Laman

Kamis, 03 Maret 2016

API


Dari sejak kecil pastinya sudah mengenal yang namanya api bukan ? tidak asing lagi ditelinga kita mendengar kata “api”. Api yang terlihat oleh mata sungguh menyeramkan, karena warnanya yang merah menyala. Apabila kita dekati akan merasa panas. Api ini tidak dapat dipegang, namun jika tangan terbakar olehnya maka akan merasakan panas dan apalagi dalam waktu yang lama akan mengakibatkan tangan kita melepuh dan gosong. Tapi jangan hawatir,  jika bersikap hati-hati dan bersikap cerdas untuk memanfaatkan dengan baik maka fungsi dan manfaat api sangatlah banyak. Dalam kehidupan sehari-hari mulai dari memasak diatas kompor atau ditunggu yang digunakan pada zaman dulu, dan digunakan untuk pembakaran disistem kendaraan bermotor, tentunya sudah tidak asing lagi bukan dengan korek api yang sering kita temukan dan banyak contoh yang lainnya. Jika tidak ada api di kehidupan ini maka manusia tidak akan bisa menghasilkan makanan, karen sebagian makanan dihasilkan dari memasak diatas kompor.
Namun, apakah selama ini kita berpikir api itu apa ? darimana api itu ? apakah dia energi ? ataukah dia itu materi ? kenapa dia bisa muncul ? dan bisa kenapa dia tiba-tida menghilang setelah semuanya beres terbakar ? maka dari itu dalam artikel ini insha allah akan sedikit menjawabnya.
Pada saat pembakaran kayu, bensin, atau kertas dan sebagainnya, tentu hal tersebut akan menghasilkan panas dan kalor. Dijelaskan dalam ilmu kimia, reaksi pembakaran termasuk kedalam reaksi eksotermik (melepaskan kalor). Kalor dan panas tersebut akan diserap oleh molekul-molekul udara yang berhubungan dengan benda yang terbakar. Akibat pembakaran tadi, berakibat terjadinya kenaikan tingkat energi yang dialami oleh molekul-molekul udara.
Perlu diketahui bahwa benda memiliki empat jenis tingkat energi yaitu translasi (energi gerak), rotasi (putaran) , vibrasi (getaran), dan elektronik. Energi yang tiga pertama tersebut dikenal sebahai energi kinetik. Tapi, apa yah hubungannya dengan api ?
            Contohnya saja kita sedang berkemah kedinginan lalu kita duduk berdekatan dengan api unggun. Pasti terasa panas walaupun hanya udara di sekitar api unggunnya tanpa ada kontak langsung. Seperti yang telah disebutkan diatas sebelumnya, molekul udara yang ada disekitar pembakaran akan mengalami kenaikan energi. akibatnya energi kinetik dan elektronik akan semakin besar. Energi kinetik semakin besar akan semakin cepat molekul bergerak dan melekul tersebut akan bertabrakan dengan molekul udara lain. Saat terjadinya tabrakan molekul ud      ara yang lebih tinggi energinya maka akan merasa lebih panas, dan jika memberikan sebagian energinya ke yang lebih rendah maka akan lebih dingin. Akibatnya molekul udara yang berada disekitar benda yang terbakarpun akan mengalami kenaikan energi dan terasa lebih panas. Itu sebabnya, kita meras hangat berada disekitar api unggun meskipun tidak  tidak kontak langsung dengan api unggun.
Jadi, dapat disimpulkan api itu sendiri adalah oksidasi terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi, yang menghasilkan panas, cahaya, udara dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya. Proses oksidasi yang lebih lambat seperti pengkaratan atau pencernaan tidak termasuk dalam definisi tersebut. Api berupa energi berintensitas yang bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan panjang gelombang juga diluar spektum visual sehingga tidak terlihat oleh mata manusia) dan panas juga dapat menimbulkan asap.
Saat melihat pembakaan suatu benda pastinya akan muncul api, saat melihat apa apakah kamu terpikir kenpa warna api bermacam-macam ? terkadang api tersebut memancarkan warna orange kekuning-kuningan atau merah dan ada juga berwarna biru.
Alasan api mempunyai warna yang bermacam-macam karena warna pada api sangat dipengaruhi oleh elektron-elektron dalam api ynag selalu berpindah-pindah. Setiap unsur mempunyai spektum emisi tertentu dan bila tersorot api, maka akan memancarkan radiasi elektromagnetik yang akan menghasilkan pancaran api dengan warna yang bermacam-macam warna tertentu.
Secara teori, api terjadi dari reaksi pembakaran senyawa yang mengandung oksigen (O2). Jika suatu reaksi pembakaran kekurangan oksigen, maka efisiensi pembakaran berkurang dan menghasilkan suatu senyawa karbon seperti asap (jelaga). Contohnya, lilin akan mati karena jika ditutup dengan gelas. Sebab ia  kekurangan oksigen. Faktor yang mempengaruhi warna nyala api adalah faktor fisika (suhu) dan faktor kimia (zat yang megalami reaksi).
Pada pembakaran sodium akan menghasilkan apri berwarna oranye, pembakaran stronsium klorida mengahasilkan warna merah,  pembakaran kalium nitrat menghasilkan warna ungu, pembakaran boron menghasilkan warna hijau, pembakaran tembaga menghasilkan warna biru, dan sebagainya.
Api yang berwarna merah umumnya bersuhu di bawah 1000 derajat celsius. Api berwarga biru, bersuhu lebih tinggi dari api merah, tapi masih di bawah 2000 derajat celcius. Kemudian api yang lebih panas, api putih yang bersuhu di atas 2000 derajat celcius. Api ini juga yang terdapat di dalam inti matahari. Api putih juga digunakan pada industri yang             memproduksi material besi dan sejenisnya. Api paling panas adalah api berwarna hitam (kabarnya jenis api ini hanya terdapat di neraka, wallahu ‘alam).
Begitulah mengapa api bisa berwarna-warni. Metode seperti ini juga yang digunakan dalam teknologi pembuatan kembang api yang bisa memancarkan api berwarna-warni nan indah. Sebab ia  merupakan proses campuran berbagai macam unsur kimia. Ia akan bereaksi warna-warni jika terjadi reaksi pembakaran.
  Dalam agamapun telah dijelaskan dalam kitab alquran dan hadis. Ketika para ilmuwan mempelajari api dan hubungan antara temperatur dan mereka menemukan bahwa warna api adalah merah, kemudian jika ditinggikan suhunya maka warna api akan menjadi putih dan jika dinaikkan lagi suhunya maka warna api akan berubah menjadi hitam dan fenomena ini disebut oleh para ulama radiasi benda hitam, dan yang menakjubkan lagi adalah Nabi saw telah menyebutkan fenomena ini, adanya perubahan  warna api! Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:
أُوقِدَ عَلَى النَّارِ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى احْمَرَّتْ ثُمَّ أُوقِدَ عَلَيْهَا أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى ابْيَضَّتْ ثُمَّ أُوقِدَ عَلَيْهَا أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى اسْوَدَّتْ فَهِيَ سَوْدَاءُ مُظْلِمَةٌ
 “Api dinaikkan suhunya selama seribu tahun sampai berubah menjadi merah, lalu dinaikkan lagi selama seribu tahun hingga berubah menjadi putih, kemudian dinaikkan lagi selama seribu tahun sampai menghitam, dan itulah yang disebut dengan hitam legam.”(At-Tirmidzi).
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu beliau berkata, “Rasulullah shallallaahu alaihi wa salam bersabda, “Api kalian, yang dinyalakan oleh anak Adam, hanyalah satu dari 70 bagian nyala api Jahannam. Para shahabat kemudian mengatakan, ‘Demi Allah! Jika sepanas ini saja niscaya sudah cukup wahai Rasulullah! Rasulullah menjawab, ‘Sesungguhnya masih ada 69 bagian lagi, masing-masingnya semisal dengan nyala api ini’.” [Muttafaqun Ilaihi]
Dalam Al-Quran, Allah bahkan telah menyebut tingkatan-tingkatan pada api.
لَهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ذَلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ يَا عِبَادِ فَاتَّقُونِ
“Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku Hai hamba-hamba-Ku.” [QS:  Az-Zumar:16]
Yang tak kalah menarik, kelak di akhirat, api saling melaporkan diri di hadapan Allah Subhanallah atas tugas mereka membakar manusia.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
اِشْتَكَتِ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ: رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا, فَإِذَنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِى الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِى الصَّيْفِ, فَأَشَدُّ مَا تَجِدُوْنَ فِى الْحَرِّ, وَأَشَدُّ مَا تَجِدُوْنَ مِنَ الزَّمْهَرِيْرِ. متفق عليه
“Api neraka mengadu kepada Rabb-nya, ia berkata: “Ya Rabb, sebagian kami memakan sebagian yang lain. Maka Dia memberikan izin kepadanya dengan dua napas, satu napas di musim dingin dan satu napas di musim panas, maka panas yang sangat kuat yang kami dapatkan, dan dingin yang sangat kuat yang kamu temukan.”  [HR: Bukhari].
Maha benar Allah yang telah menurunkan Islam dan menjadikan Rasulullah Muhammad sebagai utusan yang terbaik.*
Sumber ;
 http://www.hidayatullah.com/iptekes/rahasia-dibalik-sunnah/read/2015/03/09/40213/inilah-rahasia-api-berwarna-warni-dan-bertingkat-tingkat.html
http://khabibkhumaini.com/2015/01/12/apakah-api-itu-sebenarnya-dan-mengapa-air-memadamkannya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar