mutakhir yang akan membersihkan Intake Valve Port Fuel Injector dan ruang bakar dari carbon deposit dan mempunyai Research Octane Number (RON) 92. Pertamax merupakan bahan bakar ramah lingkungan(unleaded) dan beroktan tinggi.
Formula barunya yang terbuat dari bahan baku berkualtas tinggi memastikan mesin kendaraan bermotor anda bekerja dengan lebih baik, lebih bertenaga, “knock free”, rendah emisi, dan memungkinkan anda menghemat pemakaian bahan bakar. Bahan bakar ini dianjurkan untuk kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection dan catalytic converters.
Harga Pertamax dibandrol Rp 8.700 per liter (Juli 2015)
4. Pertamax Plus
Bahan bakar superior Perusahaan Publik dengan kandungan energi tinggi dan ramah lingkungan, diproduksi menggunakan bahan baku pilihan berkualitas tinggi sebagai hasil penyempurnaan formula dari pertamax. Produk ini ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan.
Pertamax Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio > 10,5 dan juga yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), turbochargersdan catalytic converters. Pertamax zPlus mengandung RON 95.
Harga Pertamax Plus Rp 9.500 (Juli 2015)
5. Pertamax Racing
Bahan bakar untuk mesin balap yang mampu menghasilkan daya dan torsi tinggi tanpa menimbulkan detonasi, agar kendaraan balap responsif dan berkinerja stabil, serta ketahanannya tinggi. Produk ini merupakan high grade fuel quality yang bersifat ramah lingkungan (mengandung bioethanol & bebas timbal/TEL) dan diformulasikan secara khusus untuk bahan bakar kendaraan balap dan kendaraan modern yang memiliki kompresi mesin yang tinggi yaitu di atas 10:1 sehingga aman untuk mesin, tidak menimbulkan emisi yang membahayakan kesehatan mekanik, pembalap dan penonton acara balap.
6. Pertamina DEX
Bahan bakar mesin diesel modern yang telah memenuhi dan mencapai standar emisi gas buang EURO 2, memiliki angka performa tinggi dengan cetane number 53 keatas ( HSD mempunyai cetane number 45 ), memiliki kualitas tinggi dengan kandungan sulfur di bawah 300 ppm, direkomendasikan untuk mesin diesel teknologi terbaru (Diesel Common Rail System), sehingga pemakaian bahan bakar akan lebih irit dan ekonomis serta menghasilkan tenaga yang lebih besar.
7. Bio Solar
Bahan bakar campuran untuk mesin diesel yang terdiri dari minyak hayati non fosil ( bio fuel ) – sebesar 5 (lima) persen minyak kelapa sawit atau CPO ( Crude Palm Oil ) yang telah dibentuk menjadi Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dan 95 persen solar murni bersubsidi. Bahan bakar ini secara bertahap akan mengurangi peran solar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar