Laman

Kamis, 10 Maret 2016

Racun-racun Mematikan yang Ada di Sekeliling Manusia



Ternyata banyak racun-racun yang tidak kita fahami di sekitar kita yang membuat seorang itu bisa sekarat atau bisa menimbulkan kematian. Racun-racun itu bisa dari zat kimia maupun dari bakteri yang ada sekitar kita.
Ada beberapa zat yang paling dikenal sangat beracun bagi manusia seperti arsenik, sianida tetrodoksin dan racun botulisme. Bagaimana zat ini dapat meracuni tubuh manusia ?
Arsenik dan sianida telah banyak terlibat dalam hal keracunan baik yang di sengaja maupun tidak sengaja. Contoh orang yang keracunan zat ini akibat adanya kebocoran pipa gas sianida, adanya zat buang dari industri tertentu yang mengandung kedua zat ini atau secara sengaja diberikan sebagai racun.
Berikut ini ada beberapa racun yang perlu di waspadai yang ada di sekitar kita :
Arsenik
Arsenik adalah unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alatropik : kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida dan dalam berbagai aloy.
Seseorang yang terkena zat ini kedepannya dapat menyebabkan keracunan kronis dan karsinogenik (zat penyebab kanker). Karenanya arsenik masih menjadi perdebatan terhadap keselamatan pekerja di industri yang masih menggunakan arsenik seperti insektisida atau perusahaan pembasmi gilma serta ekstraksi bijih timah dan tembaga.
Gejala-gejala keracunan arsenik akut dapat terjadi dalam dua bentuk. Pertama mengkibatkan kelumpuhan parah yang dapat terjadi dalam waktu 1-2 jam dan biasanya sering ditandai dengan tanda-tanda mengigau atau kegilaan. Sedangkan yang kedua dalam gangguan pencernaan seperti mual, sakit kepala, nyeri hebat, muntah, dan diare.
Zat arsenik dapat mematikan dengan cara merusak sistem pencernaan orang tersebut sehingga menyebabkan kematian karena shock. Beberapa tokoh yang pernah keracunan arsenik adalah Napoleon Bonaparte dan Munir.
Jika berada dalam benuk unsur, maka arsenik tidak berbahaya. Tapi jika dalam bentuk oksidanya yaitu arsen dioksida, maka bersifat racun yang berbentuk serbuk putih serta larut dalam air. Arsenik tidak berasa dan sukar untuk dideteksi. Makanan atau minuman yang dicampur arsenik tidak akan berasa. Senyawa ini dulu disebut bubuk warisan karena digunakan untuk membunuh orang agar bisa mendapatkan warisannya dan kematiannya dianggap wajar.
Hal ii pula yang terjadi pada Napoleon Bonaparte, kaisar perancis ini sebelumnya diyakini meninggal akibat kanker lambung. Tapi setelah hampir seratus tahun baru diketahui bahwa ia meninggal akibat keracunan rsenik berdasarkan analisis rambutnya yang mengandung arsenik dengan dosis diambang batas aman.
Botulisme
Botulisme bahasa latin, Botulus, Sosis juga dikenal sebagai botulinus keracunan adalah penyakit serius yang menyebabkan lumpuh yang disebabkan oleh botulinum toksin, yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum. Racun dari bakteri ini di kenal paling kuat sehingga dilarang penggunaannya sebagai senjata biologis dalam peperangan. Infeksi racun ini menyebabkan kelumpuhan akut pada kedua sisi saraf yang melakukan kontrol otomatis serta kesadaran tubuh.
Selain itu bakteri ini dikenal sebagai bakteri anaerob yaitu dapat bertahan hidup, memproduksi dirinya sendiri serta menghasilkan racun yang paling mematikan dan efektif pada tingkat oksigen yang sangat rendah. Racun dari bakteri ini akan menyerang sistem saraf dan membuat seseorang meninggal dengan rasa skitnya.
Keracunan Botulisme biasanya akibat makanan yang dikonsumsi melalui suntikan kedalam tubuh yang dapat merusak sistem saraf serta melumpuhkan otot dengan menghambat pelepasan neurotransmitter acetycholine dari saraf.
Sianida
Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung kelompok siano C ≡ N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen. Kelompok CN dapat ditemukan dalam banyak senyawa. Beberapa adalah gas, dan lainnya adalah zat padat atau cair. Sianida digunakan di pertambangan. Sianida berfungsi untuk memisahkan kandungan emas dari material lainnya, sehingga unsur emas murni di dapatkan. Penggunaan sianida dalam proses tersebut umumnya dengan mencampur cairan sianida dengan material yang akan disaring. Dalam beberapa kasus pencemaran, sisa limbah sianida ini yang nantinya mencemari lingkungan dan menbahayakan manusia.
Sodium sianida, racun ini diklaim lebih mematikan dari potassium sianida. Sodium sianida adalah turunan dari potassium sianida, yang mempunyai efek sama, tapi lebih cepat, yaitu membunuh kurang dari 3jam dengan dosis yang sama. Zat ini dapat diperoleh di pabrik pupuk dan pengolahan kimia. Potasium sianida juga diklaim senagai racun yang sangat mematikan, dengan waktu reaksi 3-4jam lalu mati. Racun ini menyerang pembuluh darah jantung, menutup aliran darah sehingga korban kolaps dan mati.
Selain itu, zat ini membuat tubuh tidak dapat menggunakan oksigen untuk mempertahankan tubuhnya. Zat ini bisa berbentuk gas seperti hidrogen sianida atau dalam bentuk kristal seperti potasium sianida. Gas sianida dapat diserap melalui paru-paru, kulit (mulut menuju perut) dan didistribusikan keseluruh tubuh. Jika zat ini masuk kedalam tubuh bisa menghambat kerja enzim tertentu didalam sel, mengganggu penggunaan oksigen oleh sel dan dapat menyebabkan kematian sel. Pada dosis tertentu, zat ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu 15menit saja akibat kekurangan oksigen.
Racun sianida biasanya dioleskan pada pinggir gelas, botol minum atau disuntikkan kedalam batu es. Sianida hanya bereaksi sebagai hidrogen sianida bebas, oleh karena itu garam yang detelan harus bertemu dengan air atau asam lambung sebelum membebaskan asam hidro-sianida, proses ini hanya butuh waktu beberapa detik.
Tetrodoksin
Zat ini biasanya terdapat didalam ikan buntal dan bisa menyebabkan keracunan tetrodoktin neurotoksin, ikan ini banyak terdapat di asia terutama di jepang. Dosis 1-2 gram tetrodoksin murni bisa mematikan dan di perkirakan efeknya melebihi sianida. Toksin ini akan terkonsentrasi di hati, organ kelamin dan kulit binatang. Selain itu zat ini akan tetap stabil jika terkena suhu tinggi dan larut dalam air.
Zat ini berbentuk heterosiklik kecil dan molekul organiknya dapat bekerja secara langsung di saluran elektrik natrium yang aktif dijaringan saraf. Karenanya orang yang keracunan zat ini disebabkan olek kerusakan saraf. Orang yang keracunan ini biasanya setelah mengonsumsi ikan buntal dalam jumlah tertentu. Namun terkadang racun ini ditemukan dalam bentuk bubuk obat yang dimasukkan kedalam aliran darah atau melalui luka yang terbuka. Jika diberi dosis dalam jumlah mematikan yaitu lebih dari 1 mg, bisa menyebabkan kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar