Dari
sejak kecil pastinya sudah mengenal yang namanya api bukan ? tidak asing lagi
ditelinga kita mendengar kata “api”. Api yang terlihat oleh mata sungguh
menyeramkan, karena warnanya yang merah menyala. Apabila kita dekati akan
merasa panas. Api ini tidak dapat dipegang, namun jika tangan terbakar olehnya
maka akan merasakan panas dan apalagi dalam waktu yang lama akan mengakibatkan
tangan kita melepuh dan gosong. Tapi jangan hawatir, jika bersikap hati-hati dan bersikap cerdas
untuk memanfaatkan dengan baik maka fungsi dan manfaat api sangatlah banyak. Dalam
kehidupan sehari-hari mulai dari memasak diatas kompor atau ditunggu yang digunakan
pada zaman dulu, dan digunakan untuk pembakaran disistem kendaraan bermotor,
tentunya sudah tidak asing lagi bukan dengan korek api yang sering kita temukan
dan banyak contoh yang lainnya. Jika tidak ada api di kehidupan ini maka
manusia tidak akan bisa menghasilkan makanan, karen sebagian makanan dihasilkan
dari memasak diatas kompor.
Namun,
apakah selama ini kita berpikir api itu apa ? darimana api itu ? apakah dia
energi ? ataukah dia itu materi ? kenapa dia bisa muncul ? dan bisa kenapa dia
tiba-tida menghilang setelah semuanya beres terbakar ? maka dari itu dalam
artikel ini insha allah akan sedikit menjawabnya.
Pada
saat pembakaran kayu, bensin, atau kertas dan sebagainnya, tentu hal tersebut
akan menghasilkan panas dan kalor. Dijelaskan dalam ilmu kimia, reaksi
pembakaran termasuk kedalam reaksi eksotermik (melepaskan kalor). Kalor dan
panas tersebut akan diserap oleh molekul-molekul udara yang berhubungan dengan
benda yang terbakar. Akibat pembakaran tadi, berakibat terjadinya kenaikan
tingkat energi yang dialami oleh molekul-molekul udara.
Perlu
diketahui bahwa benda memiliki empat jenis tingkat energi yaitu translasi
(energi gerak), rotasi (putaran) , vibrasi (getaran), dan elektronik. Energi
yang tiga pertama tersebut dikenal sebahai energi kinetik. Tapi, apa yah
hubungannya dengan api ?
Contohnya saja kita sedang berkemah
kedinginan lalu kita duduk berdekatan dengan api unggun. Pasti terasa panas
walaupun hanya udara di sekitar api unggunnya tanpa ada kontak langsung.
Seperti yang telah disebutkan diatas sebelumnya, molekul udara yang ada
disekitar pembakaran akan mengalami kenaikan energi. akibatnya energi kinetik
dan elektronik akan semakin besar. Energi kinetik semakin besar akan semakin
cepat molekul bergerak dan melekul tersebut akan bertabrakan dengan molekul
udara lain. Saat terjadinya tabrakan molekul ud ara
yang lebih tinggi energinya maka akan merasa lebih panas, dan jika memberikan
sebagian energinya ke yang lebih rendah maka akan lebih dingin. Akibatnya
molekul udara yang berada disekitar benda yang terbakarpun akan mengalami
kenaikan energi dan terasa lebih panas. Itu sebabnya, kita meras hangat berada
disekitar api unggun meskipun tidak
tidak kontak langsung dengan api unggun.
Jadi,
dapat disimpulkan api itu sendiri adalah oksidasi terhadap suatu material dalam
proses pembakaran kimiawi, yang menghasilkan panas, cahaya, udara dan berbagai
hasil reaksi kimia lainnya. Proses oksidasi yang lebih lambat seperti
pengkaratan atau pencernaan tidak termasuk dalam definisi tersebut. Api berupa
energi berintensitas yang bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan panjang
gelombang juga diluar spektum visual sehingga tidak terlihat oleh mata manusia)
dan panas juga dapat menimbulkan asap.
Saat
melihat pembakaan suatu benda pastinya akan muncul api, saat melihat apa apakah
kamu terpikir kenpa warna api bermacam-macam ? terkadang api tersebut
memancarkan warna orange kekuning-kuningan atau merah dan ada juga berwarna
biru.
Alasan
api mempunyai warna yang bermacam-macam karena warna pada api sangat
dipengaruhi oleh elektron-elektron dalam api ynag selalu berpindah-pindah.
Setiap unsur mempunyai spektum emisi tertentu dan bila tersorot api, maka akan
memancarkan radiasi elektromagnetik yang akan menghasilkan pancaran api dengan
warna yang bermacam-macam warna tertentu.
Secara teori, api terjadi dari
reaksi pembakaran senyawa yang mengandung oksigen (O2). Jika suatu reaksi
pembakaran kekurangan oksigen, maka efisiensi pembakaran berkurang dan
menghasilkan suatu senyawa karbon seperti asap (jelaga). Contohnya, lilin akan
mati karena jika ditutup dengan gelas. Sebab ia kekurangan oksigen.
Faktor yang mempengaruhi warna nyala api adalah faktor fisika (suhu) dan faktor
kimia (zat yang megalami reaksi).
Pada pembakaran sodium akan
menghasilkan apri berwarna oranye, pembakaran stronsium klorida mengahasilkan
warna merah, pembakaran kalium nitrat menghasilkan warna ungu, pembakaran
boron menghasilkan warna hijau, pembakaran tembaga menghasilkan warna biru, dan
sebagainya.
Api yang berwarna merah umumnya
bersuhu di bawah 1000 derajat celsius. Api berwarga biru, bersuhu lebih tinggi
dari api merah, tapi masih di bawah 2000 derajat celcius. Kemudian api yang
lebih panas, api putih yang bersuhu di atas 2000 derajat celcius. Api ini juga
yang terdapat di dalam inti matahari. Api putih juga digunakan pada industri
yang memproduksi material besi
dan sejenisnya. Api paling panas adalah api berwarna hitam (kabarnya jenis api
ini hanya terdapat di neraka, wallahu ‘alam).
Begitulah mengapa api bisa
berwarna-warni. Metode seperti ini juga yang digunakan dalam teknologi
pembuatan kembang api yang bisa memancarkan api berwarna-warni nan indah. Sebab
ia merupakan proses campuran berbagai macam unsur kimia. Ia akan bereaksi
warna-warni jika terjadi reaksi pembakaran.
Dalam agamapun telah dijelaskan dalam kitab
alquran dan hadis. Ketika para ilmuwan mempelajari api dan hubungan
antara temperatur dan mereka menemukan bahwa warna api adalah merah, kemudian
jika ditinggikan suhunya maka warna api akan menjadi putih dan jika dinaikkan
lagi suhunya maka warna api akan berubah menjadi hitam dan fenomena ini disebut
oleh para ulama radiasi benda hitam, dan yang menakjubkan lagi adalah Nabi saw
telah menyebutkan fenomena ini, adanya perubahan warna api! Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:
أُوقِدَ عَلَى النَّارِ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى احْمَرَّتْ
ثُمَّ أُوقِدَ عَلَيْهَا أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى ابْيَضَّتْ ثُمَّ أُوقِدَ عَلَيْهَا
أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى اسْوَدَّتْ فَهِيَ سَوْدَاءُ مُظْلِمَةٌ
“Api dinaikkan suhunya selama
seribu tahun sampai berubah menjadi merah, lalu dinaikkan lagi selama seribu
tahun hingga berubah menjadi putih, kemudian dinaikkan lagi selama seribu tahun
sampai menghitam, dan itulah yang disebut dengan hitam legam.”(At-Tirmidzi).
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu
beliau berkata, “Rasulullah shallallaahu alaihi wa salam bersabda, “Api
kalian, yang dinyalakan oleh anak Adam, hanyalah satu dari 70 bagian nyala api
Jahannam. Para shahabat kemudian mengatakan, ‘Demi Allah! Jika sepanas ini saja
niscaya sudah cukup wahai Rasulullah! Rasulullah menjawab, ‘Sesungguhnya masih
ada 69 bagian lagi, masing-masingnya semisal dengan nyala api ini’.”
[Muttafaqun Ilaihi]
Dalam Al-Quran, Allah bahkan telah menyebut
tingkatan-tingkatan pada api.
لَهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِنَ النَّارِ وَمِنْ
تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ذَلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ يَا عِبَادِ
فَاتَّقُونِ
“Bagi mereka lapisan-lapisan dari
api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api).
Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka
bertakwalah kepada-Ku Hai hamba-hamba-Ku.” [QS: Az-Zumar:16]
Yang tak kalah menarik, kelak di akhirat, api
saling melaporkan diri di hadapan Allah Subhanallah atas tugas mereka membakar
manusia.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata,
‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
اِشْتَكَتِ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ: رَبِّ
أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا, فَإِذَنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِى الشِّتَاءِ
وَنَفَسٍ فِى الصَّيْفِ, فَأَشَدُّ مَا تَجِدُوْنَ فِى الْحَرِّ, وَأَشَدُّ مَا
تَجِدُوْنَ مِنَ الزَّمْهَرِيْرِ. متفق عليه
“Api neraka mengadu kepada Rabb-nya,
ia berkata: “Ya Rabb, sebagian kami memakan sebagian yang lain. Maka Dia
memberikan izin kepadanya dengan dua napas, satu napas di musim dingin dan satu
napas di musim panas, maka panas yang sangat kuat yang kami dapatkan, dan
dingin yang sangat kuat yang kamu temukan.” [HR: Bukhari].
Maha benar Allah yang telah menurunkan Islam dan
menjadikan Rasulullah Muhammad sebagai utusan yang terbaik.*
Sumber ;
http://www.hidayatullah.com/iptekes/rahasia-dibalik-sunnah/read/2015/03/09/40213/inilah-rahasia-api-berwarna-warni-dan-bertingkat-tingkat.html
http://khabibkhumaini.com/2015/01/12/apakah-api-itu-sebenarnya-dan-mengapa-air-memadamkannya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar