Laman

Selasa, 15 Maret 2016

KEISTIMEWAAN BESI: KETERKAITAN ANTARA AL-QUR’AN DAN ILMU KIMIA

KEISTIMEWAAN BESI: KETERKAITAN ANTARA AL-QUR’AN DAN ILMU KIMIA

Selain mengetahui asal muasal unsur besi di bumi ini seperti yang telah dibahas pada tulisan lain pada “Kajian Islam”, ada hal lain lagi yang menarik untuk dicermati tentang besi. Perlu dicatat, bahwa pembaca diharapkan terlebih dahulu paham tentang nilai numerik dari huruf arab (click link ini untuk pembahasan apa itu nilai numerik), karena fenomena matematika yang akan dijumpai dalam Al-Qur’an salah satunya hanya dapat dipahami dengan memahami arti dari nilai numerik tersebut. Jika kita buka buku-buku kimia, maka kita akan menemukan nomor atom unsur besi pada sistem periodik unsur adalah 26. Sekarang marilah kita hitung nilai numerik dari kata HADIID (besi) yang hasilnya seperti tertera pada tabel berikut:
 hadid1.jpg
 Jadi total Nilai Numerik dari kata HADIID adalah 26 yang merupakan nomor atom unsur besi (Fe). Selanjutnya silahkan hitung kata “ALLAH” dalam surat Al Hadid dari ayat pertama sampai ayat 25 dimana kata “BESI” terdapat, Anda akan dapatkan bahwa kata “ALLAH” digunakan untuk yang ke-26 pada akhir ayat 25 tersebut. Kalau diringkas adalah sebagai berikut: 
atom-besi.jpg
 Isotop dari Unsur Besi 
Silahkan kembali buka buku-buku kimia untuk mengetahui apa itu ISOTOP. Umumnya, dalam suatu unsur atau elemen jumlah NETRON dan jumlah PROTON adalah sama. Misalnya unsur Berlium (Be) memiliki 4 proton dan 4 netron. Pospor terdiri dari 15 proton dan 15 netron. Para ahli kimia dan ahli fisika memperkenalkan konsep “massa atom” atau “berat atom” yang merupakan jumlah dari semua proton dan netron. Jadi Berat Atom=Proton+Netron. Berlium dengan 4 proton dan 4 netron memiliki berat atom 8, sementara berat atom Pospor adalah 30 karena memiliki 15 proton dan 15 netron. Namun demikian ada sejumlah elemen (unsur) yang memiliki jumlah netron yang bervariasi meskipun jumlah protonnya tetap. Variasi jumlah netron dalam sebuah unsur dengan jumlah proton yang sama ini disebut sebagai ISOTOP. Jadi ISOTOP adalah dua atau lebih bentuk dari sebuah elemen/unsur yang memiliki sifat-sifat kimia yang sama atau hampir sama dan nomor atom yang sama, tetapi berbeda dalam berat atomnya. Misalnya unsur U-235, U-238, U-239 adalah tiga jenis isotop dari unsur URANIUM.Bagaimana dengan unsur besi? Unsur besi juga mempunyai beberapa isotop. Secara alamiah unsur besi memiliki 4 isotop yaitu 54, 56, 57 dan 58, tetapi dari keempat isotop tersebut hanya 3 isotop yang stabil yaitu 56, 57 dan 58. Apakah ada hubungannya antara isotop besi dengan Al-Qur’an? Marilah kita kaji berikut ini:
1. Kata “Al-hadiid” yang berarti besi tertentu (a particular iron) karena artikel “al” kalau dalam bahasa Inggris  sama dengan artikel “the”. Berarti kata “Al-hadiid” merujuk pada (unsur) besi tertentu. Ketika kata “Hadiid” digunakan dengan tambahan “Al” yang menjadi “Al-hadiid”, maka diperoleh total nilai numerik sebesar 57 (lihat tabel di bawah). Angka ini merujuk pada salah satu isotop dari unsur besi. Dari 3 isotop besi yang stabil (56, 57 dan 58), isotop 57 merupakan satu-satunya yang memiliki “nuclear spin[1]. Mungkin karena keistimewaan inilah, Allah menempatkan Surat Al-hadiid sebagai surat ke-57 dari Al-Qur’an. 
  hadid3.jpg
2. Surah Al-Hadid merupakan surat ke-58 dari Al-Qur’an jika diurut dari belakang, dan 58 tentunya merupakan salah satu dari isotop unsur besi. Kata “ALLAH” dalam surat Al-Hadid disebutkan sebanyak 32 kali, dan 32 menunjukkan jumlah netron dari isotop besi 58 atau 58Fe.
Apa yang dapat kita katakan dari itu semua adalah bahwa “Allah menghitung segala sesuatu satu persatu/ secara detail (QS 72:28). Tidak ada yang kebetulan bagi Allah, dan tidak pantas kita mengatakan angka itu hanyalah “OTAK ATIK MATUK” seperti kata orang jawa. 
sumberhttps://alisaid.wordpress.com/2007/11/13/keistimewaan-besi-keterkaitan-antara-al-qur%E2%80%99an-dan-ilmu-kimia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar