Laman

Kamis, 03 Maret 2016

FULLERENE, MATERIAL UNIK HARAPAN MASA DEPAN


          Siapa diantara kalian yang mengetahui apa itu fullerene? mungkin kalian masih asing dengan nama material yang satu ini, mendengarnya pun tidak pernah, apa lagi mengetahuinya. Kalian  penasaran? So mari kita ta’arufan dengannya !
            Taukah kamu, material ini tengah mendapat perhatian yang luar biasa, kususnya peneliti teknologi nano. Selain menarik untuk dikaji secara ilmiah, fullerene juga berpotensi besar diaplikasikan dalam berbagai bidang. Fullerene pertama kali ditemukan oleh tim ilmuwan dari Rice University Houstown, Texas pada bulan September 1985. Penemu material tersebut meraih penghargaan Nobel bidang kimia tahun 1996.
            Satu nano meter sama dengan sepermiliar meter. Sebelum penemuan itu, para ahli kimia karbon tidak menyangka bahwa akan ditemukan material lagi dari unsur karbon.
            Fullerene tersusun dari unsur murni karbon berjumlah 60 atom dikenal dengan C60 atau lebih, antara satu dan lainnya terhubung dengan ikatan kimia berjenis orbital Sp 3. selama ini telah dikenal beberapa jenis fullerene seperti C60, C70, C120 dan lain sebagainya. Dari jenis tersebut, C60 merupakan material yang paling populer karena ditemukan pertama yang dikenal dengan nama “Bucky Ball” atau berbentuk unik seperti bola sepak.
            Sebelum fullerene muncul, para ahli kimia karbo beranggapan bahwa tidak ada lagi material dari unsur karbon yang lebih stabil dari berlian dan grafit. Karena itu, munculnya fellarene dengan komposisi unsur karbon simetris dan bentuk yang elok, amat , menyegarkan iklim penelitian di bidang kimia karbon. Penemuan fullerene memicu ditemukannya material baru bernama nanotube (disingkat CNT) berbentuk pipa, yang tidak kalah penting dibidang teknologi nano.
            Kalau awalnya para ahli hanya mengakui kalau zat C60 bersifat stabil, maka baru pada tahun 1990 dua peneliti bernama W Kratschamer dari Jerman dan D Huffman dari Amerika dalam suatu kerja sama penelitian, berhasil memproduksi C60 dalam skala besar dalam metode baru. Hasilnya bentuk C60 bisa diukur dan dibuktikan memang seperti bola sepak seperti prediksi penemunya.
            Hasil eksperimen tersebut menguatkan keberadaan fullerene dan sekaligius membuat penasaran para peneliti untuk menguji karakteristikya. Maka menjamurlah penelitian dengan berfokus pada fullerene dari berbagai macam disiplin ilmu.
            Dilihat dari sifat penghantar listrik, pada umumnya fullerene bersifat isolator. tetapi jika logam alkali dimasukan ke dalam fullerene, maka pada suhu ruangan material ini akan bersifatsebagai logam. Telah ditemukan juga, jika unsur “kalium” yang didopingkan , benda tersebut berubah menjadi superkonduktor.
            Tahun 2001 ditemukan lagi keunikan material baru tersebut, yakni bahwa fullerene bersifat sebagai magnet pada suhu dan tekanan yang tinggi. Dengan metode lain bisa didapatkan pula fullerene yang bersifat sebagai semikonduktor . begitu banyak fenomena-fenomena unik yang muncul dari fullerene ini, yang mukin masih akan terus bertambah.
            Sifat penghantar fullerene yang bisa dikontrol, struktur dalam ukuran nanometer, dan sifat kimiawi yang stabil inilah yang menarik perhatian para peneliti karena yakin bisa diaplikasikan di bidang elektronika terutama kuantum.
            Sekarang saja telah banyak perusahaan-perusahaan elektronika, terutama di Jepang (seperti Thosiba, Sumitomo Kagaku, dan lain-lain) memakai fullerene untuk mengembangkan solar cell (penghasil energi dari sinar matahari). Selain costdown yang memungkinkan, fullereneberpotensi menghasilkan solar cell dari poli-silikon sekarang.
            Fullerene juga berpotensi digunakan dalam pengembangan fuel cell, sebagaimana dilakukan grup peneliti di Institut Teknologi California dan perusahaan Sony Jepang. Fuel cell adalah jenis baterai pembangkit energi listrik dari reaksi kimia antara gas hidrogen dan oksigen. Karena outputnya hanya menghasilkan air saja, teknologi ini tidak polusif dan ramah lingkungan.
            Dalam baterai fuel cell, penggunaan fullerene diharapkan bisa menghasilkan fuel cell dalam ukuran kecil yang tidak bisa direalisasikan dengan bahan yang dipakai skarang.
            Aplikasi lain dari fullerene adalah untuk hardisk komputer, karena fullerene memiliki sifat magnet dalam kondisi tertentu. Fullerene juga bisa diaplikasikan dalam bidang kesehatan.
Konon, fullerene berpotensi untuk mencegah  perkembangan virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) , yang berarti memungkinkan dipakai sebagai obat AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome).
Begitu kaya untuk dikaji secara keilmuan dan besarnya potensi yang dimiliki fullerene ini, membuat ketiga penemuannya mendapat penghargaan Nobel bidang kimia pada tahun 1996.
Cukup sekian perkenalan tentang Fullerene ini, semoga bermanfaat ... 

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar