Ternyata banyak racun-racun yang tidak
kita fahami di sekitar kita yang membuat seorang itu bisa sekarat atau bisa
menimbulkan kematian. Racun-racun itu bisa dari zat kimia maupun dari bakteri
yang ada sekitar kita.
Ada beberapa zat yang paling dikenal
sangat beracun bagi manusia seperti arsenik, sianida tetrodoksin dan racun
botulisme. Bagaimana zat ini dapat meracuni tubuh manusia ?
Arsenik dan sianida telah banyak
terlibat dalam hal keracunan baik yang di sengaja maupun tidak sengaja. Contoh
orang yang keracunan zat ini akibat adanya kebocoran pipa gas sianida, adanya
zat buang dari industri tertentu yang mengandung kedua zat ini atau secara
sengaja diberikan sebagai racun.
Berikut ini ada beberapa racun yang
perlu di waspadai yang ada di sekitar kita :
Arsenik
Arsenik adalah unsur kimia dalam tabel
periodic yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid
yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alatropik : kuning, hitam, dan abu-abu.
Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida
dan dalam berbagai aloy.
Seseorang yang terkena zat ini
kedepannya dapat menyebabkan keracunan kronis dan karsinogenik (zat penyebab
kanker). Karenanya arsenik masih menjadi perdebatan terhadap keselamatan
pekerja di industri yang masih menggunakan arsenik seperti insektisida atau
perusahaan pembasmi gilma serta ekstraksi bijih timah dan tembaga.
Gejala-gejala keracunan arsenik akut
dapat terjadi dalam dua bentuk. Pertama mengkibatkan kelumpuhan parah yang
dapat terjadi dalam waktu 1-2 jam dan biasanya sering ditandai dengan
tanda-tanda mengigau atau kegilaan. Sedangkan yang kedua dalam gangguan
pencernaan seperti mual, sakit kepala, nyeri hebat, muntah, dan diare.
Zat arsenik dapat mematikan dengan cara
merusak sistem pencernaan orang tersebut sehingga menyebabkan kematian karena
shock. Beberapa tokoh yang pernah keracunan arsenik adalah Napoleon Bonaparte
dan Munir.
Jika berada dalam benuk unsur, maka
arsenik tidak berbahaya. Tapi jika dalam bentuk oksidanya yaitu arsen dioksida,
maka bersifat racun yang berbentuk serbuk putih serta larut dalam air. Arsenik
tidak berasa dan sukar untuk dideteksi. Makanan atau minuman yang dicampur
arsenik tidak akan berasa. Senyawa ini dulu disebut bubuk warisan karena
digunakan untuk membunuh orang agar bisa mendapatkan warisannya dan kematiannya
dianggap wajar.
Hal ii pula yang terjadi pada Napoleon
Bonaparte, kaisar perancis ini sebelumnya diyakini meninggal akibat kanker
lambung. Tapi setelah hampir seratus tahun baru diketahui bahwa ia meninggal
akibat keracunan rsenik berdasarkan analisis rambutnya yang mengandung arsenik
dengan dosis diambang batas aman.
Botulisme
Botulisme bahasa latin, Botulus, Sosis
juga dikenal sebagai botulinus keracunan adalah penyakit serius yang
menyebabkan lumpuh yang disebabkan oleh botulinum toksin, yang diproduksi oleh
bakteri Clostridium botulinum. Racun dari bakteri ini di kenal paling kuat
sehingga dilarang penggunaannya sebagai senjata biologis dalam peperangan.
Infeksi racun ini menyebabkan kelumpuhan akut pada kedua sisi saraf yang
melakukan kontrol otomatis serta kesadaran tubuh.
Selain itu bakteri ini dikenal sebagai
bakteri anaerob yaitu dapat bertahan hidup, memproduksi dirinya sendiri serta
menghasilkan racun yang paling mematikan dan efektif pada tingkat oksigen yang
sangat rendah. Racun dari bakteri ini akan menyerang sistem saraf dan membuat
seseorang meninggal dengan rasa skitnya.
Keracunan Botulisme biasanya akibat
makanan yang dikonsumsi melalui suntikan kedalam tubuh yang dapat merusak
sistem saraf serta melumpuhkan otot dengan menghambat pelepasan
neurotransmitter acetycholine dari saraf.
Sianida
Sianida adalah senyawa kimia yang
mengandung kelompok siano C ≡ N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom
nitrogen. Kelompok CN dapat ditemukan dalam banyak senyawa. Beberapa adalah
gas, dan lainnya adalah zat padat atau cair. Sianida digunakan di pertambangan.
Sianida berfungsi untuk memisahkan kandungan emas dari material lainnya,
sehingga unsur emas murni di dapatkan. Penggunaan sianida dalam proses tersebut
umumnya dengan mencampur cairan sianida dengan material yang akan disaring.
Dalam beberapa kasus pencemaran, sisa limbah sianida ini yang nantinya
mencemari lingkungan dan menbahayakan manusia.
Sodium sianida, racun ini diklaim lebih
mematikan dari potassium sianida. Sodium sianida adalah turunan dari potassium
sianida, yang mempunyai efek sama, tapi lebih cepat, yaitu membunuh kurang dari
3jam dengan dosis yang sama. Zat ini dapat diperoleh di pabrik pupuk dan
pengolahan kimia. Potasium sianida juga diklaim senagai racun yang sangat
mematikan, dengan waktu reaksi 3-4jam lalu mati. Racun ini menyerang pembuluh
darah jantung, menutup aliran darah sehingga korban kolaps dan mati.
Selain itu, zat ini membuat tubuh tidak
dapat menggunakan oksigen untuk mempertahankan tubuhnya. Zat ini bisa berbentuk
gas seperti hidrogen sianida atau dalam bentuk kristal seperti potasium
sianida. Gas sianida dapat diserap melalui paru-paru, kulit (mulut menuju perut)
dan didistribusikan keseluruh tubuh. Jika zat ini masuk kedalam tubuh bisa
menghambat kerja enzim tertentu didalam sel, mengganggu penggunaan oksigen oleh
sel dan dapat menyebabkan kematian sel. Pada dosis tertentu, zat ini dapat
menyebabkan kematian dalam waktu 15menit saja akibat kekurangan oksigen.
Racun sianida biasanya dioleskan pada
pinggir gelas, botol minum atau disuntikkan kedalam batu es. Sianida hanya
bereaksi sebagai hidrogen sianida bebas, oleh karena itu garam yang detelan
harus bertemu dengan air atau asam lambung sebelum membebaskan asam
hidro-sianida, proses ini hanya butuh waktu beberapa detik.
Tetrodoksin
Zat ini biasanya terdapat didalam ikan
buntal dan bisa menyebabkan keracunan tetrodoktin neurotoksin, ikan ini banyak
terdapat di asia terutama di jepang. Dosis 1-2 gram tetrodoksin murni bisa
mematikan dan di perkirakan efeknya melebihi sianida. Toksin ini akan
terkonsentrasi di hati, organ kelamin dan kulit binatang. Selain itu zat ini
akan tetap stabil jika terkena suhu tinggi dan larut dalam air.
Zat ini berbentuk heterosiklik kecil dan
molekul organiknya dapat bekerja secara langsung di saluran elektrik natrium
yang aktif dijaringan saraf. Karenanya orang yang keracunan zat ini disebabkan
olek kerusakan saraf. Orang yang keracunan ini biasanya setelah mengonsumsi
ikan buntal dalam jumlah tertentu. Namun terkadang racun ini ditemukan dalam
bentuk bubuk obat yang dimasukkan kedalam aliran darah atau melalui luka yang
terbuka. Jika diberi dosis dalam jumlah mematikan yaitu lebih dari 1 mg, bisa
menyebabkan kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar